Platycerium bifurcatum Deskripsi Morfologi Tumbuhan Epifit Spermatophyta Famili Orchidaceae

40 Nephrolepis cordifolia sering pula disebut paku cecerenean atau paku sepat Sunda karena tumbuhnya berumpun dengan rimpang yang padat dan panjang. Nephrolepis cordifolia memiliki ciri morfologi yakni, berdaun lebat, helaian daun 20-120 kali 5-16 cm. Anak daun duduk tepinya beringgit bergerigi ringan. Akar rimpang tegak, berdaun rapat, umbi pengeram bersisik panjang 1-3 cm, jumlah anak daun 25-100 kali 3-8 cm, anak daun fertil 1,5-4 kali 0,5-1,5 cm, beringgit dalam sorus. Steenis, 1975: 97 Di Kebun Biologi Nephrolepis cordifolia dijumpai tumbuh menempel di batang pohon yang telah mati di dekat pohon srikaya Annona squamosa koordinat S=07°46,491’ E=110°23,089’. Tumbuh bersama rumpun Asplenium nidus dan Drynaria quercifolia. Menurut Steenis 1975 Nephrolepis cordifolia dapat dijumpai hidup di hutan belukar dan rimba rumput, tanaman di ketinggian 1.000-2.000 m, lereng dan lereng batu, hutan kampung, batang pohon. Nephrolepis cordifolia umum sebagai tanaman hias, karena hidup di dalam tanah, membentuk koloni dengan membentuk tunas-tunas di sampingnya.

17. Platycerium bifurcatum

Gambar Spesimen Ciri-Ciri Morfologi Panjang daun 53,5 cm, lebar daun 13,5 cm dan tepi daun rata halus. Berwarna hijau. Rumbai daun 7 - 20an. Daun sarang bentuknya ginjal. Permukaan bawahnya daun penyangga berbulu tipis. Kantung- kantung spora 0,3 mm terdapat di ujung daun bagian bawah sehingga keluar anakan yang kelak dapat dipisahkan dan dipindahkan sebagai tumbuhan baru. 41 Tanaman Penopang 1. Dracaena fragrans 2. Pohon mati 3. Spathodea campanulata Nama Indonesia Simbar menjangan Identifikasi Klasifikasi Berdasarkan deskripsi yang dikemukakan oleh Setijati Sastrapradja, dkk. 1979, tumbuhan dengan uraian di atas adalah Platycerium bifurcatum Kingdom : Plantae Divisi : Pteridophyta Kelas : Pteridopsida Ordo : Polypodiales Famili : Polypodiaceae Genus : Platycerium Spesies : Platycerium bifurcatum Platycerium bifurcatum disebut simbar menjangan karena rimpang- rimpangnya tertutup oleh daun-daun penyangganya sehingga tidak kelihatan. Daun penyangganya mempunyai lebar dan panjang yang hampir sama. Daun berjumbai, bentuknya seperti pita bercabang-cabang menyerupai tanduk uncal Setiaji Sastrapradja. 1979: 109. Menurut Balgooy 1998 Asplenium bifurcatum daun memiliki pelepah, dikotom bercabang dengan lobus, asimetris, sporangia dengan 18-22, apical pada lobus. Paku jenis ini menempel di batang pohon famili Dicotyledoneae yakni, Dracaena fragrans koordinat S=07°46,490’ E=110°23,094’, dan Spathodea companulata koordinat S=07°46,493’ E=110°23,086’. Rumbai daun Playcerium bifurcatum pada Dracaena fragrans dan pohon mati ada 7 sedangkan rumbai daun pada Spathodea companulata ada 20an. Kemungkinan dipengaruhi Sphatodea companulata memiliki perawakan batang tinggi besar hingga 15 m. 42 Sphatodea companulata diperkaya sumber hara dan nitrogen yang turun bersama air hujan. Playcerium bifurcatum dikenal sebagai tumbuhan yang dapat digunakan sebagai tanaman hias. Tumbuh menempel pada batang pohon Indonesia dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl Steenis. 1975:92. Menurut Balgooy 1998 Playcerium bifurcatum daun memiliki pelepah, dichotomously bercabang dengan lobus, bentuk asimetris, sporangia dengan jumlah 18-22 sel. Spora 64 per sporangium. Platycerium bifurcatum habitat epifit dan epilitik, tumbuh dalam kelompok.

18. Pyrrosia sp