Kedudukan Asas Pembuktian Terbalik dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP

mengeluarkan biaya untuk penanganan terhadap para pemakai narkoba.

B. Kedudukan Asas Pembuktian Terbalik dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP menganut teori sistem pembuktian berdasar undang-undang secara negatif negatief wetteljike bewijs theorie . Keyakinan hakim tetap ada, tetapi dalam proses pembuktian di persidangan bukan atas keyakinan hakim saja yang menjadi pembuktian final. Keyakinan itu menjadi dasar pertimbangan untuk menilai apakah alat-alat bukti yang ditentukan dalam undang-undang sudah terpenuhi. Ketentuan pasal 183 KUHAP ditentukan bahwa: Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya. Sistem pembuktian yang dianut ketentuan pasal 183 itu bermakna bahwa keyakinan hakim ditujukan terhadap adanya minimal dua alat bukti yang sah. Titik tolak keyakinan hakim diperoleh dari dua alat bukti terjadinya tindak pidana dan dua alat bukti itu juga membenarkan pelakunya adalah terdakwa. 108 Ketentuan mengenai alat bukti diatur dalam pasal 184 KUHAP adalah sebagai berikut: 109 108 Nikolas Simanjuntak, Acara Pidana Indonesia Dalam Sirkus Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2009,halaman 244. 109 Pasal 184 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Universitas Sumatera Utara a. Keterangan saksi; b. Keterangan ahli; c. Surat; d. Petunjuk; e. Keterangan terdakwa. Metode pembuktian dalam tindak pidana pencucian uang selain menggunakan alat bukti keterangan saksi, keterangan ahli, surat dan keterangan terdakwa, juga menggunakan petunjuk. Petunjuk sebagai alat bukti dirumuskan oleh pasal 188 ayat 1 KUHAP sebagai: “perbuatan, kejadian, atau keadaan yang karena persesuaiannya, baik satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya”. 110 Alat bukti keterangan saksi, keterangan ahli, surat dan keterangan terdakwa adalah alat bukti langsung yang diberikan di depan sidang pengadilan, sedangkan berdasarkan pasal 188 ayat 2 KUHAP alat bukti petunjuk diperoleh dari keterangan saksi, surat dan keterangan terdakwa. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa petunjuk menjadi bernilai sebagai alat bukti pelengkap atau pembantu terhadap alat bukti lainnya. 111 Metode pembuktian pencucian uang alat bukti petunjuk sangat besar peranannya dalam pembuktian tindak pidana pencucian uang, sehingga metode pembuktian pencucian uang sering dipakai metode pembuktian petunjuk atau metode pembuktian tidak langsung. Alat bukti petunjuk dapat juga dikatakan sebagai alat bukti tidak langsung. 110 Pasal 188 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana. 111 Ibid, halaman 271. Universitas Sumatera Utara Hukum pembuktian yang bersifat khusus pada dasarnya telah diatur dalam ketentuan pasal 183 KUHAP, namun terhadap tindak pidana tertentu telah diatur juga mengenai hukum pembuktian di dalam Undang-Undang tindak pidana khusus. Ketentuan khusus mengenai pembuktian dalam pasal 26 Undang-Undang 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan pasal 68 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang merupakan pengecualian dari hukum pembuktian yang ada dalam KUHAP. Ketentuan pembuktian yang terdapat dalam KUHAP yang sesuai dengan pasal 66 memberikan kewenangan kepada penuntut umum dalam hal pembuktian. Sesuai dengan pasal 66 dan pasal 183 KUHAP, maka jelaslah bahwa keduduakan asas pembuktian terbalik tidak dianut dalam KUHAP.

C. Penerapan Asas Pembuktian Terbalik Dalam Perkara Tindak Pidana Pencucian Uang