Ciri-ciri Belajar dan Pembelajaran Komponen-Komponen Pembelajaran

jika dia dapat menunjukan perubahan perilakunya. Dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru stimulus dan apa yang diterima oleh pelajar respon harus dapat diamati dan diukur. Perubahan akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku, dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.Tidak terbatas hanya penambahan pengetauhan saja. Sifat perubahan relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk dan sebagainya.Perubahan tidak harus langsung mengikuti pengalaman belajar perubahan yang segera terjadi umumnya tidak dalam bentuk perilaku tapi terutama hanya dalam potensi seseorang untuk berperilaku. Perubahan akan lebih mudah terjadi bila disertai adanya penguat berupa ganjaran yang diterima, hadiah atau hukuman sebagi konsekuensi adanya perubahan perilaku tersebut. Berdasarkan pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa belajar adalah kegiatan individu untuk memperoleh pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang menyangkut ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga menjadi lebih baik.

b. Ciri-ciri Belajar dan Pembelajaran

Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan tanda-tanda upaya guru mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi proses belajar dan tujuan belajar dapat tercapai. Menurut H. J. Gino dkk menyatakan, “Ciri- ciri pembelajaran terletak pada adanya unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa yaitu 1 motivasi belajar, 2 bahan belajar, 3 alat bantu belajar, 4 suasana belajar dan 5 kondisi subyek belajar”1998: 36. Berdasarkan pendapat diatas menunjukkan bahwa, terdapat lima macam ciri pembelajaran yaitu, motivasi belajar, bahan belajar, suasana belajar dan kondisi siswa belajar.

