Substansi Acara Mekanisme Final World Muslimah Award
65
Selain tiga katagori juri yang hadir terdapat juga tokoh-tokoh lainnya seperti Menteri Agama Surya Darma Ali, ketua MUI Majelis Ulama
Indonesia KH. Ma‟ruf Amin dan perwakilan MUI Cholil Ridwan. a.
Babak Penyisihan 1.
Sekmen Pertama Pada sekmen pertama ini adalah performance para finalis WMA
2013 dalam pembacaan ayat Suci Al- Qur‟an Surat Al-Anbiya ayat 106-
109. Setelah pelantunan ayat Suci Al-
Qur‟an selanjutnya adalah penyisihan 20 finalis menjadi 10 finalis. 10 finalis terpilih adalah
melalui penilaian para dewan juri dan selain penilaian malam final. Proses penilaian terhadap kepribadian, talenta dan kemampuan juga
telah diberikan oleh pada instruktur pada masa karantina. Antara lain, tim sejahtera muda terpimpin, tim ahli dari World Muslimah
Foundation serta para pembicara selama masa karantina.10 finalis
terpilih adalah;
NO NEGARA
NAMA
1 Indonesia
Anggi Maesarah 2
Malaysia Nurul Husna Husna Zaenal Arifin
66
3 Brunai Darussalam
Dayangku Rabiatul Adawiyah. Binti H. Bolkiah
4 Indonesia
Noor Aspasia 5
Indonesia Evawani Efliza
6 Indonesia
Hidayaturahmi 7
Iran Masumeh Ibrahimi
8 Indonesia
Putri Virgina Yusuf 9
Nigeria Obabiyi Aisha Ajibola
10 Indonesia
Febrina Nurvianti
2. Sekmen ke-dua
Sekmen ini adalah sekmen Smart. Lima peserta pertama diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari dewan juri dengan durasi
waktu 30 menit untuk menjawab pertayaan. 1.
Ineke Koesherawati Anggi Maesarah Indoesia
IK : “Sebagai seorang wanita Muslimah mana yang lebih penting, menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir. Bagaiaman pendapat
anda?” AM
: “Akan menjadi lebih penting bagi seorang wanita Muslimah untuk menjadi ibu rumah tangga untuk menjaga anaknya dan untuk
menjaga bangsa.”
67
2. Puan Jameea Syarif
Rabiatul Adawiyah
Brunai Darussalam
PJS : “Sebagai seorang Muslimah, anda akan menjadi seorang anak
yang unggul, lalu kontribusi apa yang akan anda berikan kepada masyarakat di sekeliling anda sehingga anda dapat memberikan
bantuan kepada mereka?” RA
: “Menjadi seorang Muslimah memiliki banyak tanggung jawab. Dari segi memperbaiki diri sendiri lebih dulu, dari perkara
yang kecil hingg perkara yang besar.” 3.
Farhana Ahmed Evawani Elfiza Indonesia
FA : “Sebagai seorang Muslimah yang menjadi bagian dari
komunitas yang besar serta luasnya pengalaman, apa yang anda lakukan untuk menjadi Muslimah
yang baik?” EE
: “Sebagai seorang Muslimah yang menjadi bagian dari komunitas yang besar. Hal pertama yang akan dilakukan adalah
mengintropeksi diri sebagai seorang figur Muslimah. Jika ternyata didapati bahwa saya bukanlah seorang yang baik maka sama halnya
saya seperti kebanyakan orang lainnya maka tak pantas menjadi seorang figur Muslimah
.” 4.
Sandrina Malakiano Nurul Husna Malaysia
SM : “Banyak pihak menganggap bahwa dalam Islam perempuan
ditempatkan sebagai warga negara kelas dua, kurang terhormat
68
karena merasa percaya bahwa atau percaya laki-laki lebih superior. Dan menurut anda, seorang Muslimah
yang kaffah itu seperti apa?” NH
: “Muslimah dari sisi sebenarnya adalah wanita yang tidak hanya cantik luarnya saja tapi juga hatinya. Contohnya, walaupun
tidak pernah meninggalkan solat lima waktu tapi kalau tidak hormat terhadap suami maka bukanlah seorang Muslimah
yang kaffah.” 5.
