81
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, pengujian, hipotesis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan prestasi belajar keterampilan membaca bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Grabag Magelang antara kelas yang diajar dengan
menggunakan teknik Test-Taking Teams dan kelas yang diajar dengan menggunakan teknik konvensional.
2. Keefektifan penggunaan teknik Test-Taking Teams pada pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Grabag Magelang
dengan bobot keefektifan sebesar 7,5 .
B. Implikasi
Teknik Test-Taking Teams merupakan teknik pembelajaran yang menekankan pada tanggung jawab individu sekaligus mendapatkan pengetahuan
dari pengetahuan kolektif kelompok. Teknik ini membagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yakni kelompok dengan anggota yang
memiliki kemampuan berbeda sehingga diskusi akan berjalan dengan baik. Dapat dikatakan bahwa peserta didik yang lemah mendapat keuntungan dari peserta
didik yang lain.
Teknik Test-Taking Teams menuntut peserta didik untuk memperlihatkan kerjasama, keaktifan masing-masing anggota kelompok, tanggung jawab
individual dan komunikasi atau interaksi sosial. Hal tersebut tentu dapat mengubah mindset peserta didik tentang pembelajaran di kelas. Pada awalnya
pembelajaran dianggap membosankan dan tidak dianggap penting, akan tetapi dengan menggunakan teknik ini pembelajaran menjadi menyenangkan bagi
peserta didik. Dengan demikian, peserta didik akan mengubah pola pikir mereka terhadap pembelajaran bahasa Jerman, bahwasanya pembelajaran bahasa Jerman
menarik dan tidak membosankan. Hal ini dapat meningkatkan minat terhadap pembelajaran, dan pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi belajar peserta
didik. Dengan motivasi belajar tersebut, peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran secara seksama dan hasil belajarpun meningkat.
Dalam teknik Test-Taking Teams memungkinkan terjadinya tutor sebaya dalam proses belajar mengajar. Peserta didik yang memiliki kemampuan belajar
yang tinggi dapat mengimbangi anggota kelompok lain dalam memahami materi pembelajaran. Hal tersebut mengakibatkan keaktifan atau subjek pembelajaran
berpusat pada peserta didik, sedangkan pendidik bertindak sebagai fasilitator di kelas.
Dalam implementasinya, langkah-langkah penerapan teknik Test-Taking Teams sebagai berikut. 1 Pendidik membagi peserta didik menjadi
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang anggota. Pendidik harus memastikan bahwa tiap-tiap kelompok berisikan anggota-anggota
yang mempunyai keahlian beragam agar tiap kelompok mempunyai kemampuan
seimbang. 2
Pendidik menyesuaikan
waktu yang
digunakan kelompok-kelompok ini untuk berdiskusi. Beri waktu untuk bekerja sama
mengumpulkan informasi, sumber-sumber, dan gagasan guna persiapan menghadapi ujian mengerjakan soal. Misalnya satu orang peserta didik
menuliskan gagasannya kemudian mengirimkannya pada yang lain. Peserta didik yang lain menambah atau melengkapi gagasan tersebut dengan warna tinta yang
berbeda, kemudian mengirimkannya ke peserta didik ketiga, demikian seterusnya hingga seluruh anggota kelompok berkontribusi terhadap teks tersebut. 3 Minta
peserta didik untuk menyelesaikan soal secara individual. 4 Minta peserta didik untuk bergabung kembali dengan kelompok mereka untuk mendiskusikan dan
memutuskan jawaban secara bersam-sama dan memberikan tanggapan kelompok tentang jawaban dari soal tersebut. 5 Pertimbangkan bobot nilai individu dan
nilai kelompok. Untuk menentukan nilai, misalnya dua-pertiga bagi individu ditambah sepertiga untuk kelompok.
Keunggulan teknik Test-Taking Teams adalah untuk mendapatkan banyak pengetahuan dan ide dari anggota kelompok tanpa melupakan tanggung jawab
masing-masing individu. Terlebih lagi teknik Test-Taking Teams menghambat kepasifan peserta didik, karena pada teknik ini peserta didik akan mendiskusikan
materi dengan kelompok mereka. Peserta didik bebas mengemukakan pendapat di depan teman-teman mereka, selain itu peserta didik dapat belajar menghargai
pendapat teman sekelompok mereka. Akan tetapi, teknik Test-Taking Teams juga memiliki kekurangan,
diantaranya adalah adanya ketidakcocokan antara masing-masing anggota dalam
kelompok akan menimbulkan konflik yang akan mengganggu kelancaran pembelajaran, proses pengambilan keputusan kelompok bisa memakan banyak
waktu dari pada pengambilan keputusan secara individu, kelompok memakan waktu lebih lama untuk menyelesaikan suatu masalah karena banyaknya pendapat
yang harus dipertimbangkan dan dihargai. Pendidik sebagai pengontrol, fasilitator dan motivator inilah yang dapat meminimalisir kekurangan teknik ini. Selama
pembelajaran pendidik mencermati dan mengatur jalannya kegiatan belajar mengajar, sehingga teknik ini dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa teknik Test-Taking Teams dapat meningkatkan prestasi belajar keterampilan
membaca bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Grabag Magelang. Jika pendidik masih menggunakan teknik konvensional dalam mengajar keterampilan membaca
bahasa Jerman, maka dianjurkan untuk menggunakan teknik Test-Taking Teams, karena teknik ini mampu membuat suasana pembelajaran menajadi
menyenangkan, aktif, dan terkendali. Teknik inipun tidak hanya berpengaruh pada situasi pembelajaran saja, tapi juga mampu mengubah peran peserta didik yang
semula sebagai objek pasif menjadi subjek aktif. Dengan demikian teknik ini memerikan efek positif pada proses pembelajaran dan hasil prestasi belajar peserta
didi menjadi meningkat.
C. Saran