X-Ray Difraction XRD TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 4 Pola difraksi XRD sampel Sr- -TCP 14 . Kannan et al, melakukan sintesis Sr- - TCP dari senyawa CaNO 3 2 ·4H 2 O, SrNO 3 2 , dan NH 4 2 HPO 4 dengan metode presipitasi pada variasi suhu sintering 400 o C, 600 o C, 700 o C, dan 800 o C. Hasil difraksi sinar-X menunjukkan bahwa pada suhu sintering 400 o C, 600 o C, dan 700 o C Sr sudah tersubtitusi dengan -TCP yang ditandai dengan terbentuknya Sr- -TCP. Sedangkan pada suhu sintering 800 o C Sr tidak t ersubstitusi dan terbentuk fase -TCP tunggal Gambar 3 14 . Pada penelitian lain, fase TCP dapat terbentuk mulai dengan temperature 600 o C dengan menggunakan kalsium nitrat tetrahidrat [CaNO 3 2 4H 2 O] dan di- ammonium hidrogen ortofosfat [NH 3 2 HPO 4 ]. Sedangkan dengan menggunakan senyawa kalsium fosfat komersil TCP terbentuk pada temperatur mulai 1100 o C. Sehingga dapat dikatakan bahwa perbedaan prekursor pembentuk senyawa kalsium fosfat menyebabkan hasil sintesis memiliki fase yang berbeda 15 .

2.3 X-Ray Difraction XRD

Karakterisasi x-ray diffraction XRD digunakan untuk mengetahui struktur kristal, perubahan fase, dan derajat kristalinitas. Difraksi sinar-X oleh atom-atom yang tersusun di dalam kristal akan menghasilkan pola yang berbeda bergantung pada konfigurasi atom-atom pembentuk kristal 13 . Informasi hasil difraksi sinar-X meliputi posisi puncak dan intensitas. Posisi puncak mengindikasikan struktur kristal dan identifikasi fase yang ada dibahan tersebut, sedangkan intensitas menunjukkan total hamburan balik dari masing-masing bidang dalam struktur kristal. Ukuran kristal suatu bahan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Debye Scherrer yang dapat dilihat pada persamaan berikut 16 : D = .........................................1 Keterangan : D = ukuran kristal nm. K = konstanta kristal yang bernilai 0,94. λ = panjang gelombang yang digunakan λCukα yaitu 0,15406 nm. = full width at half maximum FWHM derajat. Proses terjadinya difraksi sinar-X harus memenuhi hukum Bragg yang dapat dilihat pada Gambar 2 berdasarkan persamaan berikut: n λ = 2 d sin θ....................................2 Saat berkas sinar-X jatuh pada bidang P 1 dan P 2 yang terpisah sejauh d, maka akan terbentuk sudut θ terhadap bidang yang menumbuk titik A dan B. Kedua berkas akan mencapai maksimum apabila mempunyai fase yang sama 13 . Sebuah perangkat difraktometer terdiri atas x-ray tube, collimating slits, sample holder, dan detektor Gambar 5. X-ray tube berada dalam kondisi vakum yang berperan untuk menghasilkan sinar-X. Sinar-X yang telah melewati collimating slits akan mengarah ke sampel yang diletakkan di dalam sample holder . Ketika detektor diputar, maka intensitas sinar-X pantul akan direkam. Jika geometri dari peristiwa sinar-X tersebut memenuhi persamaan Bragg, maka akan terjadi interferensi konstruktif dan terbentuk suatu puncak. Detektor akan merekam dan memproses hasil difraksi dan mengubahnya menjadi pola difraksi yang dapat dilihat pada layar komputer 17 . Gambar 5 Pola difraksi sinar-X pada bidang kristal pada perangkat x-ray diffractometer 17 . βθ In ten sitas c ou nt Gambar 6 Perangkat difraktometer 17 . XRD banyak digunakan untuk mengidentifikasi mineral atau campuran mineral karena sangat mudah dilakukan, prosesnya cepat, dan hasilnya akurat. Setiap bahan memiliki pola difraksi yang khas seperti sidik jari manusia. Data hasil XRD dihasilkan dan dikumpulkan dengan menggunakan alat difraktometer berupa fragmen kristal tunggal. Pola-pola difraksi sinar-X berbagai bahan telah dikumpulkan dalam data joint committee of power difraction standard JCPDS. Hasil analisis pola XRD sampel akan dianalisis komposisi fasenya dengan pola XRD yang terukur pada JCPDS 18 .

2.4 Spektroskopi Fourier Transform