Hidrolisis Etil p-metoksisinamat Menjadi Asam p-metoksisinamat

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hidrolisis Etil p-metoksisinamat Menjadi Asam p-metoksisinamat

Sebanyak 5 g etil p-metoksisinamat dilarutkan dengan etanol pro analisis dalam gelas kimia yang sebelumnya telah ditambahkan 1,5 g NaOH. Penggunaan NaOH sebagai katalis basa akan menghasilkan reaksi irreversible sehingga hasil reaksi menjadi sempurna serta produk yang dihasilkan lebih mudah dipisahkan. Kemudian dipanaskan diatas hot plate pada suhu 55-60°C selama 3 jam disertai pengadukan. Karena etanol mendidih pada suhu 78,37°C sehingga dalam reaksi ini digunakan suhu 55-60°C, apabila digunakan suhu lebih rendah reaksi berjalan lambat. Setelah itu, hasil reaksi ditambahkan aquades secukupnya kemudian di filtrasi menggunakan corong pisah yang dilapisi kertas saring, filtrat yang didapat ditambahkan HCl 15 hingga tidak ada endapan putih yang terbentuk atau pH filtrat mencapai 4. Residu yang didapatkan berupa senyawa hasil reaksi hidrolisis kemudian dikeringanginkan. Setelah didapatkan hasil reaksi, dilakukan pengecekan terhadap nilai Rf menggunakan KLT serta dibandingkan dengan nilai Rf senyawa EPMS menggunakan eluen etil asetat dan n-heksana perbandingan 3:2. Gambar KLT hasil reaksi hidrolisis dapat dilihat pada gambar 4.1. A B Gambar 4.1 KLT Hasil Reaksi Hidrolisis dengan eluen etil asetat dan n- heksana perbandingan 3:2 Visualisasi Uv ƛ245 nm Keterangan : A = Senyawa Hasil Hidrolisis B =Senyawa Etil p-metoksisinamamida 29 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 30 30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Reaksi hidrolisis dilakukan dengan NaOH sebagai katalis basa dan etanol p.a sebagai pelarut. Mekanisme reaksi hidrolisis diinisiasi oleh protonasi pada karbonil oksigen. Protonasi menyebabkan keadaan terpolarisasi pada gugus karbonil melepaskan elektron dari karbon sehingga bersifat lebih elektrofilik dan akan menerima penambahan nukleofilik OH Larson dan Weber, 1994. Pengecekan hasil reaksi dengan KLT dilakukan untuk melihat jumlah spot dari hasil reaksi hidrolisis serta untuk mengidentifikasi ada tidaknya spot etil p-metoksisianamat dalam senyawa tersebut, apabila spot EPMS sudah tidak ada maka reaksi dinyatakan sempurna. Setelah reaksi selesai, dilakukan filtrasi dan pencucian dengan aquades menggunakan corong yang dilapisi kertas saring. Filtrat yang diperoleh ditambahkan HCl 15 untuk mengikat Na + sehingga terbentuklah endapan putih berupa hasil hidrolisis sampai pH 4 atau tidak lagi terbentuk endapan. Residu yang didapat kembali dicuci dengan aquades untuk menghilangkan garam yang terbentuk kemudian residu dikeringanginkan. Residu yang didapatkan berwarna putih serta tidak berbau. Mekanisme reaksi hidrolisis etil p-metoksisinamat dapat dilihat pada gambar 4.2. Gambar 4.2. Mekanisme Reaksi Hidrolisis Etil p-metoksisinamat 31 31 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta rsa maan b Reaksi hidrolisis ini bertujuan untuk mengganti gugus ester etil p- metoksisinamat dengan gugus asam sehingga dihasilkan senyawa asam p-metoksisinamat dengan rendemen sebesar 82,34. Rendemen dihitung dengan menggunakan pe erikut : rendemen hidrolisis = , x 100 = 82,34 Senyawa hasil reaksi hidrolisis kemudian dibandingkan dengan dengan senyawa asam p-metoksisinamat standar dari Mufidah 2014. Lihat gambar 4.3. A B Gambar 4.3. KLT Hasil Hidrolisis dan APMS Standar dengan eluen etil asetat dan n-heksan perbandingan 3:2 Visualisasi Uv ƛ245 nm Keterangan : A = Asam p-metoksisinamat Standar B = Hasil Hidrolisis Nilai Rf yang didapat sebagai berikut : Rf asam p-metoksisinamat standar : 0,575 Rf asam p-metoksisinamat hasil reaksi : 0,575 Hasil reaksi hidrolisis yang dihasilkan memiliki karakteristik sebagai berikut : Warna : Putih Bau : Tidak Berbau Bentuk : Serbuk 32 32 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.4. Senyawa Hasil Hidrolisis Gambar 4.5. Waktu Retensi GCMS Senyawa Hasil Hidrolisis 33 33 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.6. Spektrum GCMS Senyawa Hasil Hidrolisis Selanjutnya berat molekul hasil hidrolisis dibandingkan dengan berat molekul senyawa asam p-metoksisinamat menggunakan GCMS. Asam p- metoksisinamat memiliki berat molekul 178,0 dengan fragmentasi massa pada 161; 133; 117; 89 dan 63 Mufidah, 2014. Dari interpretasi GCMS menunjukan bahwa senyawa hasil hidrolisis muncul pada waktu retensi 9,649 dengan berat molekul 178,0 dan fragmentasi massa 161; 133; 118; 89 dan 77, ada pun fragmentasi massa senyawa hasil hidrolisis asam p- metoksisinamat adalah sebagai berikut : 34 34 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.7. Pola Fragmentasi GCMS Senyawa Hasil Hidrolisis Dari data titik leleh, nilai Rf serta analisis menggunakan GCMS, hasil hidrolisis yang diperoleh menunjukan kesamaan seperti yang dilakukan oleh Mufidah 2014. Sehingga diambil kesimpulan bahwa senyawa hasil hidrolisis etil p-metoksisinamat adalah asam p- metoksisinamat. Gambar 4.8. Struktur senyawa asam p-metoksisinamat 35 35 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2. Modifikasi Struktur Asam p-metoksisinamat dengan Reaksi Amidasi

