Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

42 Berdasarkan hasil uji validitas diketahui semua butir soal valid, sehingga dapat digunakan untuk penelitian. b. Reliabilitas Dalam menghitung reliabilitas dalam penelitian menggunakan rumus Alpha yaitu : ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = ∑ 2 1 2 11 1 1 σ σ b k K r Keterangan : r 11 = Reliabilitas instrumen K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b σ ∑ = Jumlah varians butir 2 1 σ = varians total Arikunto, 2002: 171 Berdasarkan rumus diatas maka hasil perhitungan reliabilitas angket dapat diperoleh r 11 untuk X 1 sebesar 0.755, untuk X 2 sebesar 0,635 dan untuk Y sebesar 0.687. Dengan n sebesar 20 diperoleh r tabel sebesar 0.44 karena semua variabel diperoleh r hitung r tabel maka dapat disimpulkan bahwa angket penelitian reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

3.5 Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka dilakukan pengolahan data hasil penelitian untuk memperoleh suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Analisis Deskriptif Persentase Metode analisa deskriptif digunakan untuk mengetahui dan menganalisis data mengenai variabel komunikasi administrasi, pengawasan melekat, dan efisiensi kerja. Langkah-langkah yang ditempuh dalam 43 penggunaan teknik analisis ini adalah dengan menggunakan langkah sebagai berikut : a Membuat tabel distribusi jawaban angket b Menentukan skor jawaban dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan. c Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden Untuk mengetahui secara tepat tingkat persentase skor jawaban digunakan rumus sebagai berikut: 100 N n x = keterangan: n = nilai yang diperoleh N = jumlah seluruh nilai Ali, 1992:18 2 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini memenuhi asumsi klasik atau tidak, pada evaluasi ekonometrika menggunakan pengujian sebagai berikut : a. Uji Normalitas Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi, dependent variable dan independent variable keduanya mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Mendeteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. b. Uji Multikolinearitas 44 Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel independen di dalam model regresi. Apabila terdapat multikolinearitas di dalam model, maka kesalahan estimasi yang dihasilkan oleh model cenderung besar. Untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas di dalam model penelitian ini, akan digunakan pengukuran Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance. Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.Imam Ghozali 2005:92. c. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah adanya korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasar waktu. biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data timeseries. Algifari 2000:88. Pada data crossection, masalah auto korelasi relatif jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individu kelompok yang berbeda. Imam Ghozali 2005:96. Algifari 2000:88 menjelaskan dampak dari adanya autokorelasi dalam model regresi yaitu, model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen pada nilai variabel independen tertentu. Untuk menguji ada tidaknya outokorelasi dalam model regresi, penulis menggunakan uji autokorelasi Durbin-Watson DW test yang diterangkan melalui Tabel Autokorelasi berikut: 45 Tabel 3.2 Tabel Autokorelasi DW Kesimpulan 1,08 Ada autokorelasi 1,08 s.d 1,66 Tanpa kesimpulan 1,66 s.d 2,34 Tidak ada autokorelasi 2,34 s.d 2,92 Tanpa kesimpulan 2,92 Ada autokorelasi Sumber : Algifari 2000:89 d. Uji Heteroskedastisitas Salah satu syarat regresi berganda adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Yang diharapkan adalah terjadinya homokedastisitas Umar, 2003 : 155. Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas itu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi dengan residualnya. 3 Teknik Analisis Regresi Linear Berganda 2 Prediktor . Teknik menghitung koefisien regresi yang dilakukan dengan menentukan persamaan garis regresi digunakan rumus : Y = a + a 1 X 1 + a 2 X 2 dimana : Y = Kriterium a = Bilangan konstanta a 1 = Bilangan koefisien prediktor X 1 a 2 = Bilangan koefisien prediktor X 2 X 1 = Variabel bebas komunikasi administrasi X 2 = Variabel bebas pengawasan melekat 46 Sudjana, 1996 : 347 4 Uji Hipotesisi a. Uji Simultan Untuk mengetahui pengaruh komunikasi administrasi dan pengawasan melekat terhadap efisiensi kerja digunakan uji F dengan rumus : F = 1 − − K N JK K JK res reg Sudjana, 1996 : 355 Dimana : JK reg = jumlah kuadrat regresi JK res = jumlah kuadrat residu b. Uji Parsial Untuk mengetahui pengaruh komunikasi administrasi dan pengawasan melekat secara parsial terhadap efisiensi kerja pegawai digunakan uji t dengan rumus : t 1 = 2 12 12 1 y y r K N r − − t 2 = 2 21 21 1 y y r K N r − − Sudjana, 1996 : 380 Dimana : N = Jumlah populasi K = Jumlah variabel 47 c. Koefisien Determinasi Menentukan besarnya pengaruh antara komunikasi administrasi dan pengawasan melekat terhadap efisiensi kerja pegawai. Untuk mengukur derajat hubungan antara 3 variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu komunikasi administrasi, pengawasan melekat dan efisiensi kerja digunakan rumus sebagai berikut: R 2 = ∑ 2 y JK reg Sudjana, 1996 : 383 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN