Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gambar perspektif merupakan salah satu perwujudan prinsip-prinsip proyeksi yang dituangkan melalui media dua dimensi. Di dalam kehidupan nyata, gejala perspektif dapat ditemukan sebagai akibat dari keterbatasan mata manusia normal memandang sisi-sisi tampak sebuah benda. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suparyono 1981:28, mata manusia terbiasa melihat benda- benda sekeliling dalam bentuk perspektif, sehingga akan lebih cepat menangkap maksud gambar perspektif dari pada proyeksi ortografi. Demikian untuk keperluan arsitektur, gambar perspektif akan lebih efektif dalam menyampaikan ide perancang kepada orang lain. Peran gambar perspektif yang fungsional dalam menampilkan konstruksi bangunan secara utuh tidak hanya bermanfaat bagi para arsitek, tetapi baik juga untuk dipelajari oleh peserta didik di bangku sekolah. Sebagai ilmu yang dapat dibelajarkan kepada peserta didik melalui jalur pendidikan formal, pelaksanaan pembelajaran menggambar perspektif di sekolah sangat sesuai untuk memenuhi Kompetensi Dasar KD menggambar teknik guna memenuhi Standar Kompetensi Lulusan SKL pendidikan seni rupa Kelas XI Jurusan IPA pada semester ganjil maupun genap dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Bertolak dari SKL inilah, materi pembelajaran seni rupa akan lebih bermanfaat bilamana salah satu tujuannya dipersiapkan sebagai bekal menyongsong pendidikan tinggi setelah lulus Sekolah Menengah Atas 2 SMA. Oleh sebab itu, pendidikan seni rupa belum cukup bila sebatas memberikan kebebasan berekspresi. Pengetahuan dan keterampilan dasar menggambar perspektif yang dimiliki siswa, kelak akan membantu siswa dalam mengembangkan atau mengaplikasikan gambar teknik pada kehidupan nyata. Sebagaimana yang dikemukakan Da Vinci dalam Suparyono 1981:7, bahwa perspektif selayaknya gejala alami yang membuat sesuatu yang datar tampak timbul, dan sesuatu yang timbul mucul dalam bentuk datar, sehingga melalui pembelajaran ini kemampuan spasial keruangan yang dimiliki oleh siswa akan semakin terlatih. Dalam pembelajaran perspektif, siswa dapat belajar menggambar benda-benda atau bangunan di lingkungan sekitar menggunakan konstruksi perspektif secara benar sebelum memasuki dunia rancang-bangun sesungguhnya. Sekalipun memberikan andil besar untuk melanjutkan studi ke program studi yang terkait dengan rancang-bangun, acapkali pembelajaran menggambar perspektif menyulitkan siswa. Sifat materi yang memerlukan pemahaman konsep, kesungguhan, kesabaran, ketekunan serta ketelitian, sering kali menjadi kendala bagi siswa, sekaligus memberi warna khusus bagi proses pembelajaran menggambar perspektif. Dalam hal ini, peran guru sebagai fasilitator sekaligus pengelola pembelajaran sangat penting, antara lain dalam merencanakan, melaksanakan program, dan melakukan evaluasi. Berdasar latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti pembelajaran menggambar konstruksi perspektif yang sedang berlangsung di sebuah sekolah. Lokasi yang dipilih adalah SMA Negeri 2 Pati. Alasan pemilihan 3 SMA N 2 Pati sebagai lokasi penelitian didasarkan atas hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa SMA Negeri di Pati Kota yang telah memperoleh pembelajaran menggambar konstruksi perspektif di sekolahnya masing-masing. Dalam hal ini, diperoleh keterangan bahwa selain memiliki tenaga pendidik juga peserta didik yang tergolong unggul di wilayah Pati Kota, SMA N 2 Pati juga melaksanakan pembelajaran menggambar konstruksi perspektif secara intensif sehingga mendorong keingintahuan peneliti mengenai bagaimana perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi pembelajaran menggambar konstruksi perspektif di sekolah tersebut. Penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPA1, karena kelas tersebut merupakan kelas unggulan yang diisi murid-murid pilihan yang menjadi teladan sekaligus tolok ukur bagi perkembangan dan peningkatan kualitas pembelajaran bagi kelas-kelas IPA lainnya, sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana hasil pembelajaran menggambar konstruksi perspektif yang dicapai oleh siswa kelas XI IPA1. Demikian hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan kajian yang dapat menjadi refleksi dari pembelajaran menggambar konstruksi perspektif yang telah berlangsung di kelas XI IPA1 SMA N 2 Pati tahun pelajaran 20092010, maupun bagi langkah perbaikan pembelajaran serupa pada tahun pelajaran berikutnya.

B. Rumusan Masalah