Inneke Koesherawati Noor Aspasia Indonesia IK
: “Bagaimana menurut kamu mengenai “Emansipasi Wanita” khususnya di Indonesia ”
NA : “Emansipasi Wanita khususnya di Indonesia terlalu berkiblat
ke arah barat dimana wanita dituntut untuk bekerja sedangkan berdasarkan Islam lebih baik seorang wanita mengurus pekerjaan
rumah tangga karena yang menjadi penanggung utama, pengasuh utama bagi seorang anak yang merupakan generasi atau investasi
utama negara ialah seorang Ibu.” 6.
Puan Jameea Syarif Obabiyi Aisha Ajibola Nigeria
PJS : “Sebagai seorang Muslimah, anda akan menjadi ibu dari
anak-anak yang akan anda lahirkan. Dan apa yang akan anda lakukan kepada anak-
anak anda untuk menjadi generasi selanjutnya?” OAA
: “Insya Allah sebagai seorang Muslimah saya ingin mendidik anak-anak saya dengan menyekolahkan mereka ke sekolah tahfidz
69
Qur‟an. Agar mereka tumbuh sebagai generasi penghafal Al-Qur‟an yang akan membawa agama Allah dan Rasul-Nya.
7. Farhana Ahmed
Putri Virgina Yusuf Indonesia FA
: “Jika anda mendapatkan mahkota World Mulimah. Kontribusi apa yang akan anda berikan kepada negara anda sebagai
seorang Muslimah ?”
PVY : “Jika saya memenangkan ajang ini. Saya ingin
mengekspresikan diri dengan busana hijab yang syar‟i dan ingin menjadi inspirasi kepada wanita yang berhijab di luar sana bahwa
meskipun berhijab namun tetap bisa berekspresi dan berprestasi tentunya.
8. Sandrina Malakiano
Masumeh Ibrahimi SM
: “Masalah tekhnologi globalisasi internet sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari. Disisi lain dampak negatif dari
tekhnologi globalisasi terlalu mengekspos pornografi. Di masa mendatang, bagaimana melindungi anak anda dari kejahatan
tekhnologi globalisasi internet. MI
: “Terkait dengan pertanyaan, Al-Qur‟an adalah segalanya. Saya akan membesarkan anak-anak saya dengan menamkan Al-
Qur‟an dan Sunnah dalam diri mereka seperti yang sudah diatur dalam agama Islam. Karena jikalau Al-
Qur‟an dan Sunnah sudah
70
tertanam di dalam diri anak-anak, tekhnologi seburuk apapun tidak akan mempengaruhinya.
9. Inneke Koesherawati
Hidayaturahmi IK
: “Seandainya anda menjalani karir di negara mayoritas mon Muslim. Sebagai Muslimah apa yang anda lakukan untuk
membuktikan bahwa Islam adalah agama Rahmatan lil‟Alamin?” HR
: “Pertama-tama saya akan memperbaiki diri saya terlebih dahulu sebagai contoh untuk para non Muslim yang berada di tempat
saya tinggal. Karena sebuah contoh akan terlihat ketika sudah kita lakukan dan dimulai dari diri sendiri.
10. Puan Jamea Syarif
Febrina Nurviati PJS
: “Seperti apa yang dikatakan oleh Ibu Sandrina mengenai akibat dari teknologi informatika internet yang membahayakan bagi
generasi muda. Lalu kamu sebagai seorang Muslimah, apa rencana kamu kedepan untuk tangguh dalam menghadapi gangguan isu
sosial? FN
: “Dengan adanya media sosial saya ingin mengajarkan kepada anak saya nanti berdasarkan Al-
Qur‟an. Karena Al-Qur‟an merupakan petunjuk dari Allah dan satu-satunya sumber ilmu adalah
Al- Qur‟an.
Usai seluruh peserta menjalani sekmen smart pengeliminasian lima peserta dan pemilihan lima finalis yang akan maju ke babak
71
selanjutnya berdasarkan penilaian yang telah dilakukan pada sekmen ini. Mereka adalah;
3. Sekmen ke tiga
World Muslimah menyiapkan enam katagori wacana yang harus
dipilih salah satunya oleh masing-masing peserta yang selanjutnya dipresentasikan. Keenam wacana tersebut adalah;
1. Islamic Fashion
2. Islamic Finance
3. Halal Food
4. Islamic Funding
5. Islamic Fundamental Education
6. Islamic Festive Tourism
Setiap peserta masing-masing berhak memilih satu katagori. 1.
