Teori Pengaruh K3 Terhadap Kinerja Karyawan Hasil Penelitian Terdahulu

2.4. Teori Pengaruh K3 Terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Mangkuprawira dan Vitayala 2007, kesehatan dan keselamatan kerja karyawan sangat berperan dalam mempengaruhi kinerja di perusahaan. Apabila kesehatan kerja terganggu dapat mengganggu mutu dan produktivitas kerja. Menurut Rivai 2004, karyawan memiliki hak untuk menuntut perusahaan agar menyediakan fasilitas kerja yang memadai agar keselamatan fisik dan mental mereka terlindungi dan dapat meningkatkan kinerja dari pekerjaan yang dilakukan. Selain itu juga jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan kerja, penyakit, dan hal-hal yang berkaitan dengan stress mampu meningkatkan kualitas kehidupan kerja para pekerjanya, maka perusahaan akan semakin efektif dan berdampak pada kinerja baik untuk perusahaan dan karyawan.

2.5. Hasil Penelitian Terdahulu

Mahardika 2005 melakukan penelitian tentang Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT PLN persero Unit Bisnis Strategis Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban UBS P3B Region Jawa Timur dan Bali. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa program K3 mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan, sehingga penerapan program K3 yang baik akan meningkatkan kinerja karyawan. Riestiany 2008 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Plant 11 PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi berganda. PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Telah menerapkan SMK3 berdasarkan standar OHSAS 18001 dan Permeneker No. 05MEN1996. Penerapan SMK3 tersebut, telah terorganisir dengan baik sehingga telah mendapat penghargaan Golden Flag dari PT Sucifindo auditor eksternal selama tiga kali pada tahun 2000,2003, dan 2006. Tingkat keseringan kecelakaan Injured Frequency Rate-IFR dan Tingkat keparahan kecelakaan Injured Saverity Rate-ISR dari P-11 cenderung menurun hingga tahun 2007 sejak pertama kali beroperasi tahun 2000 dan telah mencapai zero accident pada tahun 2006 dan 2007. Berdasarkan persepsi karyawan, pelaksanaan SMK3 di P-11 telah berjalan dengan baik dan efektif mengurangi angka kecelakaan kerja terutama dengan penggunaan Alat Pelindung Diri APD. Selain itu, karyawan P-11 sangat merasakan manfaat yang besar dari pemeriksaan kesehatan rutin yang diadakan oleh PT ITP, Tbk. Tingkat keseringan kecelakaan Injured Frequency Rate-IFR dan Tingkat keparahan kecelakaan Injured Saverity Rate-ISR mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, namun IFR lebih signifikan mempengaruhi tingkat produktivitas kerja karyawan dibandingkan ISR. Semakin kecil IFR dan ISR maka semakin tinggi tingkat produktivitas kerja karyawan PT ITP. Noegroho 2009 melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus PT XYZ Bagian Pressing. Analisis data yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hubungan antara keselamatan dan kesehatan kerja K3 dengan kinerja karyawan adalah positif, sangat nyata dan berkorelasi substansial agak kuat. Faktor K3 memiliki hubungan yang positif, sangat nyata, dan berkorelasi substansial agak kuat dengan kinerja karyawan kecuali kontrol lingkungan kerja yang memiliki hubungan yang rendah terhadap kinerja karyawan. Ropiah 2010 dengan judul penelitian Persepsi Karyawan Tentang Hubungan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dengan Motivasi Kepuasan Kerja Karyawan Studi Kasus PT Korma Jaya Utama, Jakarta Selatan.Penelitian ini menggunakan analisis korelasi Rank Spearman .Pelaksanaan program K3 di Divisi Produksi PT KJU sudah baik. Hal ini ditunjukkan dengan kualitas pelaksanaan pelatihan keselamatan yang sudah efektif, tingginya kontrol lingkungan kerja yaitu dengan adanya laporan sanitasi yang digunakan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan program K3 di perusahaan, serta inspeksi dan disiplin yang dilaksanakan secara rutin dan adanya peningkatan kesadaran K3 oleh karyawan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Perusahaan PT XYZ mempunyai visi dan misi yang digunakan untuk pedoman dalam menjalankan mekanisme kerja. Perusahaan PT XYZ mempunyai bagian yang menjadi struktur penting perusahaan yaitu divisi Engineering yang mempunyai fungsi mengatur segala kebutuhan perusahaan yang bersifat teknis. Divisi engineering biasa mengatur bagian permesinan dan ruang kontrol seluruh bagian gedung. Apabila gedung mengalami kendala teknis karena kurangnya pasokan aliran maka divisi ini yang bertanggung jawab untuk segera menyelesaikan masalah supaya tidak mengganggu kelancaran kerja perusahaan. Program kesehatan dan keselamatan kerja yang peneliti lakukan di perusahaan PT XYZ meliputi: pelatihan keselamatan terhadap karyawan dalam melakukan pekerjaan di perusahaan, adanya kontrol lingkungan kerja yang dilakukan oleh atasan, pengawasan dan disiplin, publikasi keselamatan kerja yang disebar kepada suluruh pekerja, dan meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan keselamatan kerja saat menjalankan tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan untuk kinerja karyawan peneliti melihat dari inisiatif dan kreativitas, tanggung jawab, kerjasama, ketelitian, dan kedisiplinan. Dalam pengolahan data menggunakan analisis Structural Equation Modeling SEM menggunakan metode Latent Variable Score LVS dengan bantuan software LISREL 8.30 . Mendapatkan rasa aman dalam meningkatkan pekerjaannya, aspek kesehatan dan keselamatan kerja merupakan faktor penting dalam menunjang kinerja karyawan supaya lebih baik. Hal ini akan berdampak positif terhadap karyawan khususnya divisi engineering. Apabila terpelihara dengan baik dapat menekan faktor kecelakaan dalam bekerja dan kesehatan karyawan lebih terjamin. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.