19 19
organisasi yang bersangkutan dan mendorong prestasi kerja anggota organisasi lain yang kurang prestasinya.
c. Komunikasi administrasi mendatar
Komunikasi mendatar dilakukan antara para pejabat dalam organisasi yang mempunyai kedudukan sederajat. Komunikasi
mendatar dapat dilakukan dengan review dan mengadakan rapat kerja.
Kurang perhatian dalam pelaksanaan komunikasi mendatar akan menimbulkan masalah. Dengan kelancaran dalam komunikasi
mendatar, akan terjamin koordinasi yang baik dalam organisasi. Koordinasi diperlukan untuk mencegah tendensi-tendensi yang
berupa gerak pemisah, saling bertabrakan, maupun kekosongan perhatian mengenai suatu hal diantara pejabat organisasi.
2.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi
Administrasi Komunikasi administrasi dikatakan efektif jika mampu
merealisasikan misi komunikasi. Sehingga akan menimbulkan akibat- akibat positif dalam dunia kerja. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas komunikasi administrasi Menurut Yuwono 1985; 7 antara lain :
a. Kualitas Komunikator
Komunikator merupakan faktor penting dalam komunikasi administrasi. Kualitas komunikator ialah sifat-sifat yang menimbulkan
20 20
kepercayaan para penerima berita komunikan. Kualitas komunikator menyangkut kemampuan berpikir dan bermental baik Yuwono; 1985:
8. b.
Teknik Komunikasi Teknik komunikasi pada hakekatnya menyangkut data
komunikasi dan penyampaian informasi. Efektifitas suatu komunikasi sangat tergantung kepada bermanfaat tidaknya data yang
dikomunikasikan. Kegagalan komunikasi akan terjadi jika anggota organisasi menyampaikan sesuatu hal yang tidak sesuai dengan data
yang sebenarnya, entah itu dikebiri, diputarbalikkan atau ditambahi sehingga mempunyai makna yang sangat berbeda Yuwono; 1985: 8.
c. Media Komunikasi
Komunikasi dalam organisasi aparatur pemerintah dapat mempergunakan media, dapat pula tanpa media. Kalau tanpa media
lazim disebut komunikasi primer, sedang jika mempergunakan media disebut komunikasi sekunder. Komunikasi primer dipergunakan
dengan pertimbangan utama untuk maksud hubungan kerja yang harmonis, sedang komunikasi sekunder digunakan dengan
pertimbangan-pertimbangan efisiensi Yuwono; 1985: 15. d.
Saluran Komunikasi Adalah alat untuk menyampaikan warta dari sumber warta
kepada penerima warta. Dalam suatu organisasi saluran komunikasi harus diatur dan dirumuskan dengan sebaik-baiknya dan selanjutnya
21 21
diberitahukan para anggota organisasi untuk dijadikan pedoman dalam komunikai. Saluran komunikasi pada umumnya mengikuti struktur
organisasi formal yang bertingkat-tingkat. Namun selain berdasarkan struktur, komunikasi dapat menempuh cara lain, misalnya karena ada
peraturan-peraturan atau policy-policy dari pimpinan yang mengatur saluran komunikasi.
e. Iklim Komunikasi
Iklim komunikasi adalah suasana komunikasi yang diciptakan oleh pola hubungan antara pribadi yang berlaku disitu. Secara umum
dapat dikatakan bahwa suasana komunikasi yang baik ialah suasana yang bersih dari prasangka-prasangka yang subyektif, perasaan
golongan atau kedaerahan. Suasana yangbaik tersebut akan membantu efektifitas komunikasi Yuwono; 1985: 18.
f. Komunikan communicatee
Di samping persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dimiliki oleh komunikator, maka diperlukan pula persyaratan-
persyaratan pada komunikan agar supaya pelaksanaan komunikasi administrasi dapat berjalan efektif dan efisien.
Berdasarkan teori diatas, maka yang dimaksud komunikasi administrasi dalam penelitian ini adalah proses yang mencakup
pemindahan ide dan penyalinan ide secara cermat, dengan tujuan bersama secara efektif pada kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
22 22
Karanganyar. Dengan indikator yang digunakan yaitu; komunikasi keatas, komunikasi kebawah dan komunikasi mendatar Yuwono; 1985: 25.
2.2. Pengawasan Melekat