Densitas Penyerapan Air Kuat Tekan

44

3.5. Pengujian Karakteristik Batako

Pengujian karakteristik batako dalam penelitian ini meliputi: densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat patah dan kuat impak.

3.5.1. Densitas

Pengukuran densitas dari masing-masing komposisi sampel batako yang telah dibuat, diamati dengan menggunakan prinsip massa jenis benda. Sampel uji yang berbentuk silinder yang telah mengalami pengerasan selama 28 hari kemudian di ukur diameternya d, tinggi sampel silinder h dan ditimbang massanya m. Dengan mengetahui besaran-besaran tersebut di atas, maka nilai densitas batako dapat ditentukan sesuai dengan persamaan 2 – 1.

3.5.2. Penyerapan Air

Pengukuran penyerapan air dari masing-masing komposisi sampel batako yang telah dibuat mengacu pada SNI 03-0349-1989. Sampel uji yang berbentuk silinder yang telah mengalami pengerasan selama 28 hari kemudian direndam dalam air bersih yang bersuhu ruangan, selama 24 dua puluh empat jam. Kemudian benda uji diangkat dari rendaman, dan air sisanya dibiarkan meniris kurang lebih 1 satu menit, lalu permukaan bidang benda uji diseka dengan kain lembab, agar air yang berkelebihan yang masih melekat dibidang permukaan benda uji terserap kain lembab itu. Benda uji kemudian ditimbang Wb, setelah itu benda uji dikeringkan di dalam dapur pengering pada suhu 105 ± 5 C dengan ditahan selama 1 jam. Kemudian benda uji ditimbang Wk. Dengan mengetahui besaran-besaran tersebut di atas, maka nilai penyerapan air batako dapat ditentukan sesuai dengan persamaan 2 – 2.

3.5.3. Kuat Tekan

Untuk mengetahui besarnya nilai kuat tekan dari batako, maka perlu dilakukan pengujian yang mengacu pada SNI 03-0349-1989. Alat yang digunakan untuk menguji kuat tekan adalah Universal Testing Mechine UTM. Model sampel uji kuat tekan berbentuk silinder. Universitas Sumatera Utara 45 Adapun prosedur pengujian kuat tekan sebagai berikut: Sampel berbentuk silinder diukur diameternya d kemudian dapat diketahui luas permukaan silinder. Kemudian diatur tegangan supply sebesar 40 volt, untuk menggerakkan motor penggerak kearah atas maupun ke bawah. Lalu sampel ditempatkan tepat tepat berada di tengah pada posisi pemberian gaya kemudian tombol switch diarahkan ke posisi ON, maka pembebanan secara otomatis akan bergerak dengan kecepatan 4 mmmenit. Dan apabila sampel telah rusak, arahkan tombol switch ke posisi OFF maka motor penggerak akan berhenti. Kemudian dicatat besarnya beban gaya kgf yang ditunjukkan pada panel display. Dengan mengetahui besaran- besaran tersebut di atas, maka nilai kuat tekan batako dapat ditentukan sesuai dengan persamaan 2 – 3.

3.5.4. Kuat Patah