Gambar I.2 – Sistem Outrigger Truss pada Bangunan Tingkat Tinggi Tampak Atas
Outrigger truss yang digunakan pada bangunan tingkat tinggi tidak dipasang pada setiap lantai. Pemasangan outrigger truss disesuaikan dengan kebutuhan dan perencanaan
dari bangunan tersebut. Umumnya, outrigger truss dapat dipasang hanya pada satu lantai saja ataupun lebih pada bangunan.
I.2. Perumusan Masalah
Dalam tugas akhir ini akan dibahas penggunaan sistem outrigger truss yang akan ditempatkan di beberapa lantai pada bangunan beton setinggi 40 lantai, dan pengaruh respon
yang ditimbulkan oleh beban angin terhadap bangunan tingkat tinggi yang menggunakan outrigger dan yang tidak menggunakan outrigger. Perencanaan beban angin akan
diperhitungkan secara analitis. Dengan program perhitungan EXCEL, lokasi penempatan
Outrigger Truss
Shear Wall Core Wall
Column
outrigger truss yang optimum dan displacement secara lateral serta inter-storey drift dapat diperoleh.
I.3. Tujuan Penelitian
Dari tugas akhir ini penulis ingin mendapatkan beberapa tujuan akhir, diantaranya: 1.
Membandingkan penggunaan outrigger truss pada bangunan tingkat tinggi dengan bangunan tingkat tinggi yang tidak menggunakannya; dengan menunjukkan
displacement secara lateral akibat dari beban angin. 2.
Menunjukkan hasil dari inter-storey drift yang merupakan hasil dari selisih displacement tiap lantai.
3. Menentukan lokasi optimum penempatan outrigger truss pada bangunan tingkat
tinggi.
I.4. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini permasalahan dibatasi pada : 1.
Bangunan yang dianalisis adalah bangunan 40 lantai. 2.
Bangunan memiliki core wall 5 m x 5 m dengan ketebalan 50 cm yang mempunyai ruang 5 m di kedua sisi Gambar I.3.
3. Bangunan tingkat tinggi yang dianalisis adalah bangunan dari beton, tetapi dianalisis
dalam bentuk portal dua dimensi. 4.
Outrigger truss yang digunakan adalah dari baja, tetapi dianalisis dalam bentuk portal dua dimensi.
5. Outrigger yang akan dimodelkan dalam lima bentuk permodelan berupa single truss
yang artinya hanya satu lantai pada bangunan yang akan dipasang outrigger. 6.
Tinggi setiap lantai adalah 3.5 m yang menjadikan tinggi bangunan secara keseluruhan menjadi 140 m.
7. Perencanaan beban menggunakan peraturan ACI 318 – 08, dalam hal ini hanya beban
angin saja. 8.
Bangunan diasumsi sebagai bangunan kelas B berukuran 15 m x 15 m yang berada di tengah kota dengan masa waktu penggunaan 50 tahun.
9. Karena peninjauan menggunakan beban angin akan menggunakan parameter yang
sangat banyak, maka analisis akan dibatasi hanya dari 5 model bangunan dengan dimensi yang tetap yaitu dari segi ketinggian per lantai yang tetap, bentang lebar yang
tetap, jumlah lantai sebanyak 40 tidak dibandingkan dengan bangunan yang lebih tinggi atau yang lebih rendah dari 40 lantai dan single truss.
Gambar I.3 – Model Bangunan 40 Lantai
5 m 5 m
5 m
I.5. Metodologi Penelitian