2. Tingkat Leverage
Schipper 1981 dalam Marwata 2001 dan Meek, et al 1995 dalam Fitriany 2001 berpendapat bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki
kewajiban untuk melakukan ungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah. Pendapat lain mengatakan bahwa semakin
tinggi leverage, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba
sekarang lebih tinggi dibandingkan laba di masa depan. [Belkaoui Karpik 1989 dalam Anggraini 2006]. Supaya laba yang dilaporkan tinggi maka
manajer harus mengurangi biaya-biaya termasuk biaya untuk mengungkapkan informasi sosial.
Dalam penelitian ini, melalui analisis uji t, leverage yang diproksi dengan rasio hutang terhadap ekuitas tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai t = 1,296 t 2,0395 dan p = 0,205 p 0,05. Hal ini berarti bahwa tinggi rendahnya tingkat
leverage perusahaan tidak mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Sembiring 2005 dan
Anggraini 2006 yang tidak menemukan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat leverage perusahaan dengan jumlah informasi sosial yang diungkapkan.
3. Ukuran Perusahaan
Berbagai penelitian sebelumnya, antara lain yang dilakukan oleh Fitriani 2001 dan Sembiring 2005 menemukan adanya pengaruh signifikan dari ukuran
54
perusahaan terhadap jumlah informasi sosial yang diungkapkan. Menurut Cowen et. al., 1987 dalam Sembiring 2005, secara teoritis perusahaan besar tidak akan
lepas dari tekanan, dan perusahaan yang lebih besar dengan aktivitas operasi dan pengaruh yang lebih besar terhadap masyarakat mungkin akan memiliki
pemegang saham yang memperhatikan program sosial yang dibuat perusahaan sehingga pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan akan semakin luas.
Dalam penelitian ini, melalui analisis uji t, ukuran perusahaan yang diproksi dengan total aset tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai t = 1,040 t 2,0395 dan p = 0,307 p 0,05. Hal ini berarti bahwa besar kecilnya perusahaan tidak
mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini berbeda dengan Fitriani 2001 dan Sembiring
2005 yang menemukan adanya hubungan yang signifikan antara ukuran perusahaan dengan jumlah informasi sosial yang diungkapkan, namun sejalan
dengan hasil penelitian Anggraini 2006 yang tidak menemukan adanya pengaruh signifikan dari ukuran perusahaan terhadap jumlah informasi sosial yang
diungkapkan. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, besar-kecilnya ukuran perusahaan
tidak mempengaruhi jumlah informasi sosial yang diungkapkan.
4. Profitabilitas
Heinze 1976 dalam Hackston Milne 1996 menyatakan bahwa profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas dan
55
fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham. Sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin
besar pengungkapan informasi sosial. Sebaliknya Donovan dan Gibson 2000 dalam Sembiring 2005 berpendapat bahwa profitabilitas berpengaruh negatif
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini didukung dengan argumentasi bahwa ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi,
perusahaan manajemen menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan perusahaan.
Dalam penelitian ini, melalui analisis uji t, profitabilitas yang diproksi dengan net profit margin menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah
informasi sosial yang diungkapkan dengan nilai t = 2,355 t 2,0395 dan p = 0,026 p 0,05. Ini berarti bahwa besar kecilnya profitabilitas akan
mempengaruhi terhadap jumlah informasi sosial yang diungkapkan oleh perusahaan. Hasil ini berbeda dengan hasil yang ditemukan dalam penelitian
Sembiring 2005 dan Anggraini 2006 yang tidak berhasil membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan informasi sosial,
namun sejalan dengan hasil penelitian Fitriani 2001 yang menemukan adanya pengaruh signifikan dari tingkat profitabilitas terhadap jumlah informasi sosial
yang diungkapkan. Hasil ini juga mendukung pendapat Heinze 1976 mengenai pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan informasi sosial, yang menyatakan
bahwa dengan semakin tingginya tingkat profitabilitas perusahaan maka jumlah informasi sosial yang diungkapkan juga akan semakin besar.
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah menganalisis dan melakukan pembahasan dalam penelitian ini, penulis memberikan tiga kesimpulan sebagai berikut:
1. penelitian ini memberikan hasil bahwa ukuran dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama atau
simultan memiliki kemampuan mempengaruhi jumlah informasi sosial yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tingkat kepercayaan 95, 2. penelitian ini memberikan hasil bahwa secara parsial, ukuran dewan
komisaris secara statistik berpengaruh signifikan terhadap jumlah informasi sosial yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tingkat kepercayaan 95 ,
3. penelitian ini memberikan hasil bahwa secara parsial, profitabilitas secara statistik berpengaruh signifikan terhadap jumlah informasi sosial yang
diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tingkat kepercayaan 95 ,
4. penelitian ini memberikan hasil bahwa secara parsial, tingkat leverage secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah informasi
57