22
berada disamping atas kepala agak ke belakang, lengan sedikit lurus, telapak tangan menghadap ke depan. Sedangkan tangan kiri berada di samping telinga,
dalam keadaan relaks untuk menjaga keseimbangan tubuh selama di udara. Pada saat mengambil ancang-ancang gambar 2.a,b, untuk pemula
biasanya sekali saja melangkah, sedangkan pemain yang baik melakukan ancang- ancang dua sampai empat langkah makin cepat. Arah gerak yang baik
45-60 derajat terhadap net. Pada saat melakukan gerakan ancang-ancang kedua tangan berada di depan gambar 2.b, kadang-kadang terangkat sampai setinggi
dada.
2.1.6.2. Langkah Tumpuan, Susulan Lalu Loncat
Loncatan smash dilakukan dengan irama ganda yang cepat. Mula-mula langkah tumpuan yang panjang dan mendatar gambar 2.c. kaki yang
menyusul dengan cepat diletakan tepat disamping atau agak kedepan kaki pertama. Pada saat melakukan langkah tumpuan, kedua tangan terayun kuat
kebelakang gambar 2.c. kedua lutut ditekuk, titik berat tubuh bergeser keatas persendian loncat gambar 2.d. Lalu kedua lengan disertakan dengan cepat
keatas melewati paha, megawali gerakan tungkai yang eksplosive, bahu mengikuti gerak eksplosive keatas gambar 2.e.
2.1.6.3. Ayunan
Lengan kiri menarik tubuh pemain sampai sampai titik tertinggi lalu dalam posisi masih tetap terentang mengimbangi gerak menurun kembali.
Lengan pemukul yang dibengkokan terayun, sesaat sebelum mengenai bola bahu tertarik kebawah dan kebelakang gambar 2.f sedang tangan yang terbuka
23
berada didekat telinga. Pada gerakan ini punggung melenting jauh kebelakang sedangkan betis hampir horizontal.
2.1.6.4. Pukulan
Pukulan dimulai dengan rentangan tubuh keatas. Bahu, lengan pemukul ditarik kedepan dan keatas, kaki disentakan kedepan. Lengan pemukul yang
semula dibengkokkan disentakan kedepan dengan didahului siku. Kemudian tangan dengan pergelangan longgar dipukulkan di sisis belakang bola gambar
2.h dan 3. Pada saat ini lengan pemukul tidak lagi tegak lurus tetapi agak kedepan gambar 2.h.
2.1.6.5. Mendarat
Kedua kaki serempak menyentuh lantai dengan elastis. Pada saat pukulan kedepan, muka dan dada sebisa mungkin menghadap jaring.
Durrwachter. 1982: 63-65
Gambar 2 Rangkaian gerakan smash semi
Sumber: Durrwachter 1982: 63
24
Gambar 3 Perkenaan tangan dengan bola
Sumber: Durrwachter 1982: 65
Kesalahan-kesalahan umum dalam melakukan smash antara lain : 1
Langkah awalan terlalu lebar dalam meloncat akibatnya mengurangi daya tolak ke atas.
2 Tempat meloncat take-off di bawah bola, sehingga tidak dapat memukul
bola dengan keras. 3
Lengan pemukul terlalu ditekuk pada siku akibatnya tinggi raihan pukulan rendah. Apalagi gerakan lengan pemukul diputar-putarkan dulu ke belakang
kanan kepala sehingga gerakan cambukan kurang efisien dan efektif. 4
Kurang aktifnya gerakan pergelangan tangan saat mencambuk bola sehingga tidak bisa mengarahkan bola.
5 Gerakan lengan pemukul dari awalan sampai cambukan bola empat kali
semestinya hanya dua kali gerakan pokok. 6
Meloncat ke depan hingga menyentuh net dan saat mendarat hanya satu kaki dan tidak mengeper.
25
7 Saat memukul bola posisi badan di udara terlalu, miring akibatnya pukulan
smash arahnya terbatas. 8
Smasher kurang kreatif untuk menghindari block dan bervariasi dalam smash. 9
Irama awalan. Loncat mencambuk dan mendarat kurang teratur terputus- putus sehingga gerakan smash terputus-putus kaku dan tidak luwes.
10 Pada waktu meloncat lutut kurang ditekuk dan ayunan kedua tangan belakang
dan ke arah bawah sehingga merugikan tinggi loncatan pemain sendiri. 11
Jari-jari dan telapak tangan digenggam pada saat memukul bola. 12
Waktu mendarat hanya menggunakan salah satu kaki saja dan tidak mengeper sehingga kaki sering cedera karena menerima beban yang cukup berat di satu
kaki. 13
Waktu dan memukul bola tidak melihat bola yang di samash. 14
Berat badan tidak membantu lecutan lengan dalam smash, sehingga pukulan tidak keras.
15 Pada saat mencambuk bola kedua kaki di tekuk pada lutut.
16 Gerakan sendi bahu, sendi siku dan sendi pergelangan tangan kurang lentur.
Suharno HP, 1985:33-34. Untuk dapat melakukan smash, selain dibutuhkan penguasaan teknik
yang sempurna juga dibutuhkan kondisi fisik yang prima. Karena dalam melakukan gerakan smash akan lebih mudah. Misalnya untuk dapat melakukan
smash maka dibutuhkan daya ledak otot tungkai yang baik sehingga lompatan yang dihasilkan akan tinggi dan jika lompatan yang dihasilkan tinggi maka
sasaran melakukan smash akan lebih luas dan bola hasil smash akan lebih mudah melewati net.
26
2.1.7 Kondisi Fisik