c. Komponen-Komponen Pembelajaran

Komponen-komponen proses pembelajaran antara lain yaitu: 1 Tujuan Pembelajaran Hermawan 2008: 9.4 Tujuan pembelajaran merupakan rumusan perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar tampak pada diri siswa sebagai akibat dari perbuatan belajar yang telah dilakukan. Hermawan 2008: 1.17 Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas terhadap pemilihan materibahan ajar, strategi, media, dan evaluasi. Berkaitan dengan tujuan pembelajaran terjadi pertentangan pendapat tentang tujuan pembelajaran, ada sebagian ahli menyatakan tujuan pembelajaran merupakan proses dan sebagian menyatakan tujuan haruslah menggambarkan hasil belajar bukan prosesnya. Terlepas dari pertentangan pendapat bahwa tujuan sebagai proses atau tidak, tujuan pembelajaran tidak dapat melepaskan diri dari tuntunan dan kebutuhan masyarakat, serta didasari atas falsafah dan ideologi suatu negara. Hal ini dapat dimengerti sebab upaya pendidikan itu sendiri merupakan subsistem dalam sistem masyarakat dan negara sehingga kekuatan-kekuatan sosial, politik,budaya.Ekonomi sangat berperan dalam penentuan tuajuan pembelajaran terutama tujuan pendidikan yang sifatnya lebih umum. Menurut Bloom, dkk. Tujuan pembelajaran proses belajar- mengajar dapat dipilah menjadi tujuan yang bersifat kognitifpengetahuan, afektif sikap, psikomotorik ketrampilan.Derajat pencapaian tujuan ini merupakan indikator kualitas pencapaian tujuan dan hasil perbuatan belajar siswa.Tujuan merupakan fokus utama dari kegiatan belajar-mengajar. 2 Guru Winataputra 2007: 1.20. Menurut pasal 1 butir 6 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan istilah lainnya yang sesuai dengan kekhususannya yang juga berperan dalam pendidikan. Hermawan, dkk 2008: 9.4 Guru menempati posisi kunci dan strategis dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk mengarahkan siswa agar dapat mencapai tujuan secara optimal. Untuk guru harus mampu menempatkan dirinya sebagai diseminator, informator, transmitter, transformator, organizer, fasilitator, motivator, dan evaluator bagi terciptanya proses pembelajaran siswa yang dinamis dan inovatif. Pembelajaran pada haikatnya adalah proses sebab-akibat. Guru sebagai pengajar merupakan penyebab utama terjadinya proses pembelajaran siswa, meskipun tidak semua belajar siswa merupakan akibat guru yang mengajar. Oleh sebab itu, guru sebagai figur sentral harus mampu menetapkan strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat mendorong terjadinya perbuatan belajar siswa yang aktif, produktif, dan efisien. 3 Siswa Hermawan, dkk 2008: 9.4. Siswa sebagai peserta didik merupakan subyek utama dalam proses pembelajaran. Keberhasilan pencapaian tujuan banyak tergantung kepada kesiapan dan cara belajar yang dilakukan siswa. Winataputra 2007: 1.20. Menurut Pasal 1 butir 4 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang trsedia pada jalur, jenjang dan pendidikan tertentu. Siswa atau peserta didik merupakan subyek utama dalam pembelajaran dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dibuat sebagai acuan kegiatan belajar-mengajar. 4 Kegiatan Pembelajaran Winataputra 2007: 1.2 Kegiatan Pembelajaran pada dasarnya mengacu pada Pendekatan Mengajar, Metode, Materi, Media. a Pendekatan Mengajar Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Hermawan, dkk 2008: 1.23 Strategi pembelajaran pada hakikatnya merupakan tindakan nyata dari guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan lebih efesien. b Metode Hermawan, dkk 2008: 11.11-11.13 metode pembelajaran adalah cara dalam menyajikan menguraikan materi, memberi contoh dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak setiap metode pembelajaran sesuai untuk digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu.Oleh karena itu sebagai seorang guru haruslah mampu memilih metode yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Ada berbagai metode pembelajaran, yaitu metode diskusi, metode ceramah, metode demonstrasi, metode studi mandiri, metode simulasi, metode latihan dengan teman, metode studi kasus, metode proyek, metode praktikum.Dalam kegiatan pembelajaran guru dapat menggunakan lebih dari satu metode, maksudnya dapat digunakan variasi metode dalam pembelajaran. c Materi Pembelajaran Winataputra 2007: 1.2 materi pembelajaran adalah segala sesuatu yang dibahas dalam pembelajaran dalam rangka membangun proses belajar,antara lain membahas materi dan melakukan pengalaman belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Materi sebagai sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi beberapa begian antara lain sumber belajar cetaktertulis, terekan, tersiar jaringan, dan lingkungan alam, budaya, sosial, spiritual. Hermawan 2008: 1.2 materi merupakan komponen terpenting kedua dalam pembelajaran yang menentukan tercapainya suatu tujuan dalam pembelajaran. Materi pembelajaran dapat meliputi fakta-fakta, observasi, data, persepsi, pengindraan, pemecahan masalah, yang berasal dari pikiran manusia dan pengalaman yang diatur dan diorganisasikan dalam bentuk berupa fakta-fakta, gagasan ideas, konsep concept, generalisasi generalitation, prinsip-prinsip principles, dan pemecahan masalah solution. d Media Winataputra 2007: 11.19 Secara harfiah media disebut medium atau perantara. Dalam kaitannya dengan proses komunikasi media diartikan sebagai wahana penyalur pesan pembelajaran. Pengelompokan media pembelajaran dapat dipilah menjadi tiga bagian, antara lain: Media Visual, Media Audio, dan Media Audio Visual. 5 Evaluasi Komponen evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan yang telah ditentukan.Hasil dari kegiatan evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik feedback untuk melaksanakan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang digunakan, pemilihan media, pendekatan pengajaran, dan metode dalam pembelajaran.

d. Tujuan Belajar

Dokumen yang terkait

ARIASI RESISTIVITAS POLUTAN UNTUK BERBAGAI pH DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK 2D KONFIGURASI WENNER

0 4 14

SISTEM PENGUKURAN SUHU TANAH MENGGUNAKAN DS18B20 DAN PERHITUNGAN RESISTIVITAS TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI WENNER

4 40 68

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI WENNER UNTUK IDENTIFIKASI BATAS ZONA AIR ASIN DI KECAMATAN KARANGDOWO KABUPATEN KLATEN.

0 0 15

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI DUSUN DUKUH, DESA KORIPAN, KECAMATAN MATESIH, KABUPATEN KARANGANYAR MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI WENNER ALFA.

0 0 15

IDENTIFIKASI STRUKTUR BIDANG GELINCIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DI DESA KORIPAN, KECAMATAN MATESIH, KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 1

Identifikasi Bidang Gelincir Pemicu Bencana Tanah Longsor Dengan Metode Resistivitas 2 Dimensi Di Desa Pablengan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar.

0 0 10

PENDUGAAN INTRUSI AIR LAUT DENGAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2D KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER DI DAERAH PANTAI PAYANGAN

0 0 15

STUDI SEBARAN MINERAL MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER DI KECAMATAN PUJANANTING KABUPATEN BARRU

0 0 119

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR MENGGUNAKAN PARAMETER RESISTIVITAS DAN PERMEABILITAS DI DESA LANTAN KECAMATAN BATUKLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH

1 0 10

IDENTIFIKASI PERSEBARAN AIR LINDI DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS 2D KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER

0 0 114