3.3. Jenis dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu, data primer dan data sekunder.
1. Data Primer Sumber data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan yang menjadi
objek penelitian dengan mewancarai secara langsung kepada chief Engineering
, karyawan bagian engineering terkait kesehatan dan keselamatan kerja K3 serta kinerja karyawan yang diperoleh dengan
menyebarkan kuesioner kepada responden. 2. Data Sekunder
Data sekunder di peroleh dari studi literatur, baik dari tulisan, data perusahaan, referensi yang relevan maupun sumber lain yang menunjang
penelitian. Penelitian ini membahas dua variabel yaitu, kesehatan dan keselamatan
kerja K3 sebagai variabel bebas independent dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat dependent. Indikator penelitian kesehatan dan
keselamatan kerja meliputi: pelatihan keselamatan, kontrol lingkungan kerja, pengawasan dan disiplin, publikasi keselamatan kerja, serta peningkatan
kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja. Sedangkan indikator penelitian kinerja meliputi: inisiatif, tanggung jawab, kerjasama, ketelitian, dan
kedisiplinan. Setiap poin jawaban ditentukan skornya menggunakan skala Likert. Kuesioner penelitian ini menggunakan skala ordinal sebagai acuan,
yaitu: 1. Sangat Tidak Setuju STS
2. Tidak Setuju TS 3. Setuju S
4. Sangat Setuju SS Hasil intrepretasi dari setiap item pernyataan yang digunakan dalam
kuesioner ditentukan berdasarkan rentang skala dengan rumus yaitu:
Rentang Skala
………1
Penelitian ini menggunakan skala likert 1 sampai 4, sehingga berdasarkan rumus didapatkan nilai skor rata-rata yang diperoleh sebesar
0,75. Rentang skala yang diperoleh untuk intrepretasi hasil jawaban kuesioner dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Rentang Skala Intrepretasi Hasil Jawaban Kuesioner
3.4.
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya dengan narasumber menggunakan alat yang umum disebut panduan wawancara.
Alat yang umum digunakan untuk mengumpulkan data primer disebut kuesioner, kuesioner berisi sekumpulan pertanyaan yang diajukan pada
responden untuk diisi dan dijawab. Alat kuesioner yang akan diisi tersebut bersifat tertutup. Pengisian kuesioner ini dilaksanakan untuk memperoleh
tanggapan terkait dengan penelitian yang berhubungan pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan. Kuesioner
sebelum digunakan untuk penelitian dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu.
a. Uji Validitas Validitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen
penelitian mampu mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur. Artinya, setiap butir instrumen telah benar-benar
menggambarkan keseluruhan isi atau sifat konsep yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Langkah-langkah untuk mengukur validitas
kuesioner menurut Umar 2003:
Rataan Skor
Pernyataan Jawaban
Intrepretasi Hasil
1.00 – 1.75
Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Baik
1.76 – 2.50
Tidak Setuju Tidak Baik
2.51 – 3.25
Setuju Baik
3.26 – 4.00
Sangat Setuju Sangat Baik
1 Mendefenisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. 2 Melakukan uji coba pengukur tersebut kepada sejumlah responden.
3 Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. 4 Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing
pertanyaan atau pernyataan dengan skor total. Nilai korelasi dapat diketahui dengan menggunakan korelasi product moment. Rumus
dari korelasi product moment yang digunakan yaitu: rXi,Y =
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑
.............. Keterangan:
r = Angka korelasi Xi = Skor masing-masing pernyataan ke-I r Xi,Y
Y = Skor total n = Jumlah responden
5 Hasil perhitungan dari Product Moment temyata r hitung r tabel yaitu lebih besar 0,361. Maka butir instrument tersebut dianggap
valid dan signifikan, sebaliknya jika r hitung r tabel maka dianggap tidak valid, sehingga instrumen tidak dapat digunakan
dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan bantuan software
SPSS 20.0 for windows , diperoleh pengolahan sebanyak 50 butir
pernyataan yang terbukti valid, karena nilai r hitung lebih besar dari 0.361 Lampiran 1.
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen
yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. uji reliabilitas untuk
mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya. Suatu instrumen akan reliabel apabila instrumen tersebut dipakai dua kali
untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten. Pada uji reliabilitas ini digunakan teknik
Chronbach Alpha yang skornya rentang antara beberapa nilai,
misalnya 0-10 atau 0-100, bila dalam bentuk skala 1-3, 1-5, 1-7, dan
seterusnya Umar,2003. Uji reliabilitas menggunakan software Microsoft Excell 2010
dan software SPSS 20 for windows, penilaian koefisien mengacu pada Chronbach Alpha yang memiliki aturan,
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Klasifikasi Chronbach Alpha
R Alpha Klasifikasi
0.9 Sempurna
0.8 Baik
0.7 Dapat Diterima
0.6 Dipertanyakan
0.5 Buruk
0.5 Tidak Dapat Diterima
Uji reliabilitas menggunakan rumus Chronbach Alpha sebagai berikut:
2.
Dimana: = Reliabilitas isntrumen
= Banyak butir pernyataan ∑
= Jumlah Varian total = Jumlah varian pernyataan
= Jumlah responden X
= Nilai skor yang dipilih Kesimpulan diperoleh dengan cara membandingkan nilai hitung alpha
dan nilai r tabel dari hasil perhitungan. Hasil uji reliabilitas untuk Program K3 adalah 0.932 dan hasil uji reliabilitas kinerja karyawan
adalah 0.939 dengan menggunakan alat bantu software SPSS 20.0 for windows,
ini berarti instrument dinyatakan reliabel karena nilai hitung Cronbach Alpha
lebih dari 0.6 nilai hitung Cronbach Alpha nilai r tabel.
Hasil perhitungan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan alat bantu software SPSS 20.0 for windows dapat dilihat pada Lampiran 1.
Kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya dapat dilihat pada Lampiran 2.
3.5. Teknik Sampel