Manfaat Praktis Manfaat Penelitian

13 Berdasarkan pengertian yang disebutan di atas, diketahui bahwa autis merupakan gangguan perkembangan komunikasi verbal, nonverbal serta interaksi sosial pada umumnya dapat diketahui sebelum anak berusia tiga tahun. Karakteristik lain yang sering muncul pada anak autis yakni adanya ketertarikan pada aktivtas repetitif dan stereotip, menolak bila terjadi perubahan rutinitas. Secara garis besar anak autis mengalami gangguan komunikasi, interaksi sosial, serta perilaku. Menurut Sunartini Yosfan Azwandi, 2005 autistik meupakan gangguan perkembangan yang perpasif yang ditandai oleh adanya abnormalitas dan kelainan yang muncul sebelum anak berusia 3 tahun, dengan ciri-ciri fungsi yang abnormal dalam tiga bidang: interaksi sosial, komunikasi, perilaku yang terbatas dan berulang, sehingga mereka tidak mampu mengekspresikan perasaan maupun keinginan, sehingga perilaku dan hubungan dengan orang lain menjadi terganggu. Dari pendapat para ahli yang telah dikemukakan di atas, dapat diketahui bahwa autis adalah gangguan yang dialami oleh anak dapat diketahui sebelum anak berusia tiga tahun. Anak yang mengalami autis biasanya mengalami masalah pada keberlangsungan hidupnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh terganggunya tiga aspek penting pada anak, yakni komunikasi, interaksi sosial, serta perilaku. Perilaku yang paling menonjol pada anak autis adalah menyendiri. Anak autis lebih sering menyendiri dan menganggap orang-orang di sekitarnya adalah sebuah 14 benda sehingga kurang peduli terhadap keberadaan orang lain di sekitarnya. 2. Karakteristik Anak Autis Seorang anak yang mengalami autis memiliki karakteristik khusus yang menonjol apabila dibandingkan dengan anak normal pada umumnya. Terdapat tiga gejala utama individu dengan Autistic Spectrum Disorder ASD yaitu gangguan dalam interaksi, komunikasi, dan perilaku Frieda Mangunsong, 2014:171: a. Gangguan interaksi sosial 1 Bayi atau balita autis tidak berespon normal ketika diangkat atau dipeluk. 2 Anak-anak autis tidak menunjukkan perbedaan respon ketika berhadapan dengan orangtua, saudara kandung atau guru dengan orang asing. 3 Enggan berinteraksi secara aktif dengan orang lain dan tidak berminat pada orang, melainkan asyik sendiri dengan benda- benda dan lebih senang menyendiri. 4 Tidak tersenyum pada situasi sosial, tetapi tersenyum atau tertawa ketika tidak ada sesuatu yang lucu. 5 Tatapan mata berbeda, terkadang menghindari kontak mata atau melihat sesuatu dari sudut matanya. 6 Tidak bermain selayaknya anak normal