72
4.1.3. Setting
Unsur latar pada novel KSP meliputi latar tempat, waktu, dan latar sosial.
4.1.3.1 Latar Tempat
Latar tempat yang digunakan pada novel KSP berada di Negara Irak. Diantaranya adalah sebagai berikut.
4.1.3.1.1 Kedaton Balsora
Layaknya seorang raja, Prabu Zinebi sering melakukan koordinasi dengan para abdinya. Pertemuannya dengan para abdi-
abdinya biasa membicarakan masalah negara maupun masalah pribadi Sang Prabu sendiri. Hal itu biasa ia lakukan di kedaton kerajaan. Hal
itu dapat dilihat pada kutipan berikut. Nuju ing sawijining dina, Sang Prabu pinarak sinewaka
kayadene adat sabene. Diadhep dening nayakane leloro mau, sarta para punggawa liyane, pepak andher seba ing
ngersane. KSP, hlm. 10
Pada suatu hari, Sang Prabu mengadakan pertemuan seperti biasanya. Bersama dengan kedua patihnya, serta para
punggawa lainnya, lengkap ada dihadapannya. KSP, hlm. 10
Kutipan di atas menunjukkan kalau dalam pertemuannya Sang Prabu didampingi oleh kedua patihnya yaitu Patih Khakan dan Patih
Saoyi. Selain kedua patih tersebut, Sang Prabu juga didampingi oleh
para punggawanya yang lain.
73
4.1.3.1.2 Pasar
Pada saat lewat di pasar, Patih Saoyi mendengar salah satu saudagar menawarkan perempuan. Ia tertarik dan ingin melihat.
Perempuan yang ditawarkan salah satu saudagar itu tidak lain adalah Kembang saka Persi. Akhirnya Kembang saka Persi dipertemukan
dengan Patih Saoyi. Nurdin tidak terima lalu ia menghajar Patih Saoyi. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.
Dene Nurdin dhewe, atine saya kemropok, luwih-luwih bareng disuraki wong-wong kang padha ana pasar kono lan
ngububi atine, anggone nandangi Saoyi iya tanpa taha-taha maneh. KSP, hlm. 34
Nurdin sendiri, hatinya makin nafsu, lebih-lebih setelah disoraki orang-orang yang ada di pasar dan mengompori
hatinya, dalam menghadapi Saoyi tanpa main-main lagi. KSP, hlm. 34
Kutipan di atas menggambarkan pertemuan antara Nurdin dan Patih Saoyi di pasar. Pertemuan mereka membawa bencana bagi Patih
Saoyi karena di depan kerumunan banyak orang ia dihajar oleh Nurdin yang sangat membencinya.
4.1.3.1.3 Muara Sungai Eufrat
Berkat informasi dari Bapa Sangiar, akhirnya Nurdin tahu kalau dirinya sedang dalam keadaan bahaya. Nurdin menyamar agar bisa
keluar dari Balsora. Penjalanannya meninggalkan Balsora sampailah pada muara suangai Euphrat. Hal ini dapat dilihat pada kutipan
berikut. Lungane Nurdin lan Kembang saka omahe kanthi laku
nyamar, menganggo sacara wong manca, nganti ora ana
74
salah sijine tanggane kang mangerti lan sumurup. Satekane ing sungapane kali Euphrat, kabeneran banget ing kana
kapinujon ana kapal sing arep layar. KSP, hlm. 38
Kepergian Nurdin dan Kembang dari rumahnya dengan menyamar, berpakaian seperti orang asing, sampai tidak ada
salah satu tetangganya yang tahu dan melihat. Sesampainya di muara sungai Euphrat, kebetulan sekali disana ada kapal
yang akan berlayar. KSP, hlm. 38.
Kutipan di atas menunjukkan penyamaran Nurdin dan Kembang saka Persi dalam meninggalkan Balsora telah sampai pada muara
sungai Euphrat. Ia dan kekasihnya berniat meninggalkan Balsora dan menuju kota Bagdad.
4.1.3.1.4 Tepian Sungai Tigris