Pada perairan oligotrofik nitrogen lebih banyak disediakan dalam bentuk organik contohnya asam amino dan urea, karena kerumitannya kedua bentuk
DON yang dapat terdeteksi ini hanya mewakili sekitar 20 dari bentuk DON secara keseluruhan. Konsentrasi nitrogen organik di perairan berkisar 0,1 sampai
5 mgl, sedangkan di perairan tercemar berat kadar nitrogen organik mencapai 100 mgl. Middelburg et al. 2008 melakukan penelitian bahwa pada permukaan
perairan kandungan amonium, nitrat, nitrit dan urea berturut-turut dalam µmolL adalah 0.67 ; 0.51 ; 0.03 ; 0.99 , hal ini menunjukkan bahwa kandungan nitrogen
organik lebih besar dibandingkan nitrogen anorganik.
2.4 Model
2.4.1 Definisi model
Model merupakan suatu abstraksi atau penyederhanan dari sebuah sistem yang lebih kompleks Soetaert dan Herman, 2001. Model-model suatu ekosistem
umumnya lebih sederhana dari arti sesungguhnya. Proses kegiatan yang menggunakan pendekatan sistem sebagai kerangka bahasan dikenal dengan istilah
pemodelan modelling. Dalam model digunakan pendekatan matematik, seluruh proses yang
terjadi dijelaskan dalam bahasa matematika Soetaert dan Herman, 2001. Proses matematis ini akan menghasilkan sebuah prediksi yang dapat diuji melalui
observasi lapangan dan hal inilah yang akan menjelaskan apakah sebuah konsep ekologi yang dimodelkan benar atau perlu dilakukan perbaikan.
2.4.2 Tujuan pemodelan
Berdasarkan pandangan Nasendi dalam Salim 1997 penggunaan permodelan memiliki tujuan antara lain :
1. Menganalisis dan mengidentifikasi pola hubungan antara input dengan
parameter kualitas lingkungan yang diamati 2.
Menyusun suatu strategi optimal dalam sistem pengendalian 3.
Mengidentifikasi kondisi-kondisi saat suatu alternatif kebijakan dapat diterima Proses pembentukan model yang sederhana pada dasarnya merupakan
pengembangan proses-proses ilmiah yang didasari oleh logika berfikir murni yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya Jeffer, 1978. Model konseptual yang
terbentuk kemudian dilanjutkan dengan penggambaran model diagramatik. Tujuan model diagram ini adalah menjelaskan keseluruhan konsep yang
dikembangkan pada tahap sebelumnya karena dalam penggambaran tahapan konstruksi sistem didasari pada logika, pengalaman, dan pengetahuan, maka
konstruksi sistem dipengaruhi oleh berbagai variabel sehingga pembentukan model secara matematik analitik dapat membantu memecahkan masalah.
Akhirnya dengan bantuan model komputer yang terprogram, suatu alternatif solusi dapat dihitung lebih jauh dalam upaya mencapai tujuan yang sebenarnya
Salim, 1997.
2.4.3 Model ekologi
Model dari siklus nitrogen di lautan merupakan salah satu contoh dari model ekologi. Model ekologi menjelaskan proses-proses yang terjadi dalam
suatu ekosistem seperti dalam model ekologi di perairan maka proses yang terjadi
adalah fotosintesis, dinamika plankton dan juga siklus dari bahan organik Baird, 1999.
Sebuah model terutama model mengenai lingkungan environment memiliki lima hal utama yang harus diperhatikan, antara lain Jorgensen dan
Bendoricchio, 2001 : 1.
Variabel tetap yaitu bagian utama dari sebuah model yang akan dicari pola perubahannya, misalnya fitoplankton, zooplankton, nutrien, dll.
2. External function yaitu fungsi atau variabel luar yang mempengaruhi
perubahan Variabel Tetap, misalnya cahaya, input nutrien, suhu, dan faktor atmosferik lainnya. Faktor luar disesuaikan dengan tujuan dan daerah model.
3. Persamaan matematis yaitu persamaan yang digunakan untuk
merepresentasikan proses-proses biologi antara setiap variabel, fisika dan kimia dalam model.
4. Parameter yaitu koefisien-koefisien yang digunakan dalam persamaaan
matematis, misalnya laju fotosintesis, laju mortalitas dll. Soetaert dan Herman 2004 menambahkan bahwa ada tiga cara dalam mendapatkan paremeter
ekologi parameterisasi yaitu dengan pengukuran langsung di lapangan, melalui literatur dan dengan kalibrasi.
5. Konstanta universal misalnya konstanta gas dan berat atom.
Sebagian besar dari model ekologi, seperti model dinamika plankton merupakan model empiris, yaitu model yang berdasarkan pada data lapangan,
menjelaskan kesimpulan dari hasil analisis terhadap data-data di lapangan dan digunakan untuk membuat prediksi di daerah tersebut tetapi tidak selalu dapat
menjelaskan proses secara keseluruhan dari sistem ekologi di daerah lain. Model
empiris terdiri dari fungsi-fungsi yang menangkap trend kecenderungan dari data, oleh karena itu data sangat penting dalam model empiris.
2.4.4 Formulasi model