6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.2. Senyawa Asam p-metoksisinamat
Asam p-metoksisinamat merupakan senyawa organik yang diperoleh dari hidrolisis etil p-metoksisinamat dengan rumus molekul
C
10
H
10
O
3
. Senyawa asam p-metoksisinamat APMS mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Warna : Putih Bau : Tidak Berbau
Bentuk : Serbuk Titik leleh : 172-176
˚C Berat molekul : 178 gmol
Rumus molekul : C
10
H
10
O
3
Gambar 2.3 Struktur Asam p-metoksisinamat Mufidah, 2014
Senyawa asam p-metoksisinamat merupakan golongan senyawa karboksilat yang mengandung cincin benzena dan gugus metoksi dan juga
gugus karbonil yang mengikat OH. Asam p-metoksisinamat dapat dibuat dengan mereaksikan etil p-metoksisinamat ester dengan suatu basa
NaOH pada suhu kamar selama 32 jam disertai pengadukan dengan pelarut etanol pro analisis Mufidah, 2014. Telah diteliti bahwa gugus
OH pada asam karboksilat dapat digantikan dengan gugus amina melalui proses amidasi. Sumber amina yang digunakan adalah urea dan imidazol
sebagai katalis. Reaksi ini dapat terjadi dengan iradiasi microwave pada tekanan 300 W selama 15 menit Khalafi-Nezhad, 2003.
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.3. Urea
Gambar 2.4 Struktur Urea Pubchem, n.d
Karakteristik urea sebagai berikut : Warna : Putih
Bau : Tidak Berbau Bentuk : Serbuk
Titik leleh : 132.7 ˚C-135°C
Berat molekul : 60.05526 gmol Rumus molekul : CON
2
H
4
sumber: pubchem, n.d
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus kimia CON
2
H
4
atau NH
2
2
CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah
carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Karena urea mempunyai gugus amida sehingga dapat dimanfaatkan sebagai reagen
dalam pembuatan amida primer. Dibandingkan amonium asetat, amonium klorida, amonium sulfat, dan ammonium karbonat. Hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa urea adalah sumber yang paling cocok untuk pembentukan amida primer. Khalafi-Nezhad, 2003.
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.4. Imidazol