Program Ekstrakulikuler Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid dalam Kegiatan Ektrakulikuler

hanya disebabkan oleh faktor hasil komunikasi tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain. Hal yang terpenting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan efek atau dampak tertentu pada komunikan. Dampak yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yaitu : a Dampak kognitif, adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya b Dampak afektif, lebih tinggi kadarnya dari pada dampak kognitif. Tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi bergerak hatinya, menimbulkan pesan tertentu, misalnya perasaan iba, terharuh, sedih, gembira, marah dan sebagainya c Dampak behavioral, yang paling tinggi kadarnya, yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku tindakan atau kegiatan 27 .

B. Program Ekstrakulikuler

a. Pengertian Program Ekstrakulikuler

Yang dimaksud dengan program ialah sederetan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu 28 . Farida Yusuf 27 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Bandung Remaja Rosdakarya, 2000, cet. ke-4, h.7 mendeskripsikan program sebagai kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan 29 . Pengertian ekstrakulikuler menurut Hadori Nawawi adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan diluar pelajaran kegiatan kurikulum sifat kegiatannya pendidikan non formal digunakan untuk membantu siswa mengisi waktu senggang secara terarah disamping memberikan berbagai pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman langsung yang bersifat praktis 30 . Menurut B. Suryo Subroto, kegiatan ektrakulikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa misalnya, olahraga, kesenian, keterampilan, dan lain-lain yang diselenggarakan diluar jam pelajaran biasa 31 . Sedangkan pengertian ekstrakulikuler menurut kurikulum sekolah adalah ; kegiatan diluar jam pelajaran biasanya termasuk pada waktu libur, yang dilakukan disekolah ataupun diluar sekolah dengan tujuan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya 32 . 28 Suharsini Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Jakarta : CV. Rajawali, 1998 29 Farida Yusuf, Penelitian Program Pendidikan, Jakarta : Depdikbud, 1980, h. 123 30 H. Hadori Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, Jakarta : PT. Gunung Agung, 1982, h. 150 31 B. Suryo Subroto, Proses Belajar Mengejar disekolah, Jakarta : Rineka Cipta, 1997, h. 270 32 Kurikulum 1984, Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1984, h.11 Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran dengan maksud mengisi waktu senggang yang bertujuan untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan siswa serta mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang ada pada diri melalui jenis-jenis kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

b. Tujuan Ekstrakulikuler

Seperti yang telah disebutkan dalam pengertian ekstrakulikuler diatas bahwa dilaksanakannya kegiatan ekstrakulikuler sebagai wadah pembinaan dan pelatihan bagi siswa untuk dapat mengembangkan bakat dan minat yang terdapat dalam diri siswa sebagai penambahan pengetahuan dan pengalaman mereka Atas hal tersebut secara umum dapat dikemukakan bahwa tujuan ekstrakulikuler adalah untuk membina dan melatih siswa dengan berbagai macam pengetahuan dan keterampilan sebagai sarana mengisi waktu senggang sehingga mereka dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka sendiri 33 . Sementara itu Muhammad Uzer Usman mengatakan bahwa tujuan kegiatan ekstrakulikuler adalah : 1. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam aspek kognitif maupun efektif 33 B. Suryo Subroto, Tatalaksana Kurikulum, Jakarta : Rineka Cipta, 1991, cet. ke-1, h.45 2. Mengembangkan bakat serta minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju manusia seutuhnya 3. Mengetahui, mengenal, serta membedakan hubungan antara satu mata pelajaran dengan lainnya 34 . Lebih rinci disebutkan dalam buku informasi tentang kegiatan ekstrakulikuler bahwa tujuan dari ekstrakulikuler adalah : 1. Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya dalam arti : a Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; b Berbudi pekerti luhur; c Memiliki pengetahuan dan keterampilan; d Sehat jasmani dan rohani; e Berkepribadian yang mantap dan mandiri; f Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan; 2. Untuk lebih memantapkan pendidikan kepribadian dan untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan 35 . 34 M. Uzer Usman Lilis Setyawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung : PT. Rosdakarya, 1993, cet. ke-1, h.22 35 Depdikbud, Informasi Tentang Kegiatan Ekstrakulikuler Sebagai Salah Satu Jalur Pembinaan Siswa, Jakarta : Ditjen Dikdasmen, Direktorat Pembinaan Kesiswaan, 1994, h.2 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan ekstrakulikuler adalah : meningkatkan dan memantapkan pengetahuan siswa, mengembangkan bakat, minat kemampuan dan keterampilan dalam rangka mengisi waktu senggang mereka serta dalam upaya pembentukan pribadi dalam mengenal hubungan antara berbagai pengembang pencapaian. Lebih lengkapnya Oteng Sutisna menerangkan bahwa prinsip yang harus diperhatikan kepada siswa, guru, dan kepala sekolah adalah : 1. Siswa, murid, guru dan personil administrasi hendaknya ikut serta dalam usaha meningkatkan program yang akan dilaksanakan 2. Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan sejauh mungkin 3. Kegiatan murid hendaknya menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi pengajar kelas, dan sebaliknya pengajar kelas hendaknya juga menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi murid 4. Kegiatan murid hendaknya dipandang sebagai bagian internal dari keseluruhan program pendidikan di sekolah tidak sebagai tambahan atau kegiatan yang berdiri sendiri 5. Pimpinan sekolah harus memperhatikan dukungan terhadap program kegiatan murid 6. Kegiatan-kegiatan itu hendaknya dirancang untuk dilakukan di sekolah 7. Supervisi kegiatan murid harus termasuk dalam tanggung jawab pengajuan para guru dan guru juga harus paham bahwa ia adalah seorang penasehat dan penyuluh 8. Dukungan finansial yang mencakupi harus diusahakan dan dukungan dari masyarakat hendaknya di galakkan 9. Kepala sekolah bertanggung jawab penuh tentang program kegiatan murid 36 . 36 Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek, Bandung : Angkasa, 1983, cet. ke-3, h.58-59 BAB III GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN AL- ANDALUSIA

G. Sejarah Berdirinya