Daya Serap Air Sifat Fisis Papan Semen 1. Kadar Air

pengembangan linear untuk panil dengan tebal 12 mm sebesar 1 mm ± 8,3.

4.1.5. Daya Serap Air

Papan semen mengandung bahan berlignoselulosa yang mempunyai sifat afinitas yang tinggi terhadap air. Sifat tersebut akan menyebabkan papan semen mempunyai sifat mengembang dan menyusut sesuai dengan kandungan air di dalam papannya. Nilai rata-rata daya serap air papan semen sekam setelah perendaman dalam air dingin selama 2 jam dan 24 jam disajikan pada Gambar 11. Gambar 11 Respon Peningkatan Kadar Semen terhadap Daya Serap Air. Hasil pengukuran daya serap air setelah perendaman selama 2 jam berkisar antara 20,98 – 24,78 dengan rata-rata 22,93 dan untuk perendaman selama 24 jam berkisar antara 24,89 - 28,14 dengan rata- rata 26,46 . Nilai rata-rata daya serap air yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian Subagio 1987 untuk perendaman 24 jam yang berkisar antara 23 - 30,83 dengan rata-rata 25,82 . Hal ini disebabkan campuran yang mengandung semen yang semakin tinggi sifat penyerapan air akan semakin rendah. Vital et al. 1974 dalam Djalal 1986 menyatakan peningkatan kerapatan lembaran akan memperbaiki stabilitas 5 10 15 20 25 30 A B C D ay a Serap A ir Komposisi semen : sekam : air 2 jam 24 jam dimensi papan yang dihasilkan. Faktor lain yang menyebabkan peningkatan penyerapan air, yaitu : 1. Struktur lembaran papan semen sekam yang dibuat dari campuran ini tidak rapat atau padat, karena peningkatan kandungan sekam dan semakin rendah semen yang dikandung campuran sehingga semakin banyak partikel sekam yang tidak sempurna dilapisi semen. Lembaran yang memiliki struktur yang tidak rapat akan lebih mudah dimasuki air. Karena pada saat lembaran direndam dalam air, tekanan air di luar lembaran lebih besar dari pada di dalamnya. 2. Dengan semakin tinggi partikel sekam yang dikandung campuran menyebabkan semakin tinggi kemampuan lembaran papan semen sekam untuk mengikat air, karena semakin banyak gugusan hidroksil sekam dalam lembaran yang dapat mengikat air. Hasil sidik ragam menunjukkan komposisi A, B, dan C tidak berpengaruh nyata terhadap nilai daya serap air papan semen yang dihasilkan, baik perendaman selama 2 jam maupun setelah perendaman 24 jam, sehingga untuk efisiensi maka sebaiknya diambil komposisi A karena nilai yang dihasilkan sama dengan komposisi B dan C. Hal ini diduga karena bagian permukaan semua papan dilapisi campuran serbuk dan semen dengan perbandingan yang sama dan sekam yang keras membuat daya serap terhadap air lebih kecil jika dibanding bahan baku kayu. Meskipun demikian dari Gambar 11 dapat dilihat daya serap air papan semen cendrung meningkat dengan bertambahnya kadar semen yang digunakan. 4.2. Sifat Mekanis Papan Semen 4.2.1. Keteguhan Lentur atau Modulus of Elasticity MOE