BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan Margono, 2002: 118. Lokasi penelitian ini
adalah di Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Semarang. Sehingga populasi dari penelitian ini adalah Laporan KPRI dan Koperasi Karyawan di Kabupaten
Semarang tahun 2004 dan 2005 yang berjumlah 48 empat puluh delapan koperasi.
3.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya
Sugiarto, 2001:2. Oleh karena penelitian ini hanya meneliti koperasi yang menyerahkan laporan RAT ke Dinas Koperasi dan UKM Kab. Semarang, maka
penelitian ini menggunakan metode sampling bersyarat conditional sampling. Conditional sampling dikenakan hanya pada sebagian populasi Marzuki,
2002:45. Jumlah seluruh Laporan Rapat Anggota Tahunan tahun 2004 dan 2005
KPRI dan Koperasi Karyawan yang terdapat pada Dinkop dan UKM Kab.
52
Semarang berjumlah 16 enam belas buah, yang terdiri dari 7 tujuh KPRI dan 9 sembilan Koperasi Karyawan.
Adapun daftar 16 enam belas KPRI dan Koperasi Karyawan di Kabupaten Semarang, yaitu:
Tabel 3.1 Daftar Koperasi di Kabupaten Semarang
NO NAMA KOPERASI
INSTANSI JENIS
1 Bina Eka Karsa
Dinas Pendidikan Kec. Banyubiru KPRI
2 Bina Sejahtera
Kantor Sekretariat Daerah Kab. Semarang KPRI
3 Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Prop. Jateng Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi
Jawa Tengah KPRI
4 Dwija Makmur
Dinas Pendidikan Kec. Pringapus KPRI
5 Dwija Mulya
Dinas Pendidikan Kec. Bergas KPRI
6 Kanasritex PT.
Kanasritex Kopkar
7 Kanigara
PT. Kedaung Medan Ind. Dan PT. Supreme Indo American Kab. Semarang
Kopkar 8
Karya Makmur Dinas Pendidikan Kec. Bawen
KPRI 9
Kendali Harta PT. Coca Cola Bottling Indonesia Jawa
Tengah Kopkar
10 Kop. Kebun Pegawai Dinas
Perkebunan Prop. Jateng Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Tengah
Kopkar 11 Koperasi
Pengayoman Pegawai Departemen
Kehakiman Lapas Ambarawa KPPDK
Lembaga Permasyarakatan Ambarawa Kopkar
12 Pelita
PLN UPT Ungaran Kopkar
13 Poli Kusuma
PT. Poliplas Indah Sejahtera Ungaran Kopkar
14 Puspa Kencana
PT, Golden Flower Ungaran Kopkar
15 Santi Warga Abhipraya
Perusda Perkebunan Tlogo Kec. Tuntang Kopkar
16 Sejahtera
Dinas Pendidikan Kec. Tengaran KPRI
Sumber: Dinkop dan UKM Kab. Semarang
3.3.Variabel Penelitian
Variabel adalah karakter yang akan diobservasi dari unit yang diamati Sugiarto, 2001:13. Sedangkan Sutrisno Hadi berpendapat bahwa variabel adalah
semua keadaan, faktor kondisi atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian yang dibagi ke dalam dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Dalam penelitian ini pada dasarnya membandingkan antara variabel yang sejenis.
Variabel dalam penelitian ini adalah kelengkapan pengungkapan wajib laporan keuangan koperasi di Kab. Semarang antara tahun 2004 dengan 2005
yang didasarkan pada kriteria sebagai berikut : 1.
Neraca yang meliputi aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva lain-lain, kewajiban lancar, kewajiban jangka panjang, dan ekuitas.
2. Perhitungan hasil usaha yang meliputi partisipasi anggota, pendapatan dari
non-anggota, dan beban operasi. 3.
Laporan arus kas yang meliputi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
4. Laporan promosi ekonomi anggota yang meliputi manfaat ekonomi dari
pembelian pengadaan jasa bersama, manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengelolaan bersama, manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi,
dan manfaat ekonomi dalam bentuk SHU. 5.
Catatan atas laporan keuangan meliputi perlakuan akuntansi, dan pengungkapan informasi lainnya.
3.4.Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.4.1. Observasi
Metode observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki Marzuki,
2002: 58. Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi secara langsung laporan RAT KPRI dan Koperasi Karyawan melalui Dinas
Koperasi dan UKM Kab. Semarang. Pengertian observasi yang lebih sempit ini mengamati watching dan mencatat kelengkapan laporan keuangan
untuk digunakan dalam tingkat penafsiran analisis tanpa melakukan manipulasi atau pengendalian.
Observasi dalam penelitian ini yaitu kegiatan dan pencatatan data secara tertulis terhadap kondisi riil laporan keuangan KPRI dan kopkar yang
terdaftar di Dinkop dan UKM Kab. Semarang tahun 2003 – 2005. Metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat kelengkapan pengungkapan wajib
laporan keuangan koperasi KPRI dan kopkar yang terdaftar di Dinkop dan UKM Kab. Semarang dengan menggunakan tabulasi penilaian skor
kelengkapan pengungkapan wajib laporan keuangan yang ditentukan. Penggunaan metode observasi berdasarkan atas pertimbangan
sebagai berikut; a Dapat terhindar dari data semu, b Memperoleh pengalaman secara langsung, c Memberi kemungkinan bagi peneliti
mengamati secara langsung, d Peneliti dapat membatasi berbagai
permasalahan yang terjadi. Adapun data yang diobservasi dalam penelitian ini meliputi; neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan
promosi ekonomi anggota, serta catatan atas laporan keuangan.
