10
BAB II LANDASAN TEORETIS
2.1. Teori Strukturalisme
Karena penelitian ini akan melihat fakta cerita, tema, dan sarana cerita maka penelitian ini akan menggunakan dasar penelitian struktural sebagai cara
untuk mencari kenyataan terhadap novel KSP. Teori strukturalisme sastra merupakan sebuah teori pendekatan terhadap teks-teks sastra yang menekankan
keseluruhan relasi antara berbagai unsur teks. Unsur-unsur teks secara berdiri sendiri tidaklah penting. Unsur-unsur itu hanya memperoleh artinya di dalam
relasi, baik relasi asosiasi ataupun relasi oposisi Taum, 1997: 38. Pengertian struktur menurut Luxemburg dalam Hartoko, 1992: 38 pada
pokoknya berarti bahwa sebuah karya atau peristiwa di dalam masyarakat menjadi suatu keseluruhan karena ada relasi timbal balik antara bagian-bagiannya dan
antara bagian dan keseluruhan. Strukturalisme menurut Hawkes dalam Nurgiyantoro, 2002: 37 pada dasarnya juga dapat dipandang sebagai cara
berpikir tentang dunia yang lebih merupakan susunan hubungan daripada susunan benda. Menurut pandangan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
strukturalisme adalah bagaimana sebuah karya sastra menjadi satu kesatuan yang utuh dengan berbagai unsur yang ada didalamnya sehingga membentuk satu
kesatuan makna.
11
Analisis struktural karya sastra, dalam hal ini fiksi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur
intrinsik fiksi yang bersangkutan. Mula-mula diidentifikasi dan dideskripsikan bagaimana keadaan peristiwa-peristiwa, plot, tokoh dan penokohan, latar, sudut
pandang, dan lain-lain, kemudian dicari hubungan antar unsur itu, sehingga secara bersama membentuk sebuah totalitas kemaknaan yang padu Nurgiyantoro, 2002:
37. Analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan
secermat, seteliti, semenditel, dan mendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua anasir dan aspek karya sastra yang bersama-sama
menghasilkan makna menyeluruh Teeuw, 1988: 135. Menurut Nurgiyantoro 2002: 37 analaisis struktural bertujuan memaparkan secermat mungkin fungsi
dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah kemenyeluruhan. Analisis struktural tak cukup dilakukan
hanya sekedar mendata unsur tertentu sebuah karya fiksi namun, yang lebih penting adalah menunjukkan bagaimana hubungan antar unsur itu dan sumbangan
apa yang diberikan terhadap tujuan estetik dan makna keseluruhan yang ingin dicapai.
2.2. Fakta Cerita