Data dan Metode Pengumpulan Data Identifikasi Variabel

a. perusahaan merupakan perusahaan-perusahaan di BEI yang tercatat secara berturut-turut dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2008. b. perusahaan memiliki situs jaringan yang dapat diakses via internet dimana transparansi dan kemudahan akses atas informasi merupakan hal yang utama dalam c orporate governance . c. perusahaan memiliki data nilai pasar saham biasa; kewajiban lancar; kewajiban jangka panjang; persediaan; aktiva lancar; total aktiva; ekuitas; total hutang; laba sebelum bunga, pajak pendapatan, depresiasi dan amortisasi; persentase pertumbuhan pendapatan operasional; dan pendapatan bersih.

C. Data dan Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari website Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Penulis menggunakan seperangkat pertanyaan 23 butir yang dikembangkan dari penelitian Silveira dan Barros 2007 serta penelitian oleh Standard and Poor’s tentang Transparency and Disclosure Index 2004. Pertanyaan kuesioner ini dapat dijawab melalui informasi yang terdapat dalam Laporan Tahunan, Laporan Keuangan dan dokumen-dokumen lain dalam website perusahaan yang bersangkutan tanpa harus melakukan kontak langsung dengan perusahaan.

D. Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu variabel bebas X dan variabel terikat Y. 1. Variabel Dependen variabel terikat Variabel terikat merupakan variabel yang besar atau kecilnya dipengaruhi oleh variabel bebas Sugiyono 2000, 33. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah market value nilai pasar perusahaan. Nilai pasar perusahaan menggunakan dua variabel yaitu: a. Tobin’s Q: merupakan proksi nilai perusahaan yang diajukan oleh Morck et al 1988, La Porta 2002, DaDalt et al 2003, dan Silveira dan Barros 2007. Secara operasional dirumuskan sebagai berikut: TASSET TDEBT MVP S MVCS Q    b. Price to book value multiple PBV : indikator ini dapat menjadi alternatif untuk Tobin’s Q dan dihitung sebagai berikut: EQUITY MVPS MVCS PBV   dimana: MVCS — market value of common stock nilai pasar saham biasa; MVPS — market value of preferred stock nilai pasar saham preferen; TDEBT — accounting value of debt nilai hutang; TASSET — total assets total aktiva; EQUITY —firm’s equity ekuitas perusahaan. 2. Variabel Independen Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang memprediksi variabel terikat. Dengan kata lain bahwa variabel bebas merupakan prediktor dari variabel terikat Sugiyono, 2000. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitas Corporate Governance yang diukur menggunakan indeks c orporate governance yang disebut IGOV. Penulis menyusun setiap poin pertanyaan berdasarkan pada beberapa peraturan di Indonesia antara lain: PBI No. 842006, Pedoman GCG oleh KNKG, dan UU No. 40 Th. 2007 tentang Perseroan Terbatas. Masing-masing pertanyaan dibuat dengan mempertimbangkan empat aspek dalam Silveira dan Barros 2007 yang penting untuk menetapkan kualitas c orporate governance yaitu: akses atas informasi, isi informasi, struktur dewan komisaris dan direksi, kepemilikan dan hak pemegang saham. IGOV terdiri dari 23 pertanyaan biner dan obyektif, yang seluruhnya dikumpulkan melalui situs jaringan perusahaan, Laporan Tahunan, dan Laporan Keuangan tanpa harus melakukan kontak secara langsung dengan perusahaan. Setiap jawaban positif pada pertanyaan tersebut menambah satu poin, dan setiap respon negatif akan bernilai 0 sehingga menjadikan skor perusahaan berkisar dari 0 sampai 23. 3. Variabel Kontrol Variabel ini berfungsi untuk melengkapi atau mengkontrol hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan terikat agar model empirisnya menjadi lebih lengkap. Variabel-variabel kontrol dalam penelitian ini adalah: a. Struktur kepemilikan: variabel CON, didefinisikan sebagai persentase saham biasa yang dimiliki oleh pemegang saham yang memegang kendali. b. Pembayaran dividen: variabel PAYOUT, didefinisikan sebagai dividen yang dibayarkan oleh perusahaan selama tahun fiskal. Variabel ini merupakan variabel dummy yang akan bernilai 1 apabila perusahaan membayarkan dividen pada tahun yang besangkutan, dan bernilai 0 apabila terjadi kebalikannya. c. Pertumbuhan di tahun yang akan datang: variabel REVG, didefinisikan sebagai akumulasi persentase pertumbuhan pendapatan operasional selama tiga tahun terakhir. d. Profitabilitas operasional: variabel EBITASET, didefinisikan sebagai laba sebelum bunga, pajak pendapatan, depresiasi dan amortisasi atas total aktiva. Variabel ini akan ditimbang dengan jumlah total aktiva yang dimiliki perusahaan. e. Ukuran perusahaan: variabel pendapatan REVASET, didefinisikan sebagai pendapatan bersih operasional perusahaan yang dibagi dengan total aktiva. Penelitian ini juga menggunakan variabel biner DSIZE sebagai alternatifnya, yang akan bernilai 1 satu jika total aktiva perusahaan lebih tinggi dari median total aktiva sampel studi dan sama dengan 0 nol untuk kebalikannya. f. Industri: rangkaian variabel biner DIND untuk merepresentasikan sektor yang berbeda dalam model. Variabel ini akan bernilai 1 bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan 0 bagi perusahaan yang bergerak di bidang lain. Hal ini dilakukan karena bagi perusahaan perbankan Indonesia telah terdapat suatu regulasi Bank Indonesia yang mewajibkan bank untuk melaksanakan GCG yaitu melalui dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, namun belum terdapat peraturan sejenis bagi perusahaan yang bergerak di bidang lain. g. Identitas pemegang saham pengendali IDENT untuk merepresentasikan berbagai tipe pemegang saham pengendali. Ada beberapa tipe yang dapat dikelompokkan yaitu: oleh swasta asing IDENT 1 ; swasta nasional IDENT 2 ; keluarga IDENT 3 ; bank dan institusi keuangan lain IDENT 4 ; pemerintah IDENT 5 .

E. Metode Analisis Data