3.5. Teknik Sampel
Menurut Sugiyono 2005 probability sampling adalah teknik sampling teknik pengambilan sampel memberikan peluang yang sama kepada setiap
unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jumlah karyawan divisi engineering adalah 40 orang, maka dijadikan sebagai objek
dalam penelitian.
3.6. Hipotesis
Penelitian ini nantinya berguna untuk menegaskan suatu teori dan dapat diterapkan dalam keadaan nyata. Maka diterapkan suatu hipotesis, yaitu:
Program kesehatan dan keselamatan kerja K3 mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Kinerja Karyawan Divisi Engineering PT
XYZ. 3.7.
Metode Pengolahan Data 3.7.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mencari nilai rata-rata yang diperoleh. Nilai rata-rata digunakan untuk memperoleh
kesimpulan yang didapat dengan menggunakan rentang skala yang sudah ditentukan sebelumnya berdasarkan masing-masing kriteria.
Analisis ini untuk mengetahui karakteristik responden pada penelitian melalui perhitungan persentase jawaban yang telah ditabulasi. Anaisis
deskriptif menggunakan
tabulasi silang.
Analisis ini
juga mengidentifikasi karakteristik responden yang berpengaruh terhadap
variabel penelitian, yaitu kesehatan dan keselamatan kerja K3 serta kinerja karyawan.
3.7.2 Analisis Structural Equation Modeling SEM
Menurut Wijayanto 2008 model persamaan structural Structural Equation Modeling yaitu teknik analisis multivariate yang
memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks, baik recursive maupun non-recursive untuk memperoleh
gambaran secara menyeluruh terkait keseluruhan model. Komponen- komponen model SEM yang terdiri dari:
1. Dua Jenis Variabel, yaitu: variabel laten Latent Variable dan variabel teramati Observed atau Manifest Variable atau Measured.
2. Dua Jenis Model yaitu model struktural Structural Model dan model pengukuran Measurement Model.
3. Dua jenis kesalahan yaitu kesalahan structural Structural Error dan kesalahan pengukuran Measurement Error.
Aplikasi dari model SEM ini menggunakan metode Latent Variable Score
LVS dengan bantuan software LISREL 8.30. Kesehatan dan keselamatan kerja K3 serta Kinerja Karyawan dalam
penelitian ini dianggap sebagai indikator yang tidak bisa diukur secara langsung yang disebut variabel laten.
Bollen dan Long dalam Wijayanto 2008, mengungkapkan prosedur SEM secara umum akan mengandung tahap-tahap sebagai
berikut: 1. Spesifikasi model
Tahap ini berkaitan dengan pembentukan model awal persamaan structural, sebelum dilakukan estimasi. Model awal ini
diformulasikan berdasarkan suatu teori atau penelitian sebelumnya. 2. Identifikasi
Tahap ini berkaitan dengan pengkajian tentang kemungkinan diperolehnya nilai yang unik untuk setiap parameter yang ada di
dalam model dan kemungkinan persamaan simultan tidak ada solusinya.
3. Estimasi Tahap ini berkaitan dengan estimasi terhadap model untuk
menghasilkan nilai-nilai parameter dengan menggunakan salah satu metode estimasi yang digunakan seringkali ditentukan berdasarkan
kerakteristik dari variabel-variabel yang dianalisis. 4. Uji kecocokan
Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model dengan data. Beberapa kriteria ukuran kecocokan atau Goodness Of
Fit GOF dapat digunakan untuk melaksanakan langkah ini.
5. Respesifikasi Tahap ini berkaitan dengan respesifikasi model berdasarkan atas
hasil uji kecocokan tahap sebelumnya. Penelitian ini menggunakan langkah-langkah Structural
Equation Modeling SEM adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan model berbasis konsep dan teori Melakukan pemahaman teori tentang pengaruh kesehatan dan
keselamatan kerja K3 terhadap kinerja karyawan. Kemudian menentukan variabel laten dan variabel indikator berdasarkan teori.
