1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran matematika adalah suatu proses atau kegiatan guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika pada
siswanya, yang di dalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan
kebutuhan siswa tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan
siswa. Seorang guru harus mampu memilih strategi pembelajaran yang
efektif dan efisien sehingga kegiatan belajar-mengajar di kelas dapat berjalan dengan baik serta menciptakan interaksi yang baik bagi para
siswa. Seorang guru harus dapat memilih metode mengajar yang sesuai dengan keahliannya dan dapat menjadikan metode mengajar tersebut
menjadi suatu teknik mengajar sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai.
Sekolah yang menjadi subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah MTs Negeri Petarukan. MTs Negeri Petarukan merupakan satu-
satunya MTs berstatus negeri di wilayah kecamatan Petarukan kabupaten Pemalang. MTs ini terletak di Jl. Raya Petarukan yang sangat strategis
2
karena hanya 100 meter dari jalan utama pantura. Dalam pembelajaran matematika di sekolah ini masih berpusat pada guru Teacher Centered
Learning artinya siswa kurang berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara, hasil belajar siswa MTs
Negeri Petarukan masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan pada materi pecahan tahun ajaran 2007 2008 yaitu 6,08. Dan
hanya 30 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yakni 6,5. Dalam pembelajaran matematika yang dilakukan selama ini
siswa masih cukup kesulitan memahami konsep-konsep dalam matematika, siswa masih kesulitan mengerjakan soal matematika dalam
bentuk soal cerita, pembelajaran matematika yang dilakukan selama ini masih kurang bervariasi, siswa masih kurang aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Perlu adanya suatu strategi yang tepat dalam pembelajaran di kelas agar pembelajaran menjadi lebih efektif.
Salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran TAI. Dalam model pembelajaran TAI, siswa dibagi dalam
kelompok-kelompok kecil yang heterogen, tidak dibedakan atas jenis kelamin, sukubangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Model pembelajaran
TAI merupakan model yang sangat menarik karena merupakan gabungan antara dua hal yaitu belajar dengan kemampuan masing-masing individu
dan belajar kelompok, dimana dalam kelompok tersebut sesuai dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda antar individu dalam kelompok
sehingga akan terjalin suatu kerjasama yang baik antar individu dalam
3
pembelajaran. Dengan pembelajaran kelompok diharapkan para siswa dapat meningkatkan pikiran kritis, kreatif, dan menumbuhkan rasa sosial
yang tinggi. Model pembelajaran ini juga merupakan sebuah pendekatan yang baik bagi guru untuk memulai menerapkan model pembelajaran
kooperatif dalam kelas. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian
tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi pecahan. Oleh karena itu peneliti mengambil judul ” Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Pokok Pecahan Kelas VIID Semester 1 MTs Negeri Petarukan Tahun Ajaran 20082009 Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization TAI”.
1.2 Rumusan Masalah