Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
61
masih bertanda negatif, hari +4 kembali mengalami penurunan, dan hari +5 mengalami kenaikan tetapi masih
bertanda negatif, sehingga dapat disimpulkan terdapat
Abnormal retrun
pada hari +1 e
Menghitung rerata
Abnormal retrun
atau
Average
ARR seluruh saham harian selama periode peristiwa Jogiyanto
2003: 447. Rumus :
AAR+
5
= = 0,001044
Data perhitungan rerata
Abnormal retrun
dapat dilihai dilampiran V.
f Melakukan uji signifikasi
abnormal return
di periode peristiwa.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
t-test
yang dilakukan dengan cara standarisasi nilai
abnormal return
Jogiyanto, 2000 a
Meanabnormal return
untuk hati ke-t dihitung dengan rumus :
RTN+5 =
62
Perhitungan
Meanabnormal return
untuk keseluruhan saham selama tahun 2011 dapat
dilihat pada lampiran VI b
Perhitungan kesalahan standar estimasi bengan rumus :
=
= 0,00215 Hasil perhitungan KSE untuk tahun 2011
dapat dilihat di lampiran VII c
Perhitungan t-hitung dalam penelitian ini adalah secara
cross-section
selama periode peristiwa karena menggunakan model disesuaikan pasar
modal
market adjusted model,
sehingga diperoleh dari KSE dan RTN yang telah
diperoleh, maka besarnya t-hitung diperoleh dari RRTNt dibagi dengan KSE. Kemudian
t-test
dilakukan untuk mean
return
semua sekuritas
return
portofolio pada hati t di periode
63
peristiwa. Perhitungan t-hitung dapat dilihat dalam tabel 5.1
Tabel 5.1 Mean Abnoemal Return
Dan Akumulasi Mean Abnoemal Return
Hari RRTN
ARRTN t-hitung
t+5 -0,00104409
-0,00104409 -0.485
t+4 -0,00245458
-0,00349867 -1.382
t+3 -0,00151967
-0,00397425 -.0509
t+2 -0,00213627
-0,00365594 -0.770
t+1 0,00441706
0,00228079 1.125
t=0 -0,00181221
0,00260485 -0.803
t-1 -0,00349848
-0,00531069 -1.456
t-2 0,00050427
-0,00299421 0.207
t-3 -0,00367685
-0,00317258 -1.292
t-4 -0,00028767
-0,00396452 -0.084
t-5 0,00141839
0,00113072 0.439
sumber : data sekunder, diolah 2013
Tabel 5.2 Hasil Uji Perbedaan Mean Abnormal Return
Lima Hari Sebelum dan Lima Hari Sesudah peristiwa Pengumuman Dividen
Keterangan Means
Std dev t-hitung
t 0,05;33 Sebelum
.005540 .032170088
-0,373 1,697
Sesudah .002737
.02438338 sumber : data sekunder, diolah 2013
1. Pengujian hipotesis 2 Volume Perdagangan saham
1 Menghitung aktivitas volume perdagangan
Trading Volume ActivityTVA
saham i pada waktu t:
64
TVA
ADRO+5
= = 0,001288
Data perhitungan TVA dapat dilihat pada lampiran 2
. Menghitung rata-rata aktivitas perdagangan
Trading Volume ActivityTVA
seluruh saham pada waktu tertentu sub rata-rata:
TVA
+5
=
TVA = = 0,00156312
Grafik hasil perhitungan TVA sebelum pengumuman dan TVA sesudah pengumuman dapat dilihat pada
gambar 5.2
sumber : data sekunder, diolah 2013
Gambar 5.2 Mean Trading Volume Activity
0,005 0,01
0,015 0,02
0,025
t+5 t+4 t+3 t+2 t+1 t=0 t-1 t-2 t-3 t-4 t-5 Akumulasi Mean
TVA Mean TVA
65
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa mean
Trainding Volume Activity
sebelum dan sesudah pengumuman dividen berbeda pada kisaran 0,00156312 sampai 0,00152739,
sehingga diasumsikan dahwa tidak ada perubahan yang terjadi secara signifikan. Pada gambar 5.2 terlihat bahwa
pengumuman dividen tidak memiliki kandungan informasi yang cukup mampu untuk merubah preferensi investor di
Bursa Efek Indonesia yang tercermin dalam perubahan aktivitas volume perdagangan saham.