3.4.2. Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumentasi dimaksudkan
untuk melengkapi data dari observasi. Pertimbangan peneliti menggunakan teknik dokumentasi adalah
karena dokumentasi merupakan sumber data stabil, menunjukkan suatu fakta dan mudah didapatkan. Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu
laporan RAT tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 koperasi yang terdaftar di Dinkop dan UKM Kab. Semarang.
3.4.3. Interview
Interview dilakukan kepada manajerpengelola, dan pengurus koperasi untuk memperoleh informasi tambahan dalam rangka
pengumpulan data penelitian, yang meliputi kelengkapan pengungkapan wajib laporan keuangan koperasi, kondisi koperasi dan sebagainya.
3.5. Metode Analisis Data
Penelitian ini terdiri dari tiga tujuan, yaitu: 1. Ingin mengetahui seberapa besar kelengkapan pengungkapan wajib laporan
keuangan KPRI dan kopkar yang terdaftar di Dinkop dan UKM Kab.
Semarang tahun 2004 dan 2005. Dalam upaya untuk mengukur keluasan kelengkapan pengungkapan wajib laporan keuangan dapat digunakan rumus
deskriptif persentase sebagai berikut: Indeks Wallace =
100 x
k n
Nugraheni dkk, 2002:80 Dimana, n : jumlah butir yang diungkapkan oleh perusahaan
k : jumlah butir yang seharusnya diungkap 2. Tujuan penelitian kedua adalah ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan yang
signifikan mengenai kelengkapan pengungkapan wajib laporan keuangan KPRI dan kopkar yang terdaftar di Dinkop dan UKM Kab. Semarang antara
tahun 2004 dengan tahun 2005. Penelitian ini menguji perbedaan rerata dari dua nilai yang dimiliki
oleh subyek yang sama, yaitu kelengkapan pengungkapan wajib laporan keuangan koperasi tahun 2004 dengan 2005. Sesuai dengan pola eksperimen
non independent sample atau disebut dengan sample tidak terpisah, maka analisis ini menggunakan rumus uji t-tes. Untuk menganalisa t-tes tersebut
dapat digunakan dua metode yaitu short method dan long method. Apabila menggunakan long method, maka harus terlebih dahulu mencari koefisien
korelasi. Sedangkan dengan menggunakan short method dapat langsung diperoleh tanpa memperhitungkan koefisien korelasi.
Penelitian ini menggunakan short method, dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Penyelesaian dengan short method lebih cepat, sederhana dan praktis.
b. Hasil penyelesaian dengan short method tidak berbeda dengan hasil yang
diperoleh dengan long method. Adapun langkah-langkah untuk analisis t-tes adalah sebagai berikut:
a. Mencari rerata skor kelengkapan pengungkapan wajib laporan keuangan
koperasi tahun 2004. b.
Mencari rerata skor kelengkapan pengungkapan wajib laporan keuangan koperasi tahun 2005.
c. Menghitung perbedaan rerata dengan uji-t yang rumusnya adalah sebagai
berikut :
1
2 2
− −
=
∑ ∑
N N
N D
D D
t
dimana: t = harga t hitung
D
= difference, perbedaan antara skor tahun 2004 dengan skor tahun 2005 untuk setiap koperasi
D
= rerata dari nilai perbedaan rerata dari
D
2
D = kuadrat dari
D
N = banyaknya subyek penelitian Arikunto,2003: 508-509
Setelah nilai t hitung diperoleh kemudian menentukan taraf signifikansi dengan prosedur sebagai berikut:
a. Mencatat besarnya nilai t hitung.
b. Mencatat derajat kebebasan, yaitu jumlah subyek dikurangi 1 n-1.
c. Menentukan taraf signifikan sebesar 5.
d. Membandingkan nilai t hitung dengan nilai dalam tabel distribusi.
e. Apabila nilai t hitung sama atau lebih besar dengan nilai t dalam tabel,
berarti nilai t signifikansi dan hipotesis nol ditolak. Sebaliknya jika nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel, maka nilai t hitung tidak signifikansi
yang berarti hipotesis nol diterima. 3. Tujuan penelitian yang ketiga adalah ingin mengetahui analisis realisasi
terhadap rencana kegiatan dan rencana anggaran koperasi tahun 2005. Adapun prosedur analisanya adalah sebagai berikut:
a. Melakukan observasi laporan RAT KPRI dan kopkar yang terdaftar di
Dinkop dan UKM Kab. Semarang tahun 2004 dan 2005. b.
Menganalisa faktor Rencana Kegiatan RK dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi RAPB.
c. Menganalisa faktor Realisasi Anggaran Pendapatan Koperasi.
d. Menganalisa faktor Realisasi Anggaran Biaya Koperasi.
e. Menganalisa faktor Realisasi Sisa Hasil Usaha Koperasi.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Koperasi di Kab. Semarang
Koperasi yang menjadi objek penelitian ini terdiri dari Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI dan koperasi karyawan yang terdaftar di Dinkop dan
UKM Kab. Semarang. KPRI yang terdaftar di Dinkop dan UKM Kab. Semarang berjumlah 7 koperasi yang terdiri dari 5 KPRI dari dinas pendidikan, dan 2 KPRI
dari dinas pemerintah. Selanjutnya, koperasi karyawan berjumlah 9 koperasi, dengan rincian 4 koperasi dari dinas pemerintah, dan 5 koperasi dari perusahaan
swasta.
4.1.1.1 Perangkat Organisasi Koperasi di Kab. Semarang
Suatu badan usaha dibentuk melalui organisasi yang merupakan suatu kerja sama yang berhubungan dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab,
antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam upaya mencapai tujuan tertentu. Oleh sebab itu diperlukan susunan organisasi yang jelas. Menurut UU
No. 25 tahun 1992, perangkat organisasi koperasi terdiri dari; Rapat Anggota RA, pengurus, dan pengawas.
60