Fungsi Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja

58 terdiri dari kewirausahaan, ketrampilan montir, ketrampilan las, ketrampilan kayu, ketrampilan menjahit dan border, ketrampilan salon tata rias dan tata rambut. Bimbingan mental yang terdiri dari bimbingan etikabudi pekerti, pembinaan generasi muda, bimbingan keagamaan, bimbingan religious, dan bimbingan kesenian. Bimbingan sosial terdiri dari pendampingan bimbingan perorangan oleh pekerja sosial, bimbingan psikologi, temu asramadinamika kelompok, bimbingan pengasramaan. b. Pembekalan Praktek Belajar Kerja PPBK Bentuk pembekalan adalah antara eks penerima manfaat BPRSR yang telah bekerja dengan anak penerima manfaat. Eks penerima manfaat yang telah berhasil diundang sebagai narasumber pertemuan pembekalan PBK ini. Tujuan pembekalan adalah untuk memperkenalkan dunia usaha pada penerima manfaat dengan mendatangkan eks penerima manfaat yang telah berhasilbekerjamembuka usaha mandiri sesuai dengan ketrampilan yang telah diperoleh di BPRSR. Menyiapkan anak untuk memahami dunia kerja sesungguhnya. Memberikan motivasi kerja kepada penerima manfaat, sehingga siap untuk bekerja. c. Praktek Belajar Kerja PBK Program Praktek Belajar Kerja antara lain, mengirim penerima manfaat ke perusahaan bengkel pengusaha untuk mengikuti kegiatan praktek kerja langsung di perusahaan. 59 Tujuannya adalah untuk mendalami ketrampilan yang telah diperoleh di BPRSR, belajar kerja langsung di perusahaan, memperoleh pengalaman kerja nyata. Penerima manfaat belajar mempraktekan ilmu ketrampilan yang telah diperoleh di BPRSR dengan belajar langsung pada pengusaha bengkel. Selama mangikuti kegiatan PBK selalu dipantau oleh petugas BPRSR yang tujuannya untuk mengevaluasi keluaran sehingga nantinya sebagai bahan perancanaan terhadap pengembanagan kegiatan di dalam balai. d. Penyaluran Menempatkan anak yang telah selesai PBK pada perusahaan perusahaan yang mau menerima penerima manfaat sebagai tenaga kerja pada perusahaannya. Penyaluran ini merupakan terminasi terhadap proses bimbingan dalam balai. Selanjutnya perkembangan anak akan dipantau secara periodik untuk membantu pengembangan dirinya di dunia usaha. e. Pembinaan Lanjut Kegiatan pembinaan lanjut berupa evaluasi terhadap kinerja penerima manfaat yang telah bekerja di perusahaan bengkel atau usaha mandiri. Dari hasil evaluasi akan ditentukan calon penerima bantuan pembinaan lanjut dengan kriteria, mampu mengembangkan diri dalam usaha yang ditekuni sesuai ketrampilan yang diperoleh di BPRSR, telah memiliki modal untuk usaha 60 bekerja mandiri, mempunyai kinerja yang baik, memiliki niat dan motivasi kerja tinggi, memiliki prospek pengembangan usaha yang baik. f. Pendanaan Untuk menunjang dan memperlancar semua program dan kegiatan kegiatan dalam suatu lembaga selalu membutuhkan dana, demikian pula halnya dengan Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja. Selama ini lembaga Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja dalam setiap melaksanakan program- program untuk PMKS remaja terlantar memperoleh dari dana APBD yang di berikan melalui Dinas Sosial. g. Wilayah Kerja Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja sebagai Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Sosial DIY memiliki wilayah kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta. Meskipun demikian anak remaja tidak hanya berasal dari DIY saja melainkan dari beberapa daerah di luar DIY, diantaranya Jawa Tengah dan ada pula yang berasal dari Sumatera. h. Kerjasama Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja dalam menjalankan kegiatan tentu tidak terlepas dari hubungan kerjasama dengan pihak atau lembaga lain yang memilki kepedulian terhadap