3 Menghitung rerata aktivitas volume perdagan saham
untuk tiap- tiap sampel sebelum dan sesudah publikasi laporan keuangan periode pengamatan :
TVA
+5
=
= 0,008523
TVA
-5
=
= 0,005695 4
Menghitung deviasi standar rerata aktivitas volume perdagangan saham sebelum, pada saat dan sesudah
pengumuman deviden.
66
= 0,010369
=
0,00893270
5
Menghitung uji statistik t pada tingkat signifikan α = 5
Uji T-test merupakan statistik parametris yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif yang
datanya berupa interval atau rasio Sugiyono, 2007 : 9 5. Rumus T-test adalah sebagai berikut :
t =
= 1.532
Tabel 5.3 Hasil Uji Perbedaan Mean TradingVolume
Activity Lima Hari Sebelum dan Lima Hari Sesudah peristiwa Pengumuman Dividen
Keterangan Means
Std dev t-hitung
t 0,05;33 Sebelum
.01036921 .011345954 1.532
1,697 Sesudah
.00893270 .010020742 sumber : data sekunder, diolah 2013
t=
67
B.
Hasil Pengujian Terdapatnya
Abnormal Return
Abnormal Return
adalah selisih antara return yang sesungguhnya terjadi dengan return ekspetasi Jogiyanto, 2000.
Abnormal Return
reaksi harga terhadap pengumuman deviden pada suatu hari tertentu. untuk mengetahui apakah terdapat
Abnormal Return
yang dicapai para investor sekitar pengumuman deviden tagun 2011 serta mencari perbedaan
mean Abnormal Return
lima hari sebelum dan lima hari sesudah peristiwa pengumuman
deviden. Perhitungan
Abnormal Return
dilakukan dengan
menggunakan rumus seperti yang tercantum dalam metode penelitian yaitu :
Hasil perhitungan
abnormal retrun
secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran VI hasil perhitungan
mean abnormal retrun
dapat dilihat pada gambar 5.1 Hasil perhitungan dari
mean abnormal retrun
dan akumulasi
mean abnormal retrun
yang dilengkapi dengan perhitungan t-hitung untuk seluruh sampel lima
hari sebelum hari peristiwa dan lima hari sesudah hari peristiwa, hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel...
Dari tabel 5.1 rerata
abnormal retrun
hari -5 positif yang berarti ada
abnormal retrun
yang dinikmati oleh investor.Pada hari -4 bertanda negatif artinya mengalami penurunan, pada hari -3
68
kembali mengalami penurunan, namun pada hari -2 menunjukkan ke arah positif tetapi kembali mengalami penurunan pada hari -1.
Pergerakan tersebut terjadi sebelum pengumuman dividen sehingga para investor meragukan apakah dividen yang diumumkan oleh
perusahaan sesuai dengan harapan investor atau tidak. Hal ini dianggap oleh investor sebagai
bad news
, karena para investor memperoleh
abnormal retrun
yang negatif. Pada saat hari pengumuman hari 0 menunjukkan ke arah negatif. Pada hari +1
mengalami kenaikan sehingga investor menikmati adanya
abnormal retrun
. Pada hari +2 sampai dengan +5 mengalami penurunan kembali, sehingga
abnormal retrun
mulai dinikmati oleh investor pada hari +1 karena pada hari +2 sampai dengan +5
mengalami penurunan. Hal ini berarti harga saham mulai bergerak naik setelah investor bereaksi atas pengumuman dividen namun
kembali menurun.