pemberian benzimidazole dan 14-17 hari setelah pemberian makrosiklik lakton. Apabila deteksi dilakukan pada beberapa antihelminth pada peternakan yang
sama, pengkoleksian sampel feses untuk perhitungan efektifitas antihelminth pada hari ke-14. Faecal Egg Count Reduction FECR dihitung dengan menggunakan
rumus dari El-Abdellati et al. 2010:
FECR = 100 x [1-T
2
T
1
] T
1
adalah rataan FEC pre-treatment pada kelompok yang diberi perlakuan. T
2
adalah rataan FEC post-treatment pada kelompok yang diberi perlakuan. Menurut Coles et al. 1992, apabila terdapat 2 kriteria, yaitu reduksi pada FEC
≤ 95 dan lower confidence limit 95 ≤ 90, maka status keefektifan antihelminth dinyatakan resisten. Apabila hanya satu dari dua kriteria tersebut
yang ditemukan maka status keefektifan antihelminth dinyatakan diduga resisten.
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Faecal Egg Count FEC
Telur nematoda gastrointestinal pada domba yang dikandangkan dan digembalakan disajikan dalam Gambar 1. FEC nematoda gastrointestinal masing-
masing perlakuan dari sebelum perlakuan hari ke-0 dan setelah perlakuan hari ke-7 sampai 35 disajikan dalam Gambar 2.
3.1.1
Telur Nematoda Gastrointestinal
Gambar 1 Telur nematoda gastrointestinal pada domba yang dikandangkan dan digembalakan
Berdasarkan pemeriksaan feses pada domba yang dikandangkan dan digembalakan, jenis telur nematoda yang ditemukan adalah tipe telur strongylid.
Tipe telur strongylid merupakan tipe telur pada ordo Strongylida. Bentuk telur dari tipe strongylid adalah oval, berdinding tebal, dan berisi kluster sel morula
Zajac dan Conboy 2012. Menurut Bowman 2009, ordo Strongylida terdiri dari empat superfamili, yaitu Strongyloidea, Trichostrongyloidea, Anclyostomatoidea,
500 1000
1500 2000
2500
7 14
21 28
35
F E
C e
p g
Hari ke-
Kontrol IVM 12 dosis
IVM 1 dosis ABZ 12 dosis
ABZ 1 dosis Kombinasi
500 1000
1500 2000
2500
7 14
21 28
35
F E
C e
p g
Hari ke-
Kontrol IVM 12 dosis
IVM 1 dosis ABZ 12 dosis
ABZ 1 dosis Kombinasi
dan Metastrongyloidea. Pada ruminansia umumnya terinfeksi dari superfamili Strongyloidea dan Trichostrongyloidea.
3.1.2 FEC Domba yang Dikandangkan
FEC pada perlakuan kontrol menunjukkan adanya peningkatan jumlah telur nematoda gastrointestinal Gambar 2a. Penambahan jumlah telur pada hari ke-21
disebabkan karena diperlukan 18-21 hari untuk larva nematoda gastrointestinal berkembang menjadi cacing dewasa dan memproduksi telur Monnig 1950.
FEC pada perlakuan IVM ½ dosis mengalami peningkatan jumlah telur nematoda gastrointestinal. Menurut De Graef et al. 2013, konsentrasi di bawah
dosis dapat mengurangi bioavailabilitas antihelminth. Gambar 2 Faecal Egg Count FEC pada nematoda gastrointestinal a domba yang
dikandangkan, b domba yang digembalakan FEC pada perlakuan IVM 1 dosis menunjukkan adanya penurunan jumlah
telur nematoda gastrointestinal sampai level 0 pada hari ke-7 sampai 28. Keefektifan IVM terkait dengan cara pemberian antihelminth. Pemberian IVM 1
b a