Perbedaan Pemerintahan Desa Dengan Kelurahan a. Pemerintahan Desa

berkedudukan sebagai mitra kerja pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat desa. Kepala Desa pada dasarnya bertanggung jawab kepada rakyat Desa yang dalam tata cara dan prosedur pertanggungjawabannya disampaikan kepada Bupati atau Wali Kota melalui Camat. Kepada Badan Permusyawaratan Desa, Kepala Desa wajib memberikan keterangan laporan pertanggungjawabannya dan kepada rakyat menyampaikan informasi pokok-pokok pertanggungjawabannya namun tetap harus memberi peluang kepada masyarakat melalui Badan Permusyawaratan Desa untuk menanyakan danatau meminta keterangan lebih lanjut terhadap hal- hal yang bertalian dengan pertanggungjawaban dimaksud. Pengaturan lebih lanjut mengenai desa seperti pembentukan, penghapusan, penggabungan, perangkat pemerintahan desa, keuangan desa, pembangunan desa dan lain sebagainya dilakukan oleh kabupaten dan kota yang ditetapkan dalam peraturan daerah mengacu pada pedoman yang ditetapkan Pemerintah.

D. Perbedaan Pemerintahan Desa Dengan Kelurahan a. Pemerintahan Desa

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun Bab I ketentuan umum Pasal 1 ayat 5 yang dimaksud desa atau yang disebut nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun yang dimaksud Pemerintahan Desa berdasarkan Peraturan Pemerintah Tentang Desa Pasal 1 ayat 6 yaitu penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa BPD dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa dibentuk atas asas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal-usul desa dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. 13 13 Dr. Taliziduhu Ndraha, Dimensi-Dimensi Pemerintahan Desa, Bumi Aksara, Jakarta, Tahun 1991. Hal. 91. Adapun pembentukan desa sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa, maka harus memenuhi syarat pembentukan desa yaitu: a. Jumlah penduduk; b. Luas wilayah; c. Bagian wilayah kerja; d. Perangkat; dan e. Sarana dan prasarana pemerintahan. 14 Adapun Struktur Administratif Pemerintahan Desa seabagai berikut: Camat LMD BPD Kepala Desa Sekretaris Desa K. Urusan K. Urusan K. Urusan Pamong Desa Pamong Desa Pamong Desa Pamong Desa Kepala Dusun Kepala Dusun Kepala Dusun Kepala Dusun Masyarakat 14 Ibid. h.91.

b. Kelurahan

Kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat, yang tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan. Pada Bab I ketentuan Umum Pasal 1 ayat 5 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat Daerah KabupatenKota dalam wilayah kerja Kecamatan, kemudian pada pasal 1 ayat 6 yang dimaksud Lembaga Kemasyarakatan atau sebutan lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra lurah dalam memberdayakan masyarakat. Berbeda dengan Pemerintahan Desa, Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan namun pembentukannya berbeda dengan desa, berdasarkan Pasal 2 ayat 2 Pembentukan Kelurahan dapat berupa penggabungan beberapa kelurahan atau bagian kelurahan yang bersandingan, atau pemekaran dari satu kelurahan menjadi dua kelurahan atau lebih. Kemudian pembentukan kelurahan sebagaimana ayat 1 harus sekurang-kurangnya memenuhi syarat; a. Jumlah penduduk; b. Luas wilayah; c. Bagian wilayah kerja; d. Sarana dan prasarana pemerintahan. Adapun Struktur Organisasi Kelurahan sebagai berikut: Camat Lurah Sekretaris U 1 U 2 U 3 U4 U5 RW RT RT RT RT RT

BAB III KEDUDUKAN PEMERINTAH DESA DAN BPD MENURUT HUKUM ISLAM