Banyak penyair yang tidak menyadari apa amanat yang terdapat dalam puisi yang ditulisnya. Mereka yang berada dalam situasi demikian biasanya
merasa bahwa menulis puisi merupakan kebutuhan untuk berkomunikasi atau kebutuhan untuk aktualisasi diri. Bagaimanapun juga, karena penyair adalah
manusia yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan manusia biasa dalam hal menghayati kehidupan ini, maka karyanya pasti mengandung amanat yang
berguna bagi manusia dan kemanusiaan Waluyo 2000:131.
2.2.3 Hakikat Kemampuan Menulis Puisi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003:707 mampu berarti kuasa bisa sanggup melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan adalah kesanggupan,
kecakapan, kekuatan. Dalam bidang bahasa kemampuan diartikan sebagai kecakapan atau keterampilan seseorang untuk memakai bahasa dalam menulis,
membaca, menyimak ataupun berbicara. Enre 1988:6 menyatakan menulis adalah suatu alat yang sangat
ampuh dalam belajar yang dengan sendirinya memainkan peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Tarigan 1994:3 mengatakan bahwa menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Dari pendapat di atas, maka kemampuan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan
menggunakan bahasa tulis.
Dalam kegiatan menulis bukan pengetahuan teori yang diperlukan, melainkan praktek menulis, yaitu dapat diperoleh dengan jalan berguru dan
berlatih. Berlatih menulis merupakan tindak lanjut dari usaha seseorang dalam upaya menampilkan diri untuk berkreasi dalam bentuk tulisan. Salah satu bentuk
tulisan adalah puisi. Kemampuan menulis puisi adalah kemampuan berekspresi. Dalam
menulis puisi sangat menonjolkan penekanan pada ekspresi diri secara pribadi. Hal itu didukung adanya prinsip litentia poetica yaitu kebebasan penyair dalam
mengunakan bahasa. Bahasa yang digunakan dalam puisi tidak harus mengikuti kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku tetapi penulis diberi kebebasan untuk
mengekspresikan kata-katanya sendiri. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis
puisi pada hakikatnya adalah wujud komuikasi secara tidak langsung bahasa tulis yang menekankan pada ekspresi diri, emosi, gagasan, dan ide. Selain itu
kemampuan menulis puisi adalah kecakapan dan keterampilan mengungkapkan kembali pengalaman manusia baik berupa pikiran, perasaan, persoalan, kesan,
dan semacamnya secara ekspresif dan imajinatif melalui rangkaian kata yang indah berdasarkan pada struktur fisik dan batinnya.
2.2.4 Aspek yang Dinilai dalam Puisi