Dokumen yang terkait

Amidasi Senyawa Etil p-metoksisinamat Melalui Reaksi Langsung dengan Iradiasi Microwave Serta Uji Aktivitas Sebagai Antiinflamasi

4 31 104

Modifikasi Struktur Senyawa Asam p-Metoksi Sinamat Melalui Proses Nitrasi Serta Uji Aktivitas Sebagai Anti Inflamasi

1 9 84

Modifikasi struktur senyawa etil p-metoksisinamat (EPMS) melalui proses nitrasi serta uji aktivitas sebagai antiinflamasi

1 23 83

Modifikasi Struktur Etil p-metoksisinamat Melalui Proses Nitrasi Dengan Metode Cold Microwave Serta Uji Aktivitas Sebagai Antiinflamasi

6 23 102

Amidasi senyawa etil p-metoksisinamat melalui reaksi langsung dengan iradiasi microwave serta uji aktivitas sebagai antiinflamasi

2 16 104

Amidasi Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Secara In-Vitro

1 18 82

Modifikasi Struktur Senyawa Etil Pmetoksisinamat Melalui Proses Nitrasi- Esterifikasi dengan 1-Butanol Serta Uji Aktivitas Sebagai Antiinflamasi

3 34 113

Uji aktivitas antibakteri senyawa-senyawa hasil modifikasi struktur etil p-metoksisinamat melalui reaksi esterifikasi terhadap bakteri gram negatif dan gram positif

2 30 71

Studi Hubungan Kuantitatif Struktur Aktivitas Dari Amidasi Senyawa Etil-P-Metoksisinamat Sebagai Antiinflamasi Dengan Pendekatan Hansch dan Komputasi

38 208 108

Modifikasi Struktur Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga Linn.) Melalui Transformasi Gugus Fungsi Serta Uji Aktivitas Sebagai Antiinflamasi

1 18 111