Pendekatan Pembelajaran Matematika Aktivitas Belajar Siswa

11 komponen yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran meliputi komponen intern siswa dan komponen ekstern yang meliputi guru, prasarana dan sarana, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa, dan kurikulum. Ada seperangkat faktor yang memberikan kontribusi belajar adalah kondisi internal dan eksternal pembelajar. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional dan kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Kesempurnaan dan kualitas kondisi internal yang dimiliki oleh pembelajar akan berpengaruh terhadap kesiapan, proses dan hasil belajar. Kondisi eksternal mencakup variasi dan kesukaran materi stimulus yang dipelajari direspon, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan dan budaya belajar masyarakat.

2.1.3 Pendekatan Pembelajaran Matematika

Menurut Suyitno 2006:1 pendekatan pembelajaran adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajarannya, yakni tercapainya kompetensi dasar yang diharapkan. Sedangkan Suherman 2003:220 menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan suatu konsep atau prosedur yang digunakan dalam membahas suatu bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Soedjadi 2000:102, membedakan pendekatan pembelajaran matematika menjadi dua, sebagai berikut. 12 1 Pendekatan materi material approach, yaitu proses penjelasan topik matematika tertentu menggunakan materi matematika lain, 2 Pendekatan pembelajaran teaching approach, yaitu proses penyampaian atau penyajian topik matematika tertentu agar mempermudah siswa memahaminya.

2.1.4 Aktivitas Belajar Siswa

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami Oemar, 2005:27. Menurut Rousseau Sardiman, 2001:44 bahwa segala pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Ini menunjukkan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktivitas, maka proses belajar tidak akan berlangsung baik. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey mengemukakan, bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru sekadar pembimbing dan pengarah Dimyati, 2002:44. Paul B. Diedrich Sardiman, 2001:99 menggolongkan jenis-jenis aktivitas kegiatan siswa dalam belajar yang antara lain sebagai berikut: 13 1 visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya: membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi; 2 oral activities seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya , memberi saran, memberi pendapat, mengadakan wawancara, diskusi; 3 listening activities sebagai contoh mendengarkan: urian, percakapan, diskusi, musik, pidato; 4 writing activities seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin; 5 drawing activities misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram; 6 motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain melakukan percobaan, membuat konstruksi, model meraparasi, bermain, berkebun, beternak; 7 mental activities, sebagai contoh misalnya: menganggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan; dan 8 emotional activities, seperti misalnya maenaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

2.1.5 Pembelajaran kooperatif

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25