YOGURT KULTUR STARTER TINJAUAN PUSTAKA

3 susu kambing memiliki daya cerna dan sifat buffer yang tinggi, menjadikannya sebagai diet yang baik bagi orang yang mengalami gangguan pencernaan seperti maag; 4 susu kambing dan produknya termasuk mentega memiliki warna putih karena semua β-karoten yang berwarna kuning telah dikonversi menjadi vitamin A murni yang tidak berwarna. Susu kambing memiliki presentase rantai pendek yang tinggi diantaranya adalah asam lemak kaprat C10:0 Barrionuevo et al., 2002.

B. YOGURT

Yogurt menurut SNI 01-2981-1992 adalah produk yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi, kemudian difermentasi dengan bakteri sampai diperoleh keasaman, bau dan rasa yang khas, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan Dewan Standarisasi Nasional, 1992. Pada pembuatan yogurt, susu yang akan difermentasi dipanaskan sampai 90°C selama 15 – 30 menit, kemudian didinginkan sampai 43°C, dinokulasi dengan 2 kultur campuran Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, Lactobacillus acidophilus , dan Bifidobacterium spp2. dan dipertahankan pada suhu ini selama kira-kira 3 jam sampai tercapai keasaman yang dikehendaki yaitu 0.85 - 0.90 dan pada pH 4.0 – 4.5. Produk didinginkan segera sampai 5°C untuk selanjutnya dikemas Buckle et al., 1987. Citarasa dan konsistensi yogurt bervariasi sesuai dengan daerah dan selera konsumennya. Pada prinsipnya terdapat dua jenis bakteri termofilik yang mampu memproduksi asam laktat dengan perbandingan jumlah bakteri yang digunakan relatif sama. Citarasa yogurt ditentukan oleh terbentuknya asam laktat, asetaldehida, asam asetat, diasetil dan asetil. Susu yang digunakan untuk pembuatan yogurt umumnya susu murni, susu skim, susu bubuk tanpa lemak, susu skim kondensat, susu yang sebagian lemaknya telah dihilangkan maupun kombinasi dari berbagai macam susu tersebut. Kadar lemak susu dalam yogurt berkisar antara 1 sampai 3.25 Rahman et al., 1992. Tabel 1 . Komposisi Yogurt Menurut SNI 01-2981-1992 Kriteria Uji Persyaratan Keadaaan Penampakan Cairan kental sampai semi padat Bau Normalkhas Rasa Asamkhas Konsistensi Homogen Lemak Maks. 3.8 bb Bahan kering tanpa lemak Min. 8.2 bb Protein N x 6.37 Min. 3.5 bb Abu Maks. 1.0 Jumlah asam 0.5 ‐2.0 bb Cemaran Mikroba Bakteri coliform Maks. 10 APMg E.coli 3 APMg Salmonella negatif100g Sumber : Dewan Standardisasi Nasional, 1992

