Unsur-unsur Komunikasi AntarBudaya Konsep Definisi Komunikasi AntarBudaya

 Kepercayaan secara umum dapat dipandang sebagai kemungkinan- kemungkinan subjektif yang diyakini individu bahwa suatu objek atau peristiwa memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Kepercayaan melibatkan hubungan antara objek yang dipercayai dan karakteristik-karakteristik tertentu menunjukkan tingkat kemungkinan subjektif kita dan konsekuensinya, juga menunjukkan kedalaman atau intensitas kepercayaan kita. Intinya dari kepercayaan adalah semakin pasti kita dalam kepercayaan kita, semakin besar pulalah intensitas kepercayaan tersebut.  Nilai-nilai adalah aspek evaluatif dari sistem-sistem kepercayaan, nilai dan sikap. Dimensi-dimensi evaluatif meliputi kualitas- kualitas seperti kemanfaatan, kebaikan, estetika, kemampuan memuaskan kebutuhan, dan kesenangan. Nilai-nilai dalam suatu budaya menampakkan diri dalam perilaku para anggota budaya yang dituntut oleh budaya tersebut. Nilai-nilai ini disebut dengan nilai normatif. Kebanyakan orang melaksanakan perilaku-perilaku normatif dan ada sebagian orang yang tidak melaksanakan perilaku-perilaku normatif. Orang yang tidak melaksanakan perilaku normatif mungkin akan mendapat sanksi informal ataupun sanksi yang sudah dibakukan.  Kepercayaan dan nilai memberikan kontribusi bagi pengembangan dan isi sikap. Kita boleh mendefinisikan sikap sebagai suatu kecenderungan yang diperoleh dengan cara belajar untuk merespons suatu objek secara konsisten. Sikap itu dipelajari dalam suatu konteks budaya. Bagaimanapun lingkungan kita, lingkungan itu akan turut membentuk sikap kita, kesepian kita untuk merespons, dan akhirnya perilaku kita. 2 Pandangan Dunia world view Konsep dan uraian abstrak merupakan salah satu unsur terpenting dalam aspek-aspek perseptual komunikasi antarbudaya. Pandangan dunia berkaitan dengan orientasi suatu budaya terhadap hal-hal seperti Tuhan, kemanusiaan, alam, alam semesta, dan masalah- masalah filosofi lainnya yang berkenaan dengan konsep makhluk. Pendangan dunia membantu kita untuk mengetahui posisi dan tingkatan kita dalam alam semesta. Isu-isi pandangan dunia bersifat abadi dan merupakan landasan paling mendasar dari suatu budaya. Pandangan dunia sangat mempengaruhi budaya. Efeknya seringkali tak terlihat dalam hal-hal yang tampak nyata dan remeh seperti pakaian isyarat, dan perbendaharaan kata. Pandangan dunia mempengaruhi nilai, sikap, pengguna waktu, dan banyak aspek budaya lainnya. Dengan cara-cara yang tak terlihat dan tidak nyata, pandangan dunia sangat mmpengaruhi komunikasi antarbudaya. Oleh karena itu sebagai anggota suatu budaya setiap perilaku komunikasi mempunyai pandangan dunia yang tertanam dalam jiwa yang sepenuhnya dianggap benar dan ia otomatis menganggap bahwa pihak lainnya memandang dunia sebagaimana ia memandangnya. 3 Organisasi Sosial social organization Cara bagaimana suatu budaya mengorganisasikan dirinya dan lembaga-lembaga-lembaganya juga mempengaruhi bagaimana anggota-anggota budaya mempersepsi dunia dan bagaimana mereka berkomunikasi. Ada dua unit yang dominan dalam suatu budaya, yang pertama adalah keluarga. Meskipun organisasi sosial terkecil dalam suatu budaya, namun keluarga mempunyai pengaruh yang sangat penting. Keluargalah yang paling berperan dalam mengembangkan anak selama periode-periode formatif dalam hidup. Keluarga memberikan banyak pengaruh budaya kepada anak, bahkan sejak pembentukkan sikap pertamanya. Keluarga membimbing dalam penggunaan bahasa, mulai dari cara memperoleh kata hingga dialek. Keluarga juga memberikan persetujuan, dukungan, ganjaran, dan hukuman yang mempengaruhi nilai-nilai perkembangan anak dan tujuan-tujuan yang ia ingin capai. Kemudian yang kedua adalah sekolah, yaitu organisasi sosial yang memiliki kepentingan yang sama dengan keluarga. Dilihat dari sudut definisi dan sejarahnya, sekolah diberi tanggung jawab besar untuk mewariskan dan memelihara suatu budaya. Sekolah merupakan penyambung penting yang menghubungkan masa lalu dan juga masa depan. Sekolah memelihara budaya dengan memberi tahu anggota-anggota barunya apa yang telah terjadi, apa yang penting, dan apa yang harus diketahui seseorang sebagai anggota budaya. 25 25 Dr. Deddy Mulyana, M.A Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc., Komunikasi AntarBudaya Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-orang Berbeda Budaya , Bandung: PT. Remaja Rosda, 2006 hal 29 41

