BAB II LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Kajian Pustaka
Kajian mengenai pembelajaran sastra terutama keterampilan menulis puisi memang menarik untuk diteliti. Hal ini terbukti dengan banyaknya
penelitian yang dilakukan, diantaranya dilakukan oleh Ariantoko 2004, Dwiasti 2006, Fauziah 2006, Abdurahman 2007 dan Ngainah 2008.
Penelitian Ariantoko 2004 yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Diaphan Siswa Kelas V SD PL Santo Yusuf Semarang Melalui
Metode Karya Wisata 20032004, menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis puisi diaphan melalui metode karya wisata. Besarnya
peningkatan tersebut dapat dilihat dari besarnya peningkatan dari hasil tes siklus I sebesar 10,0 67 dan pada siklus II 11,2 75. Ini berarti mengalami
peningkatan sebesar 1,2 point 8. Dwiasti 2006 dengan skripsinya yang berjudul Peningkatan
Keterampilan Menulis Puisi dengan Media Teks Berita Melalui Pendekatan Kontekstual Komponen Inkuiri pada Siswa Kelas X-5 SMA 6 Semarang,
menemukan adanya peningkatan keterampilan menulis puisi. Hasil rata-rata siswa sebelum diberi tindakan adalah 59,3 termasuk kategori cukup. Nilai rata-
rata siswa setelah tindakan siklus I adalah 73,90 dengan kategori baik. Namun rata-rata siswa setelah tindakan siklus II adalah 83,53 dengan kategori baik.
11
Dalam penelitiannya ditemukan adanya peningkatan keterampilan menulis puisi. Siswa kelas X-5 SMA 6 Semarang sebesar 28,8 .
Fauziah 2006 dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Teknik Pengamatan Objek Secara
Langsung pada Siswa Kelas VII F SMP Negeri 16 Semarang, menemukan adanya peningkatan keterampilan menulis puisi. Hal ini dilihat dari nilai rata-
rata skor pada hasil tes pratindakan sebesar 64,56 dengan kategori cukup. Pada tindakan siklus I rata-rata skor sebesar 74,11 dengan kategori cukup. Pada
tindakan siklus II rata-rata skor sebesar 82,84 dengan kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, terlihat bahwa teknik pengamatan objek secara
langsung efektif untuk meningkatkan keterampilan siswa SMP dalam menulis puisi.
Selain itu keterampilan menulis puisi juga diteliti oleh Abdurahman 2007 dengan skripsinya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis
Kreatif Puisi Tentang Peristiwa yang Paling Berkesan dengan Menggunakan Metode Discovery-Inquiry Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Donorejo Pacitan.
Dalam skripsinya disimpulkan bahwa keterampilan menulis puisi dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran menulis
kreatif puisi tentang peristiwa yang paling berkesan dengan menggunakan metode discovery-inquiry. Hasil tes siklus I skor rata-rata kelas sebesar 59,
kemudian siklus II memperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 79. Pada penelitian ini terjadi peningkatan menulis kreatif puisi pada siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan sebesar 21,91 .
Penelitian yang dilakukan oleh tiga peneliti di atas, yakni Ariantoko 2004, Fauziah 2006, dan Abdurahman 2007 hampir memiliki kesamaan.
Ketiga penelitian ini sama-sama mengkaji penulisan puisi dan sama-sama tidak menggunakan media pembelajaran sebagai alat untuk mempermudah siswa
dalam proses penulisan puisi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dwiasti sudah memanfaatkan media pembelajaran yakni media teks cerita.
Penelitian yang dilakukan oleh Ngainah 2008 dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Media Musik dan
Gambar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Ungaran, menyimpulkan bahwa nilai rata-rata tindakan siklus I adalah 73,36 dengan kategori cukup. Nilai rata-rata
siswa setelah siklus II adalah 81 dengan kategori baik. Peningkatan nilai rata- rata pada siklus I dan setelah siklus II, jika dipresentasikan adalah 7,16 dari
rata-rata siklus I. Peningkatan nilai yang terjadi adalah berkaitan dengan keterampilan siswa dalam menulis puisi.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah ada sebelumnya, terdapat beberapa persamaan dengan penelitian ini, yaitu sama-sama merupakan
penelitian dalam menulis puisi dan sama-sama menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas PTK. Namun dari semua penelitian yang dilakukan
sebelumnya tersebut yang hampir memiliki kesamaan dengan penelitian ini adalah penelitian yang terakhir yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ngainah
2008. Persamaannya terletak pada penggunaan medianya, yaitu menggunakan media gambar. Jika Ngainah menggunakan media musik dan gambar sebagai
media penelitiannya untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa, maka
dalam penelitian ini sebagai media penelitiannya adalah menggunakan media gambar saja. Sedangkan yang menjadi pembeda utamanya dalam penelitian ini
menggunakan teknik penemuan kata kunci sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ngainah tidak menggunakan teknik sama sekali.
Oleh sebab itu, untuk melengkapi penelitian mengenai peningkatan menulis puisi yang telah ada sebelumnya, peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan mengangkat judul Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Teknik Penemuna Kata Kunci Melalui Media Gambar Siswa Kelas VII C MTs
Nadhlatusy Syubban Sayung Demak.
2.2 Landasan Teoretis 2.2.1 Pengertian Puisi