Latar Belakang . Efektifitas Ivermectin Dan Albendazole Terhadap Nematoda Gastrointestinal Pada Domba Dengan Sistem Pemeliharaan Berbeda.

2.3 Antihelminth

IVM yang digunakan dengan merk dagang Ivomec Super dalam bentuk larutan injeksi. ABZ yang digunakan dengan merk dagang Kalbazen ® -SG- Albendazole 19 mgml dalam bentuk suspensi oral. Formulasi komersial dari IVM disediakan oleh Merial Brazil dan ABZ oleh Kalbe Animal Health Indonesia Lampiran 3. Tabel 1 Formulasi perlakuan, cara pemberian, dan dosis antihelminth Perlakuan Formulasi Cara pemberian Dosis Kontrol tanpa pemberian antihelminth - - IVM ½ dosis Injeksi subkutan ½ ml50 kg BB IVM 1 dosis Injeksi subkutan 1 ml50 kg BB ABZ ½ dosis Oral ½ ml5 kg BB ABZ 1 dosis Oral 1 ml5 kg BB Kombinasi IVM ½ dosis+ABZ ½ dosis Subkutan+oral ½ml50kg+½ml5kg BB Keterangan: IVM = ivermectin, ABZ = albendazole, BB = bobot badan

2.4 Desain Penelitian

Domba eksperimen dengan jumlah telur lebih dari 150 per gram fesesegg per gram EPG, masing-masing dikelompokkan menjadi enam kelompok berdasarkan perlakuan pemberian antihelminth Tabel 1. Pengambilan sampel feses sebagai objek dari penelitian, untuk setiap perlakuan dilakukan pada hari ke- 0 sebelum perlakuan antihelminth. Selanjutnya setelah perlakuan pada hari ke-7, 14, 21, 28, dan 35. Feses diambil langsung dari rektum domba. Di laboratorium, feses disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu  4 C. Hansen dan Perry 1994. 2.5 Faecal Egg Counts FEC Metode Faecal Egg Count FEC dilakukan dengan menghitung total telur dengan teknik modifikasi McMaster dengan satu telur dihitung sama dengan 15 EPG. Teknik modifikasi Mc Master menggunakan larutan pengapung, yaitu larutan garam jenuh. Pengapungan sederhana yang menggunakan prinsip perbedaan berat jenis antara partikel feses dengan larutan pengapung sehingga menyebabkan telur mengapung ke permukaan cairan. Feses sebanyak dua gram digerus dan ditambahkan dengan 60 ml garam jenuh, diaduk sampai homogen. Cairan yang paling atas diambil dengan pipet dan dimasukkan ke dalam slide penghitung Mc Master untuk diamati di bawah mikroskop modifikasi Southwell et al. 2008. Identifikasi nematoda gastrointestinal berdasarkan Foreyt 2001. Karakter telur cacing nematoda gastrointestinal yang diamati adalah ukuran panjang dan lebar, bentuk, dan tahap perkembangan.

2.6 Analisis Data

Masing-masing pengambilan sampel feses dihitung rataan aritmatik FEC sesuai rekomendasi dari WAAVP oleh Coles et al. 1992. Interval waktu untuk estimasi efektifitas antihelminth tergantung pada kelompok antihelminth yang digunakan. Coles et al. 2006 merekomendasikan pengkoleksian sampel feses untuk perhitungan efektifitas antihelminth adalah pada 8-10 hari setelah pemberian benzimidazole dan 14-17 hari setelah pemberian makrosiklik lakton. Apabila deteksi dilakukan pada beberapa antihelminth pada peternakan yang sama, pengkoleksian sampel feses untuk perhitungan efektifitas antihelminth pada hari ke-14. Faecal Egg Count Reduction FECR dihitung dengan menggunakan rumus dari El-Abdellati et al. 2010: FECR = 100 x [1-T 2 T 1 ] T 1 adalah rataan FEC pre-treatment pada kelompok yang diberi perlakuan. T 2 adalah rataan FEC post-treatment pada kelompok yang diberi perlakuan. Menurut Coles et al. 1992, apabila terdapat 2 kriteria, yaitu reduksi pada FEC ≤ 95 dan lower confidence limit 95 ≤ 90, maka status keefektifan antihelminth dinyatakan resisten. Apabila hanya satu dari dua kriteria tersebut yang ditemukan maka status keefektifan antihelminth dinyatakan diduga resisten. 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Faecal Egg Count FEC

Telur nematoda gastrointestinal pada domba yang dikandangkan dan digembalakan disajikan dalam Gambar 1. FEC nematoda gastrointestinal masing- masing perlakuan dari sebelum perlakuan hari ke-0 dan setelah perlakuan hari ke-7 sampai 35 disajikan dalam Gambar 2. 3.1.1 Telur Nematoda Gastrointestinal Gambar 1 Telur nematoda gastrointestinal pada domba yang dikandangkan dan digembalakan Berdasarkan pemeriksaan feses pada domba yang dikandangkan dan digembalakan, jenis telur nematoda yang ditemukan adalah tipe telur strongylid. Tipe telur strongylid merupakan tipe telur pada ordo Strongylida. Bentuk telur dari tipe strongylid adalah oval, berdinding tebal, dan berisi kluster sel morula Zajac dan Conboy 2012. Menurut Bowman 2009, ordo Strongylida terdiri dari empat superfamili, yaitu Strongyloidea, Trichostrongyloidea, Anclyostomatoidea,