27
dividen dari hari sesudah pengumuman, dan menemukan adanya kenaikan variasi yang signifikan pada hari sesudah pengumuman.
Perbedaan variasi ini muncul dimungkinkan oleh perbedaan respon pasar pada waktu pengumuman dividen dan pada waktu
ex-dividen day
french dan Dobofsky, 1986, dalam Punjiono, 2002. Penelitian selain itu yaitu penelitian mengenai reaksi pasar
secara cepat dan tepat terhadap pengumuman deviden. Hasil studi tersebut menunjukkan adanya eksistensi antisipasi pasar yang
kemungkinan disebabkan oleh para investor yang mempunuai akses terhadap informasi sebelum pengumuman deviden di
lakukan Pettit, 1972 dalam Elton, et al, 2003.
F. Abnormal Return
Abnormal return excess return
merupakan kelebihan dari
retrun
yang sesungguhnya terjadi terhadap
return
normal.
Return
normal merupakan
return
ekspetasi
return
yang diharapkan oleh investor. Dengan demikian
return
tidak normal
abnormal return
adalah selisih antara
return
sesungguhnya yang terjadi dengan
return
ekspektasi Jogiyanto, 2000. Studi peristiwa menganalisis
return
tidak normal
abnormal return
dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman dari suatu peristiwa Jogiyanto, 2000. Penelitian studi peristiwa
merupakan studi peristiwa yang mempelajari reaksi pasar terhadap
28
suatu pengumuman
event
yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu penggumuman. Model-model untung menghitung
abnormal return
: 1.
Mean-adjusted Model
Model disesuaikan rata-rata
Mean-adjusted Model
ini mengganggap bahwa
return
ekspetasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata
return
realisasi sebelumnya selama periode estimasi.
2. Market Model
Perhitungan
return
ekspetasi dengan model pasar
Market Model
ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu 1 membentuk model ekspetasi dengan menggunnakan data realisasi selama
periode estimasi dan 2 menggunakan model ekspetasi ini untuk mengestimasi
return
ekspetasi di periode jendela.model ekspetasi dapat dibentuk menggunakan teknik regresi OLS
Ordinary Least Square 3.
Market-adjusted Model
Model sesui pasar
Market-adjusted Model
menggap bahwa pendugaan yang terbaik untuk mengestimasi
return
suatu sekuritas adalah
return
indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan
periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena
29
sekuritas yang diestimasi adalah samadengan
return
indeks pasar.
Penelitian
event study
yang pernah dilakukan di Indonesia yaitu penelitian tentang perilaku reaksi harga dan
volume perdagangan saham terhadap pengumuman dividen dan hasil dari penelitian ini yaitu bahwa pengumuman dividen
menghasilkan reaksi volume yang berbeda dengan reaksi harga Bandi dan Jogiyanto, 2000. Penelitian lain tentang
kandungan informasi pengumuman deviden dan ketepatan reaksi pasar dan hasil studi tersebut tidak signifikan yaitu
bahwa investor tidak merespon sebagai positif signal pengumuman dividen yang meningkat yang diberikan oleh
perusahaan emiten Gudono dan Johny, 2004. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis
mengajukan hipotesis yang berhubungan dengan pengaruh reaksi harga saham terhadap pengumuman dividen adalah :
H1: pengumuman dividen berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham di BEI.
G.
Aktivitas Volume Perdagangan
Volume perdagangan saham diartikan sebagai jumlah saham yang diperdagangkan pada suatu hari tertentu Ardiansyah,
2002. Metode pengukuran untuk melakukan penelitian reaksi
30
pasar terhadap suatu informasi adalah mengamati dan meneliti aktivitas volume perdagangan saham selama periode peristiwa.
Aktivitas volume perdagangan saham merupakan akumulasi pergerakan saham dalam transaksi perdagangan yang terjadi karena
aktivitas permintaan
dan penawaran.
Kegiatan volume
perdagangan saham ini menjadi pilihan untuk mengetahui reaksi pasar modal dan mengukur efisiensi pasar modal.
Dalam menganalisis reaksi pasar disekitar pengumuman dividen yang digunakan adalah dengan membandingkan pola
aktivitas perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Alasan penggunaan aktivitas perdagangan saham sebagai
perbandingan yaitu bahwa volume perdagangan saham dapat merefleksikan semua aktivitas investor di pasar yaitu secara
keseluruhan perdagangan saham di pasar Morse, 1981, dalam Ardiansyah, 2002.
H2: pengumuman deviden berpengaruh secara signifikan terhadap volume perdagangan saham di BEI.
H. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai hubungan antara harga saham dan volume perdagangan saham terhadap pengumuman dividen telah di
lakukan oleh Bandi dan Jogiyanto Hartono. Penelitian ini
31
menggunakan tahun penelitian 1994 sampai dengan tahun 1996
dengan menggunakan 596 sampel.
Ada dua kesimpulan yang diperoleh. Kesimpulan pertama adalah bahwa reaksi dari harga saham dan reaksi volume
perdagangan saham terjadi secara dependen. Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa reaksi harga saham dan volume
perdagangan saham saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Kesimpulan yang kedua adalah bahwa pengumuman dividen
menghasilkan reaksi volume perdagangan saham yang berbeda dengan reaksi harga saham.
I. Kerangka Teoritik
Menurut Sawiji 1996, dividen adalah bagian dari labayang diberikan emiten kepada pemegang sahamnya. Pengertian
lainnya menyebutkan bahwa dividenadalah pembagian laba kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham
yang dipegang oleh masing-masing pemilik. Pembagian itu dapat berupa kas, aktiva lain, wesel atau surat hutang lainnya dari
perusahaan yang sebenarnya merupakan dividen kas yang ditangguhkan dan saham perusahaan sendiri. Sebagian besar
dividen menyebabkan
penurunan laba
yang ditahan.
Pengecualiannya meliputi dividen saham tertentu yang diterbitkan dalam bentuk pemecahan saham, hal ini mengakibatkan
32
pemindahan dari tambahan modal setoran ke modal resmi, dan dividen likuidasi perusahaan.
1. Harga Saham
Seperti komoditas di pasar kompetitif, harga saham terbentuk dari interaksi penawaran
supply
dan permintaan
demand
. Jika sejumlah tertentu investor menigkatkan permintaannya
atas saham pada harga pasar sekarang
current market price
, total kuantitas saham yang diminta akan melebihi kuantitas
saham yang ditawarkan. Dalam pasar persaingan bebas, kelebihan
permintaan ini
akan dieliminasi
melalui peningkatan harga saham. Peningkatan harga saham akan
menyebabkan lebih banyak saham yang ditawarkan dan sedikit dari saham tersebut yang diminta. Proses ini akan berlangsung
dimana harga akan terus menyesuaikan sehingga sebuah harga yang dicapai menunjukkan bahwa kuantitas yang diminta dan
ditawarkan menjadi seimbang. Harga ini disebut harga ekuilibrium
equilibrium price
. Pada harga ini, tidak akan ada kecenderungan lebih jauh bagi harga untuk berubah dan
kelebihan permintaan serta kelebihan penawaran adalah nol. Hal sama terjadi pada penigkatan penawaran. Peningkatan
kuantitas saham yang ditawarkan oleh investor yang menginginkan untuk melikuidasi posisi investasi mereka,
menciptakan kelebihan penawaran excess supply, sehingga