Jujur Kurang ajar Pendendam

68

4.1.2.11 Jujur

Patih Khakan Patih Khakan sangat terkenal karena kebaikan dan kejujurannya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut. Nayaka Khakan, misuwur dadi nayaka sing jujur, burus penggalihane lan murni budine. Kathik dermawan pisan lan tansah saged ngenaki atining liyan. Mula ora aran aneh, Manawa sakehing rakyat nagara Balsora pada suyud lan asih marang panjenengane. KSP, hlm. 9 Nayaka Khakan, terkenal sebagai nayaka yang jujur, baik hati dan berbudi baik. Sangat dermawan dan bisa menyenangkan hati orang lain. Maka dari itu tidak aneh, jika sebagian besar rakyat Balsora hormat dan sayang kepada beliau. KSP, hlm. 9 Kutipan di atas menunjukkan bahwa Patih Khakan merupakan seorang yang jujur. Kejujurannya membuat Patih Khakan disukai oleh rakyatnya.

4.1.2.12 Kurang ajar

Nurdin Nurdin sebagai pemuda yang masih labil merupakan seorang yang manja. Perbuatannya kadang kurang bisa dipertanggung- jawabannya. Ia bahkan tidak menyadari kalau perbuatannya dapat mencelakakan ayahnya, maka ia dianggap anak yang kurang ajar. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut. “Ooo, mula bocah mursal. Bocah kurang ajar. Bocah murang sarak. Bocah sing gawe cilakane wong tuwa. Apa dheweke ora mangerti, manawa Kembang saka Persi iku ing tembe bakal kacaosake Sang Prabu. Lha teka dadak dirusuhi. Manawa bab iki nganti kapireng Sang Prabu, ora 69 wurung aku mesti bakal kapatrapan paukuman sing ora entheng……….” KSP, hlm. 19 “Ooo, anak nakal. Anak kurang ajar. Anak tidak tahu diri. Anak yang membuat celaka orang tua. Apa dia tidak tahu, kalau Kembang saka Persi akan dipersembahkan kepada Sang Prabu. Malah merusak semuanya. Kalau masalah ini sampai terdengar oleh Sang Prabu, pasti aku akan di beri hukuman yang berat……….” KSP, hlm. 19 Kutipan di atas menunjukkan bahwa Nurdin dianggap sebagai anak yang kurang ajar oleh ayahnya. Ia dianggap bisa membahayakan nyawa orang tuanya sendiri dengan mencintai Kembang saka Persi.

4.1.2.13 Pendendam

Patih Saoyi Patih Saoyi memang sangat membenci sahabatnya yaitu Patih Khakan. Ia sangat membenci sahabatnya kalau Sang Prabu lebih menuruti perkataan sahabatnya itu daripada dirinya. Akhirnya dia menjadi seorang pendendam. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut. Ing batin, Saoyi saya banget pengigit-igite marang Khakan, dene ature Khakan tansah dhinahar bae dening Sang Prabu. Mula ing ndalem pangangen-angene dheweke tansah ngenam pratikel, kepiye bisane nandukake piala marang kancane mau. KSP, hlm. 12 Dalam hati, Saoyi merasa sangat benci terhadap Khakan, karena perkataan Khakan selalu didengar oleh Sang Prabu. Maka dalam pikirannya ia sedang memikirkan sesuatu, bagaimana caranya menjatuhkan temannya itu. KSP, hlm. 12 Kutipan di atas menunjukkan kebencian Saoyi terhadap Patih Khakan. Ia sangat dendam terhadap sahabatnya itu. Ia berusaha sekeras tenaga untuk membalas dendam terhadap Patih Khakan. 70

4.1.2.14 Mudah terpengaruh