2. Mengkonstruksi diagram path Variabel laten dan variabel indikator dibentuk dalam diagram path
agar lebih mudah memahami bentuk hubungan antar variabel. 3. Konversi diagram path ke model struktural.
Tahap selanjutnya model struktural dan model pengukuran digambarkan lebih jelas.
4. Memilih matriks input. Matriks input dipilih dan dimasukkan ke dalam perhitungan
5. Solusi standard model dan evaluasi Goodness Of Fit GOF Matriks input diolah dan melihat nilai Goodness Of Fit GOF dari
model solusi standard. Nilai koefisen konstruk kesehatan dan keselamatan kerja apabila bernilai negatif tidak mempunyai
pengaruh terhadap kinerja karyawan. 6. Intrepretasi model
Tahap akhir adalah mengintrepretasikan model solusi standard, yaitu melihat besarnya pengaruh atau kontribusi variabel indikator
terhadap variabel laten dan besarnya pengaruh antar variabel laten. Penyusunan hubungan jalur tiap atribut dalam model dapat dilihat
pada Gambar 5. Indikator pelatihan keselamatan yaitu X1, indikator kontrol lingkungan kerja yaitu X2, indiaktor pengawasan
dan disiplin yaitu X3, indikator publikasi keselamatan kerja yaitu X4, dan peningkatan kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja
yaitu X5, dimana lima indikator X tersebut akan menerangkan
variabel leten eksogen program kesehatan dan keselamatan kerja K3. Sedangkan indikator inisiatif yaitu Y1, indikator tanggung
jawab sebagai Y2, indikator kerjasama yaitu Y3, indikator ketelitian yaitu Y4, dan indikator kedisiplinan yaitu Y5, variabel Y
yang berjumlah lima indikator menerangkan variabel laten endogen kinerja karyawan.
Adapun hipotesis yang dilakukan sebelum penelitian, adalah sebagai berikut:
Hipotesis 1 = Indikator pelatihan keselamatan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap program
kesehatan dan keselamatan kerja K3 divisi Engineering
PT XYZ. Hipotesis 2 = Indikator kontrol lingkungan kerja terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap program kesehatan dan keselamatan kerja K3 divisi
Engineering PT XYZ.
Hipotesis 3 = Indikator pengawasan dan disiplin terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap program
kesehatan dan keselamatan kerja K3 divisi Engineering
PT XYZ. Hipotesis 4 = Indikator publikasi keselamatan kerja terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap program kesehatan dan keselamatan kerja K3 divisi
Engineering PT XYZ.
Hipotesis 5 = Indikator peningkatan kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja K3 terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap program kesehatan dan keselamatan kerja K3 divisi Engineering PT XYZ.
Hipotesis 6 = Indikator inisiatif terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan divisi
Engineering PT XYZ.
Hipotesis 7 = Indikator tanggung jawab terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan divisi
Engineering PT XYZ.
Hipotesis 8 = Indikator kerjasama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan divisi
Engineering PT XYZ.
Hipotesis 9 = Indikator ketelitian terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan divisi
Engineering PT XYZ.
Hipotesis 10 = Indikator kedisiplinan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan divisi
Engineering PT XYZ.
Model SEM menggunakan Latend Variable Score LVS dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Model SEM K3 terhadap Kinerja Karyawan Keterangan :
X1= Pelatihan Keselamatan Y1= Inisiatif
X2= Kontrol Lingkungan Kerja Y2= Tanggungjawab
X3= Pengawasan dan Disiplin Y3= Kerjasama
X4= Publikasi Keselamatan Kerja Y4= Ketelitian
X5= Peningkatan Kesadaran K3 Y5= Kedisiplinan
X = Program K3 Y = Kinerja
X
1
X
2
X
3
X
5
X
4
Y
1
Y
2
Y
3
Y
4
Y
5
Program K3
Kinerja
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN