Keabsahan Data METODE PENELITIAN

53 menemukan kantor BPRSR. Wilayah operasionalnya mencakup seluruh wilayah di DIY bukan hanya Kabupaten Sleman saja.

2. Wilayah Kerja Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja

Berdasarkan data yang diperoleh dari Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Daerah Istimewa Yogyakarta, wilayah Operasional kegiatan BPRSR menjangkau seluruh wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki 4 Kabupaten dan 1 Kota diantaranya, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta dengan jumlah seluruh kecamatan sebanyak 78 kecamatan. Akan tetapi, remaja binaan yang ada di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja tidak hanya remaja yang tinggal di wilayah DIY saja, ada juga beberapa remaja binaan yang berasal dari wilayah sekitar DIY seperti Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Klaten, dan beberapa kabupaten lain.

3. Tujuan Berdiri Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja

Berdasarkan data yang diperoleh dari Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut : a. Mempersiapkan dan membantu anak putus sekolah remaja terlantar dengan memberikan kesempatan dan kemudahan agar 54 dapat mengembangkan potensi dirinya baik jasmani,rohani dan sosialnya b. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan serta ketrampilan kerja sebagai bekal untuk kehidupan dan penghidupan masa depannya secara wajar c. Mewujudkan keanekaragaman pelayanan sosial dan meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan keahlian bagi anak yang mengalami masalah sosial sehingga dapat memiliki kemampuan di tengah-tengah perkembangan dan tuntutan kebutuhan nyata setiap saat. d. Memfasilitasi penelitian dan pengembangan bagi PTLembaga KemasyarakatanTenaga Sosial untuk perlindungan, pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi remaja terlantar e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan panti f. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan Menurut Perda DIY No. 100 Tahun 2015, Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja mempunyai tugas sebagai pelaksana teknis dalam pelayanan perlindungan, rehabilitasi, advokasi sosial, reunifikasi dan rujukan bagi remaja bermasalah sosial dan anak yang berhadapan dengan hukum. 55

4. Fungsi Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja

Berdasarkan data yang diperoleh dari Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Daerah Istimewa Yogyakarta, penyusunan program panti : a. Penyusunan pedoman teknis perlindungan, pelayanan dan rehabilitasi sosial PMKS remaja terlantar b. Pelaksanaan Identifikasi dan pemetaan perlindungan, pelayanan dan rehabilitasi sosial PMKS remaja terlantar c. Penyelenggaraan perlindungan pelayanan dan rehabilitasi sosial terhadap PMKS remaja terlantar d. Penyelenggaraan jaringan koordinasi dengan Dinas Instansi Lembaga Yayasan Organisasi Sosial yang bergerak dalam penanganan remaja terlantar e. Penyelenggaraan rujukan pada tahap pra , proses maupun paska perlindungan, pelayanan dan rehabilitasi sosial f. Pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat Berdasarkan data yang diperoleh dari Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Daerah Istimewa Yogyakarta, menurut Perda DIY No. 100 Tahun 2015, Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja mempunyai fungsi: Penyusunan program kerja balai 1 Penyusunan pedoman teknis pelayanan perlindungan, rehabilitasi, advokasi sosial, reunifikasi dan rujukan