C. KULTUR STARTER

Starter merupakan bagian yang penting dalam pembuatan yogurt. Beberapa aspek penting pada kultur yaitu bebas dari kontaminasi, pertumbuhan yang cepat, menghasilkan flavor yang khas, tekstur dan bentuk yang bagus, tahan terhadap bakteriofage dan juga tahan terhadap antibiotik. Distribusi starter biasanya dilakukan dalam bentuk kering, karena daya tahannya lebih lama bila dibandingkan dengan starter dalam bentuk cair. Perbandingan yang sesuai antara jumlah Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus sangat diperlukan dalam pembentukan flavor dan tekstur pada yogurt Rahman et al., 1992. Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus jika ditumbuhkan bersama-sama akan memproduksi asam lebih banyak dibandingkan jika tumbuh secara terpisah. Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus merupakan bakteri asam laktat homofermentatif yang terutama memproduksi laktosa menjadi asam laktat. Pada mulanya Lactobacilli tumbuh dominan dan menghasilkan asam amino glisin dan histidin. Asam-asam amino ini akan merangsang pertumbuhan Streptococci Tamine dan Robinson, 1999. Produksi asam dipengaruhi oleh penambahan peptone, asam amino, dan ketersediaan vitamin larut air, purin, dan pirimidin yang lebih sedikit. Lactobacillus delbrueckii subsp bulgaricus Lactobacillus delbrueckii subsp bulgaricus merupakan bakteri gram positif, anaerob fakultatif, homofermentatif, berbentuk batang, tidak berspora dan bersifat katalase negatif Gilliland, 1986. Golongan bakteri homofermentatif menghasilkan sekitar 90 asam laktat, dengan cara mengubah heksosa menjadi asam laktat Embden-Meyerhof pathway Batt dan Patel, 2000. Lactobacillus delbrueckii subsp bulgaricus termasuk jenis bakteri termofilik karena hidup secara normal pada suhu 45°C. Selain menghasilkan asam laktat, Lactobacillus bulgaricus juga menghasilkan asetaldehid, aseton, asetoin, dan diasetil dalam jumlah yang cukup rendah. Lactobacillus bulgaricus membebaskan asam-asam amino antara lain, valin, histidin, dan glisin yang diperlukan oleh Streptococcus thermophilus. Dalam bentuk koloni Lactobacillus bulgaricus bersifat asidurik, yaitu mampu hidup pada kondisi asam dengan pH 5.5. Streptococcus thermophilus subsp salivarus Menurut Batt dan Patel 2000, Streptococcus thermophilus subsp salivarus tergolong ke dalam jenis bakteri gram positif karena memiliki sifat metabolisme yang serupa dengan bakteri gram positif. Namun, Streptococcus thermophilus dapat hidup di berbagai habitat dan memiliki banyak perbedaan pada sifat fisiologisnya. Beberapa jenis Streptococcus merupakan patogen bagi hewan dan yang lainnya merupakan flora normal pada manusia, hewan, dan makanan. Seperti bakteri asam laktat yang lain, Streptococcus thermophilus bukan merupakan bakteri pembentuk spora, bersifat katalase negatif dan hidup secara anaerobik fakultatif. Secara makrokopis, Streptococcus thermophilus terlihat sebagai sel bulat dengan diameter 0.7 – 0.9 µm dalam bentuk tunggal rantai saat tumbuh dalam suatu media. Suhu optimum bakteri ini adalah 42 – 45 °C. Namun, Streptococcus thermophilus masih dapat tumbuh pada suhu maksimal 50 – 52 °C. Seperti pada jenis Streptococcus yang lain, Streptococcus thermophilus merupakan bakteri heterotropik yang sensitif sehingga membutuhkan lingkungan dengan nutrisi yang kompleks serta harus terdapat karbohidrat sederhana sebagai sumber energinya. Streptococcus thermophilus merupakan bakteri homofermentatif yang memproduksi sebagian besar asam laktat L+ Robinson, 1999. Streptococcus thermophilus dapat memfermentasi laktosa, sukrosa, glukosa dan fruktosa. Streptococcus thermophilus dapat diisolasi dari susu, peralatan pabrik olahan susu dengan pemanasan tinggi, dan pada produk-produk yang dipasteurisasi. Streptococcus thermophilus bersimbiosis mutualisme dengan Lactobacillus bulgaricus, beberapa mensintesis dan melepaskan komponen yang dapat menstimulasi pertumbuhan kedua bakteri. Keberadaan Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus secara bersamaan di dalam susu dapat menyebabkan pertumbuhan keduanya menjadi lebih cepat Helferich dan Westhoff, 1980. Komponen yang dihasilkan oleh Streptococcus thermophilus berupa asam format dan asam laktat yang dapat menurunkan pH sehingga menstimulir pertumbuhan Lactobacillus bulgaricus , sementara Lactobacillus bulgaricus menghasilkan asam amino seperti valin, histidin, dan glisin yang dibutuhkan oleh Streptococcus thermophilus . D. KULTUR PROBIOTIK Fuller 1989, mendefinisikan probiotik sebagai mikroorganisme hidup yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keseimbangan populasi mikroba dalam usus. Efek kesehatan yang menguntungkan dari probiotik menurut Kim 1990, antara lain memperbaiki keluhan malabsorbsi laktosa atau lactose intolerance, meningkatkan ketahanan alami terhadap infeksi di usus, bahaya kanker dan meningkatkan sistem kekebalan. Rahman et al. 1992 menambahkan bahwa hasil fermentasi Lactobacillus acidophilus pada susu akan memberikan hasil produk susu yang bersifat terapeutik dan dapat digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan. Kriteria yang harus diperhatikan untuk menentukan strain mikroba probiotik yaitu: 1 mampu melakukan aktivitas dalam memfermentasikan susu dalam waktu yang relatif cepat, 2 mampu menggandakan diri, 3 tahan terhadap suasana asam sehingga mampu hidup dan bertahan dalam saluran pencernaan, 4 menghasilkan produk akhir yang dapat diterima konsumen, dan 5 mempunyai stabilitas yang tinggi selama proses fermentasi, penyimpanan dan distribusi Hoier, 1992. Lactobacillus acidophilus Lactobacillus acidophilus merupakan salah satu spesies yang mampu melewati hambatan-hambatan di dalam saluran pencernaan karena resisten terhadap enzim dalam air liur, asam lambung dan asam empedu sehingga mampu mencapai usus dalam keadaan hidup. Bakteri ini juga mampu memproduksi berbagai zat metabolit seperti asam organik, hidrogen peroksida dan berbagai bakteriosin yang dapat menghambat perkembangan bakteri patogen Kanbe, 1992. Bifidobacterium Bifidobacterium memiliki bentuk batang, bersifat anaerob strict, Gram positif, tidak berspora, heterofermentatif, dan mempunyai suhu optimal pertumbuhan 36-37°C. Bifidobacterium tidak tumbuh pada pH di atas 8.0 atau di bawah 4.5. Bifidobacterium memproduksi asam asetat dan asam laktat Nakazawa dan Hosono, 1988. Bifidobacterium bukan merupakan famili Lactobacillaceae spp . Genus ini termasuk golongan Eubacteria yang memiliki penampilan seperti tangkai rod. Bifidobacterium dapat diisolasi dari feses manusia, hewan, dan burung, serta diketahui bermanfaat untuk menciptakan kondisi kesehatan saluran pencernaan yang normal. Bifidobacterium banyak ditemukan pada feses bayi yang berumur 2 – 3 hari, feses bayi yang sedang menyusui dan juga dalam usus besar. Banyak spesies dari genus ini yang telah diisolasi dari manusia dan hewan. Beberapa diantaranya adalah Bifidobacterium bifidum, Bif. brevis, Bif infantis, Bif. adolescentis . Beberapa dari spesies ini telah digunakan pada produk susu untuk menyuplai sel-sel hidup dalam jumlah besar untuk mengembalikan dan menjaga kesehatan usus manusia Ray, 2004.

E. PREBIOTIK