Sesuai dengan pasal 30 ayat 1, Tugas pengurus koperasi antara lain: a.
mengelola koperasi dan usahanya; b.
mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi;
c. menyelenggarakan Rapat Anggota; d. mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
e. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib; f. memelihara
daftar buku anggota dan pengurus.
Setelah tahun buku koperasi ditutup, paling lambat 1 satu bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota tahunan, Pengurus menyusun laporan tahunan
yang memuat sekurang-kurangnya: a.
Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta
penjelasan atas dokumen tersebut; b.
Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
2.5. Kerangka Berpikir
Secara umum tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Agar hal tersebut dapat dicapai, maka diperlukan suatu
pengungkapan yang jelas mengenai data akuntansi dan informasi lain yang
relevan Chariri dan Ghozali, 2003: 235. Kelengkapan dan keterbukaan pengungkapan laporan keuangan sangat penting karena laporan keuangan
merupakan sumber utama informasi keuangan yang disampaikan oleh manajemen kepada pihak intern dan ekstern koperasi serta merupakan bentuk
pertanggungjawaban pengurus guna pengambilan keputusan ekonomi. Informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa
lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. Informasi keuangan pada umumnya tidak luput dari risiko penyajian
yang dianggap kurang jujur dari apa yang seharusnya digambarkan. Hal tersebut bukan disebabkan karena kesengajaan untuk menyesatkan, tetapi lebih merupakan
kesulitan yang melekat dalam mengidentifikasi transaksi serta peristiwa lainnya yang dilaporkan, atau dalam menyusun atau menerapkan ukuran dan teknik
penyajian yang sesuai dengan makna transaksi dan peristiwa tersebut. Kriteria penyajian kelengkapan pengungkapan wajib dalam laporan
keuangan koperasi yang ditetapkan oleh IAI dalam PSAK No. 27 tentang akuntansi perkoperasian, meliputi; neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus
kas, laporan promosi ekonomi anggota, serta catatan atas laporan keuangan. Imhoff 1992 dalam Subiyantoro 1996, menyatakan bahwa tingginya
kualitas akuntansi sangat erat hubungannya dengan tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Sedangkan tingkat kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan dipengaruhi oleh karakteristik suatu perusahaan. Dalam hal ini karakteristik koperasi berupa Rencana Kegiatan RK dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Koperasi RAPB, Realisasi Anggaran Pendapatan Koperasi, Realisasi Anggaran Biaya Koperasi, serta Realisasi Sisa Hasil Usaha
Koperasi. Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART merupakan
bentuk perikatan koperasi, yang menjadi pedoman bagi semua pihak yang terkait dengan koperasi, baik dalam pengelolaan tata kehidupan organisasi maupun
usaha Sitio dan Tamba, 2001: 52-53. Menurut Oliver Williamson dalam Sitio dan Tamba 2001: 77, tujuan
perusahaan adalah untuk memaksimumkan penggunaan manajemen maximization of management utility. Maksudnya, sebagai akibat dari pemisahan
manajemen dengan pemilik perusahaan, para manajer lebih tertarik untuk memaksimumkan penggunaan manajemen yang diukur dengan kompensasi
seperti gaji, tunjangan tambahan, dan sebagainya. Herbert Simon dalam Sitio dan Tamba 2001: 77 menerangkan bahwa
tujuan perusahaan adalah untuk memuaskan sesuatu dengan bekerja keras, yang berarti jika manajer tidak mampu memaksimumkan keuntungan tetapi hanya
mampu untuk memuaskan beberapa tujuan yang berkaitan dengan penjualan sales, pertumbuhan growth, pangsa pasar market share dan sebagainya.
Teori Williamson dan Simon tersebut di atas dapat dijadikan acuan para manajer maupun pengelola koperasi. Di satu sisi, koperasi harus memuaskan
anggotanya sebagai pemilik perusahaan di mana koperasi dituntut harus mampu menghasilkan keuntungan atau sisa hasil usaha, namun di sisi lain, koperasi harus
dapat memberi pelayanan yang memuaskan kepada konsumen anggota dan masyarakat sekitar secara optimal.
Menurut Sitio dan Tamba 2001: 75, tujuan lain dari suatu badan usaha adalah menyangkut efisiensi atau lebih dikenal dengan meminimumkan biaya.
Sitio dan Tamba 2001: 87 menyatakan bahwa terdapat hubungan linear antara transaksi usaha anggota dan koperasinya dalam perolehan SHU. Artinya, semakin
besar transaksi usaha dan modal anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima. Semakin tinggi perolehan SHU, maka
kesejahteraan anggota juga semakin meningkat. Kerangka berpikir atau teoritis dalam penelitian berfungsi sebagai
pedoman yang memperjelas jalan, arah, dan tujuan penelitian. Berdasarkan pembahasan landasan teori di muka, maka kerangka berpikirnya adalah sebagai
berikut:
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir
Laporan RAT
Stewardship Kelengkapan
Pengungkapan Wajib Laporan Keuangan
Koperasi 2004 Kelengkapan
Pengungkapan Wajib Laporan Keuangan
Koperasi 2005 Karakteristik Koperasi:
1. RK dan RAPB 2005 2.Realisasi Anggaran Pendapatan.
3.Realisasi Anggaran Biaya. 4.Realisasi SHU Koperasi
PSAK No. 27 Tahun 1999 Tentang Perkoperasian
UU RI No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
2.6. Hipotesis Penelitian