BAB III GAMBARAN UMUM FILM

A. Sinopsis Film Eat, Pray, Love

Diceritakan tentang pengalaman Elizabeth dalam menemukan kekosongan di dalam hidupnya yang sebenarnya sudah cukup sempurna.Liz adalah panggilan Elizabeth, dia memiliki karier yang bagus, memiliki rumah idamannya, teman-teman yang menyayanginya, serta suami yang sangat mencintainya.Namun dalam kesempurnaannya itu, dia merasa seperti masih ada yang hilang dalam dirinya.Kemudian dia memutuskan untuk berdoa, namun konsep itu sangat asing baginya sampai dia memulai dengan “Aku Penggemar Besarmu”. Dalam islam Tuhan disebut Allah SWT dan Allah SWT diyakini sebagai Zat Maha Tinggi yang Nyata dan Esa. Pencipta yang Maha Kuat dan Maha Mengetahui, Yang Abadi, penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam. Dalam Al- Qur’an dijelaskan bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Esa, tertera dalam Surat Al-Ikhlas 112:1-4 1 :                    Artinya: “katakanlah, Dialah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada se orangpun yang setara dengan dia” QS. Al- Ikhlas:1-4. Selama Liz menjalani hidup dia jarang sekali berinteraksi dengan Tuhan.Setelah dia menyadari ada yang hilang dalam dirinya, dia langsung 1 Azharuddin Sahil, Indeks Al-Quran Panduan Mencari Ayat Al-Quran Berdasarkan Kata Dasarnya , Bandung: Mizan, 1995, hal, 181 teringat dengan Tuhan. Beberapa petikan dialog Liz yang mencoba berinteraksi dengan Tuhan: Liz: “Hallo Tuhan” “Senang akhirnya bisa bertemu”. “Maaf aku tidak pernah bicara langsung denganmu”. “Tapi, kuharap aku sudah mengekspesikan rasa syukurku atas berkahmu yang diberikan dalam hidup ini”. “Entah aku harus bagaimana”. “Aku membutuhkan jawaban”. “Tolong katakan aku harus bagaimana”. “Oh tuhan tolonglah aku”. “Katakan aku harus bagaimana, aku pasti akan patuh”. Setelah Liz mencoba berinteraksi, Liz menyadari bahwa dia harus pergi meninggalkan semuanya.Liz memilih meninggalkan zona nyamannya untuk pergi ketiga negara selama 1 tahun, demi melengkapi sesuatu yang hilang dalam dirinya.3 negara yang di pilih adalah Italia, India, dan Indonesia. Untuk pergi mencari hal yang hilang dalam dirinya itu Liz meninggalkan semua yang dimilikinya di New York. Liz bercerai dengan suaminya, menjual semua barang yang ia punya, dan meninggalkan orang- orang yang di sayanginya. Negara yang pertama kali di kunjunginya adalah Italia.Selama 4 bulan Liz tinggal di Itali.Di negara ini Liz mendapatkan kembali nafsu makannya yang sempat hilang.Ia bertemu dengan teman-teman baru yang mengajarinya untuk menikmati hidup dan bergembira. Selama berada di Itali Liz melakukan kuliner, sehingga berat badannya naik. Namun Liz sama sekali tidak memikirkan hal itu. Liz juga belajar bahasa Italia. Setelah 4 bulan berakhir, kemudian melanjutkan perjalanannya menuju India.Tujuan Liz ke India adalah untuk kembali dekat dengan Tuhan.Kondisi di India sangat bertolak belakang dengan Italia. Awal mula berada di India Liz mengalami kesulitan, dia sangat kesulitan dalam menjalankan tata cara bermeditasi. Semua itu disebabkan karena Liz yang belum bisa menerima apa yang sedang terjadi dalam diri dan kehidupannya. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Richard yang membantunya untuk menyadari dengan apa yang sedang terjadi dan berusaha belajar untuk bisa menerima apa yang sedang terjadi. Akhirnya Liz kembali menemukan kehidupan spiritualnya.Ia belajar berdevosi semacam meditasi, dan kemudian ia mulai melakukannya dengan rutin. Liz menghabiskan waktu sampai 4 bulan di India. Setelah masanya habis di India, kunjungan terakhir Liz adalah mengunjungi Negara Indoneisa yaitu Bali.Sebelumnya Liz pernah ke Bali, dan bertemu dengan seorang peramal bernama Ketut Liyer yang juga seorang ahli pengobatan tradisional. Pada saat itu Ketut mengatakan bahwa Liz akan kembali ke Bali bertemu dengan Ketut dalam 2 tahun lagi yaitu sekarang saat Liz berkeliling ketiga negara dan akan menghabiskan waktu di bali selama 4 bulan. Dan ternyata ramalan Ketut benar Liz akhirnya kembali ke Bali.Sesampainya di Bali, orang yang pertama kali ditemui Liz adalah Ketut