Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

prosedur pelaksanaan penelitian yaitu pelaksanaan metode penilaian untuk ICU delirium. Responden yang bersedia dipersilahkan untuk menandatangani informed consent, bila tidak mampu maka dapat diwakilkan oleh keluarga responden. Responden yang tidak bersedia berhak untuk menolak. Penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu baik secara fisisk maupun psikologis. Penilaian ICU delirium dilakukan selama 10 menit untuk masing-masing responden. Penilaian ICU delirium dihentikan pada responden yang mengalami kekambuhan gangguan fisik, dimana responden tiba-tiba menjadi sesak nafas atau kondisi tubuh menjadi jelek. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga peneliti dan data-data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara Interview wawancara dengan menggunakan metode penilaian untuk ICU delirium sebagai acuan. Instrumen penelitian yang akan digunakan dibagi menjadi 2 bagian Bagian pertama yaitu kuisioner data demografi responden yang meliputi usia, jenis kelamin, diagnosa medis, riwayat kesehatan yang lalu, riwayat pengobatan saat ini. Bagian kedua metode penilaian kebingungan untuk ICU delirium yang di modifikasi dari instrumen The Confusion Assassment Method for the ICU CAM- ICU oleh peneliti dengan menghilangkan beberapa poin karena tidak berkaitan dengan pengukuran tingkat ICU delirium. Universitas Sumatera Utara Metode penilaian ini dibagi dalam 2 komponen untuk mengukur ICU delirium dengan skor maksimal 25. Komponen 1 menilai Gangguan perhatian berkonsentrasi pasien yang terbagi menjadi 1A dan 1B. 1A merupakan ujian perhatian huruf yang terdiri dari 10 huruf dengan ketentuan pasien memberikan reaksi terhadap huruf A, 1B merupakan ujian perhatian gambar yang diawali dengan menunjukan 5 buah gambar yang kemudian menunjukan 10 buah gambar yang 5 diantaranya merupakan gambar yang sebelumnya, dengan ketentuan pasien bereaksi terhadap gambar yang berulang. Pasien mengalami gangguan perhatian jika skor untuk 1A + 1B = 16 dengan ketentuan mengalami gangguan perhatian ringan dengan skor 11-16, gangguan perhatian sedang dengan skor 6-10 dan gangguan perhatian berat jika skor 6. Pada Komponen 1 skor maksimal 1A+1B adalah 20. Komponen 2 menilai gangguan pikiran yang dibagi menjadi 2A dan 2B. 2A merupakan pertanyaan ya tidak yang terdiri dari 4 pertanyaan dengan ketentuan SBSB salah, benar, salah, benar. 2B merupakan perintah untuk mengikuti instruksi yang diberikan peneliti dengan ketentuan dapat mengikuti perintah bila instruksi yang diberikan dapat diikuti oleh pasien. Pasien mengalami gangguan pikiran jika skor kurang dari 5 dengan ketentuan: gangguan pikiran ringan sedang jika skor 3-4, gangguan pikiran berat jika skor 3. Pada komponen 2 skor maksimal 2A+2B adalah 5. Universitas Sumatera Utara 6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau mampu mengukur apa yang diinginkan dan memiliki validitas tinggi. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran validitas tersebut Arikunto, 2006. Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji validitas pada instrumen penelitian. Untuk mengetahui kepercayaan reliabilitas instrumen dilakukan uji reliabilitas instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian berikutnya dalam ruang lingkup yang sama. Instrumen yang reliable akan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya atau benar sesuai kenyataannya sehingga walaupun data diambil berulang-ulang, hasilnya akan tetap sama. Uji reliabilitas ini dilakukan sebelum pengumpulan data terhadap 10 orang yang memiliki kriteria yang sama dengan sampel penelitian. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16 untuk analisis cronbach alpha dengan hasil koefisien reliabilitas untuk instrumen metode penilaian untuk ICU delirium yaitu 0,735. Hal ini dapat diterima untuk instrumen yang baru, sesuai dengan pendapat Arikunto 2006, bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai reliabilitas lebih dari 0,600.

7. Pengumpulan Data