Tujuan Penulisan Ruang Lingkup Manfaat Penelitian Metode Pengumpulan Data Pengertian

2 adalah tempat spesifikasi tertentu yang dirancang untuk menyimpan, memelihara, merawat, dan mengelola arsip in-aktif dengan maksud agar tercapai efisiensi dan efektifitas. Walaupun arsip in-aktif merupakan arsip yang sudah berkurang kegunaannya atau penurunan nilai ekonomisnya, tidak berarti sebagai barang bekas yang kurang mendapat perhatian, maka sangat diperlukan tenaga arsiparis archivist yang ditugaskan untuk mengolah arsip agar tujuan dan fungsi arsip yang sebenarnya dapat terlaksana dengan baik. Arsip in-aktif teratur tidak banyak menimbulkan masalah karena akan lebih mudah diolah berdasarkan prinsip asal-usul principle of provenance dan prinsip aturan asli principle of original order dibandingkan dengan arsip in-aktif yang tidak teratur. Apalagi arsip in-aktif tersebut sudah dilengkapi dengan JRA. Pengolahan arsip in-aktif tersebut difokuskan pada prosedur pemindahan arsip in- aktif dari Central file ke Records Center. Pemindahan arsip in-aktif dari unit pengolah arsip Central File yang berada di unit pencipta arsip ke Pusat Arsip Records Center merupakan langkah awal yang harus dilaksanakan dalam kegiatan pengelolaan arsip in-aktif teratur. Dalam penulisan ini, masalah yang diangkat dan dibahas adalah sejauh mana sistem penggolongan arsip in-aktif di Bagian Administrasi Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. Jelas bahwa penggolongan arsip secara baik, sangat dibutuhkan untuk mempermudah temu kembali informasi dengan cepat dan tepat, demi kelancaran pelaksanaan kegiatan organisasi. Maka sehubungan dengan hal tersebut penulis tertarik untuk mempelajari lebih jauh rinci tentang penggolongan arsip pada suatu organisasi dan menulis kertas karya dengan judul “Sistem Penggolongan Arsip In-aktif Pada Bagian Administrasi Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Serdang Bedagai”.

1.2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan adalah sebagai berikut: 1. Penulis ingin mengetahui bagaimana cara penggolongan arsip yang dilakukan pada kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. 3 2. Penulis ingin menambah pengetahuan tentang penggolongan arsip dalam bentuk nyata sehingga dijadikan bahan perbandingan teori dan praktek.

1.3. Ruang Lingkup

Penulisan kertas karya ini memiliki ruang lingkup yang berkaitan dengan kegiatan penggolongan arsip inaktif yaitu meliputi: sistem penyimpanan, pemeliharaan, pengamanan arsip inaktif, penyusutan dan pemusnahan arsip inaktif.

1.4. Manfaat Penelitian

Bagi Instansi Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk menambah kebaikan dalam management kearsipan pada kantor Badan Penanggulangan Bencana daerah Bagi Penulis Dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat selama belajar di Universitas Sumatera Utara dengan memberi suatu masukan khususnya di bidang kearsipan. Bagi Lembaga Penelitian yang dibuat diharapkan dapat menambah sumber bacaan di perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan diharapkan dapat digunakan sebagai referensi mahasiswa Universitas Sumatera Utara ketika akan membuat Tugas Akhir.

1.5. Metode Pengumpulan Data

Penulisan kertas karya ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan Library Reseacrh Yaitu membaca dan memahami bahan pustaka atau literatur baik berupa buku, diktat, dan lain sebagainya yang ada kaitannya dengan judul penulisan kertas karya ini yang bersifat teoritis. 2. Penelitian Lapangan field Research 4 Yaitu pengamatan secara langsung dan mengadakan wawancara dengan petugas arsip Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Serdang Bedagai untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan topic yang akan dibahas. 5 BAB II SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS INAKTIF

2.1. Pengertian

Sebelum penulis melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai penggolongan arsip, maka terlebih dahulu membahas tentang sistem. Menurut Nurlela, Adnan 1995:482 “Sistem adalah seperangkat unsur yang saling berkaitan secara teratur, sehingga membentuk suatu kesatuan; susunan yang teratur dari suatu pandangan, teori, asas dan sebagainya”. Menurut Undang-Undang UU Nomor 43 Tahun 2009 mengenai Kearsipan , beberapa pengertian mengenai arsip dan kearsipan telah terangkum di dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1. Berikut ini pengertian arsip dan kearsipan menurut UU No. 43 Tahun 2009: 1. Kearsipan adalah hal - hal yang berkenaan dengan arsip. 2. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3. Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu. 4. Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbarui, dan tidak tergantikan apabila rusak atau hilang. 5. Arsip aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi danatau terus menerus. 6. Arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun. 7. Arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan 6 dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan atau lembaga kearsipan. 8. Arsip terjaga adalah arsip negara yang berkaitan dengan keberadaan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara yang harus dijaga keutuhan, keamanan, dan keselamatannya. 9. Arsip umum adalah arsip yang tidak termasuk dalam kategori arsip terjaga. Sedemikian lengkap UU No. 43 Tahun 2009 ini mewadahi pengertian arsip dan kearsipan. Tinggal bagaimana penerapannya dalam pengelolaan arsip bagi kehidupan kebangsaan, organisasi, perusahaan dan perkantoran sehingga pada akhirnya dapat terwujud dunia kearsipan tanah air yang terkelola secara optimal, efektif dan efisien. Pengertian Arsip Dinamis Arsip Dinamis, ialah arsip yang masih digunakan secara langsung dalam proses penyelenggaraan administrasi suatu organisasi. Arip Dinamis digolongkan menjadi dua bagian, yaitu: 1. Arsip Dinamis Aktif, yaitu arsip yang masih diperlukan secara langsung dan terus - menerus dalam penyelenggaraan administrasi organisasi 2. Arsip Dinamis inaktif, yaitu arsip yang frekuensi penggunaannya dalam penyelenggaraan administrasi organisasi sudah berkurang. Arsip-arsip Inaktif sebelum diberlakukannya jadwal Retensi Arsip yang berada dilembaga Negara dan atau Badan - badan pemerintahan. Dalam artian, Arsip Inaktif adalah arsip Lembaga Negara Badan - badan Pemerintahan yang frekuensi penggunaannya untuk penyelenggaraan adminidtrasi yang sudah menurun. Menurut Peraturan Presiden RI No. 28 Tahun 2012 pasal 1 menjelaskan: 1. Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga 7 pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Daftar Pertelaan Arsip yaitu daftar yang diperlukan dalam melaksanakan penyusutan arsip, berisi data yang mengidentifikasikan arsip. Sedangkan Arsip duplikasi adalah arsip yang bentuk maupun isinya sama dengan arsip aslinya.

2.2. Penataan Arsip Dinamis