bulgaricus 1:1 sebanyak 2 + FOS 1, Formula 3 S. thermophilus + L.
bulgaricus + Bifidobacterium spp2. 1:1:1 sebanyak 2, Formula 4 S.
thermophilus + L. bulgaricus + Bifidobacterium spp2. + L. acidophilus 1:1:1:1
sebanyak 2, dan Formula 5 S. thermophilus + L. bulgaricus + Bifidobacterium spp2. + L. acidophilus 1:1:1:1 sebanyak 2 + FOS 1.
Selanjutnya dari kelima formula yogurt tersebut dibandingkan daya antibakterinya terhadap EPEC. Selain itu dibandingkan pula nilai pHnya.
a. Pembutan dan Formulasi Yogurt dari Susu Kambing
Susu kambing dipisahkan dari lemaknya dengan menggunakan cream separato
r. Susu skim dipanaskan hingga volume susu skim mencapai 23 volume semula. Setelah itu, susu skim dipasteurisasi pada suhu 85°C selama
30 menit. Susu skim kambing didinginkan hingga mencapai suhu ruang 25±1
o
C. Starter Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus diinokulasi sebanyak 2 dengan perbandingan 1:1 dari volume susu untuk
membuat yogurt formula 1 F1. Starter Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus
diinokulasi sebanyak 2 dengan perbandingan 1:1 dan ditambah FOS sebanyak 1 dari volume susu untuk membuat yogurt
formula 2 F2. Starter Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus
, Bifidobacterium spp2. diinokulasi sebanyak 2 dengan perbandingan 1:1:1 dari volume susu untuk membuat yogurt formula 3 F3.
Starter Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus acidophilus
, Bifidobacterium spp2. diinokulasi sebanyak 2 dengan perbandingan 1:1:1:1 dari volume susu untuk membuat yogurt formula 4
F4. Starter Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus acidophilus
, Bifidobacterium spp2. diinokulasi sebanyak 2 dengan perbandingan 1:1:1:1 dan ditambah FOS sebanyak 1 dari volume
susu untuk membuat yogurt formula 5 F5. Proses pembuatan dan formulasi yoghurt dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan dan Formulasi Yogurt Susu Kambing
b. Uji Aktivitas Antibakteri Patogen AOAC, 1990
Untuk mengetahui aktivitas antibakteri patogen pada produk, maka sebanyak 0.1 ml 1 kultur bakteri patogen dimasukkan dalam 10 ml
produk. Selanjutnya campuran 10 ml produk dan 0.1 ml kultur bakteri patogen diinkubasi pada suhu 37°C selama 2 jam. Untuk mengetahui jumlah
bakteri patogen awal jam ke-0, dilakukan pemupukan dengan media spesifik pada tingkat pengenceran produk 10
-6
, 10
-7
dan 10
-8
. Media agar yang digunakan untuk Escherichia coli adalah EMBA
Susu Kambing
Dipisahkan sebagian lemak susu dengan cream separator
Panaskan hingga volumenya menjadi 23 volume
semula
Pasteurisasi 85°C selam 30 menit
Dinginkan hingga mencapai suhu ruang
Inkubasi 37°C selam 24 jam
Inokulasi F1:
ST+LB F2:
ST+LB+FOS F3:
ST+LB+Bifido F4:
ST+LB+LA+Bifido F5:
ST+LB+LA+Bifido+FOS Yogurt
Simpan di refrigerator
Untuk mengetahui jumlah bakteri patogen setelah dikontakkan dengan produk selama 2 jam dilakukan pemupukan pada pengenceran 10
-1
, 10
-2
, 10
-3
, dan 10
-4
, selanjutnya diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 24 jam.
c. Uji Nilai pH Kelima Formula Yogurt Dewan Standarisasi Nasional,