Putri Virgina Yusuf Fashion
NO NEGARA
NAMA
1 Indonesia
Putri Virgina Yusuf 2
Indonesia Evawani Elfiza
3 Iran
Masumeh Ibrahimi 4
Nigeria Obabiyi Aisha Ajibola
5 Indonesia
Noor Aspasia
72
MC : “Bagaimana pandangan anda mengenai fashion Islami.
Apakah sebuah ekspresi, kewajiban atau sebuah budaya?” PVY :“Islamic Fashion adalah fashion Islami yang tidak hanya
menutupi aurat namun juga menutupi lekuk tubuh. Lalu pakainnya pun juga harus syar‟i sesuai dengan syari‟at Islam sehingga ketika
lelaki memandang seorang wanita yang telah pakaian syar‟i maka tidak menimbulkan
syahwat baginya.” 2.
Evawani Elfiza Fundamental Education
MC : “Apa yang paling penting dari pendidikan, yang berbasis
keimanan atau kerohanian?” EE
: “Pertama-tama yang kita semua yakini bahwasannya adalah wanita sebagai pendidik utama dan pendidik dasar terbaik bagi
generasi masa depan. Jadi saya percaya bahwa pendidik dasar terbaik adalah seorang wanita. Bahwasannya “Wanita sebagai Madrasatul
„Ula” mereka memiliki karakter pengasih dan penyayang yang beriman kepada Allah, menghormati kedua orang tua dan
keluarganya dan juga sebagai seorang saudara, teman yang baik dalam masyarakat. Dan saya percaya wanita yang memiliki karakter
seperti yang disebutkan di atas akan merawat serta mendidik anak- anaknya dengan sangat baik. Juga wanita yang memiliki hubungan
baik terhadap masyarakat.”
73
3. Masumeh Ibrahimi
Finance MC
: “Jelaskan bagaimana dan mengapa keuangan syariah penting bagi kita?”
MI : “Pertama-tama saya percaya bahwa pemerintahan akan
memfasilitasi pembiyayan syariah di negara Islam. Berkaitan dengan pertanyaan di atas, hidup halal dan memakan-makanan halal
sesungguhnya adalah untuk membentuk keluarga Islam atau keluarga yang Islami. Bahwa jika kita memakan makanan yang tidak halal kita
akan mendapatkan sebuah konsekuensi yang tidak baik di dunia maupun di akhirat. Itulah mengapa keuangan syariah sangat penting
bagi keluarga Muslim .”
4. Obabiyi Aishah Ajibola
Food MC
: “Apa pentingnya Rizki atau makanan yang halal bagi Islam?” OAA
: “Puji Syukur kepada Allah Azza Wa Jalla. Berpedoman pada Al-
Qur‟an mengenai makanan yang halal sebagai rizki yang halal. Allah yang maha perkasa bertitah untuk mematuhi akan apa yang
boleh dimakan dan tidak boleh dimakan. Sebagai contoh, khususnya pada katagori hewan yang hidup di dua alam yaitu kodok. Karena
makanan yang sehat terdapat pada makanan yang halal sehingga dengan makanan yang halal Allah ingin memurnikan diri manusia.”
5. Noor Aspasia
Islamic Festive Tourism
74
MC : “Deskripsikan festival pariwisata Islami pada negara yang
m emiliki potensial”
NA : “Islam mengajarkan untuk mencintai wisata karena Allah
menciptakan berbagai macam alam yang lebih menarik unutuk bagaimana cara kita mencintai. Saya menyebutnya dengan “3C”.
Yang pertama adalah carring, kedua contribution dan coordination dan yang ketiga adalah controlling.
1 Carring : memasukkan salah satu karakter solehah di mana yaitu
empati. Cara kita meningkatkan kepedulian. 2
Contribution dan coordination : bagaimana cara kita berkoordinasi yaitu cara kita menyatukan antara satuan sama lain dan bagaimana
cara kita berkontribusi bukan hanya sekedar berempati 3
Controlling : ini sesuatu yang kadang lupa oleh sebagian orang yaitu bagaimana cara sustainibilitas. Bukan satu tahun bersama
World Muslimah Foundation tapi bagaimana kita menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan dalam kebiasaan sehari-hari.