Subjek dan Objek Penelitian
44 observasi adalah alat pengumpul data yang dilakukan cara mengamati
dan mencatat secara sistematik gejala – gejala yang diselidiki. Pengamatan atau observasi adalah aktivitas yang dilakukan
makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuandan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan
untuk melanjutkan suatu penelitian Observasi merupakan metode utama dalam penelitian kualitatif,
karena dengan melakukan observasi kita dapat memperoleh informasi secara akurat. Selain itu peneliti juga dapat melihat kondisi nyata,
perilaku fisik, dan perilaku verbal dari subjek yang hendak diteliti. Teknik pengamatan ini digunakan untuk memperoleh data atau
informasi. Data tersebut tentang peran pekerja sosial terhadap pembinaan remaja di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial
Remaja Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode ini berupa pengamatan langsung dan didukung dengan wawancara untuk mendapatkan data
tentang peran pekerja sosial terhadap pembinaan remaja. Pada saat kegiatan observasi, peneliti melakukan pengamatan
pada lingkungan Balai Perllindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja DIY. Peneliti juga melakukan pengamatan pada pekerja sosial
meliputi kegiatan yang dilakukan pekerja sosial selama berada di lingkungan balai. Selain pengamatan pada pekerja sosial peneliti juga
45 melakukan pengamatan pada remaja binaan sosial. Peniliti mengamati
kegiatan yang dilakukan oleh remaja seperti kegiatan olahraga, dinamika kelompok, serta pembinaan individu.
Dalam dinamika
kelompok, pekerja
sosial memberikan
kebebasan kepada remaja untuk melakukan sharing dengan teman satu kelompok. Mereka bebas mediskusikan dan menceeritakan apa
saja yang ingin mereka sampaikan. Dalam kegiatan ini, pekerja sosial berperan sebagai pendamping dan pemberi solusi apabila dalam
diskusi ditemukan suatu masalah yang harus diselesaikan. Selama proses dinamika kelompok, peneliti hanya boleh mengamati dan tidak
boleh membocorkan identitas maupun informasi apa saja terkait remaja binaan sosial.
2. Wawancara
Wawancara menurut Moleong 2011:186 adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini dilakukan dengan dua pihak,
meliputi pewawancara yaitu orang yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yaitu orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan
yang diberikan oleh pewawancara. S. Nasution 2006:113 menjelaskan bahwa wawancara atau
interview adalah
suatu bentuk
komunikasi verbal
semacam percakapan, bertujuan untuk memperoleh informasi yang lebih
sistematis. Sedangkan menurut Chaterine Marshal dalam Jonathan Sarwono 2006:224 menjelaskan bahwa teknik wawancara dalam