3.3.2 Pengujian Papan Semen
a. Penyiapan Contoh Uji Papan semen yang sudah mendapat perlakuan pengkondisian kemudian
dipotong untuk diuji sifat fisis dan mekanisnya, meliputi kadar air, kerapatan, pengembangan tebal linear, penyerapan air, modulus of
rupture MOR, modulus of elasticity MOE, internal bond IB, dan kuat pegang sekrup dengan menggunakan standar JIS A 5908 1994.
Gambar 3 Pola Pemotongan Contoh Uji Menurut JIS A 5908 1994. Keterangan :
1. Contoh uji kerapatan dan kadar air, berukuran 10 cm x 10 cm
2. Contoh uji pengembangan linear, tebal dan daya serap air,
berukuran 5 cm x 5 cm 3.
Contoh uji modulus patah dan modulus elastisitas, berukuran 5 cm x 20 cm
4. Contoh uji keteguhan rekat internal bond, berukuran 5 cm x 5 cm
5. Contoh uji kuat pegang sekrup, berukuran 4 cm x 7,5 cm
b. Pengujian Papan Semen 1.
Sifat Fisis Papan Semen a. Kerapatan
Contoh uji berukuran 10 cm x 10 cm x 1 cm dalam keadaan kering udara ditimbang beratnya, lalu diukur rata-rata panjang, lebar,
30 cm 30 cm
2 2
3 3
4 4
5 5
1
1
dan tebal untuk menentukan volume. Jumlah contoh uji kerapatan tiap papan adalah 2 buah. Kerapatan papan semen dihitung m
enggunakan rumus:
b. Kadar Air Contoh uji berukuran 10 cm x 10 cm x 1 cm ditimbang untuk
mendapatkan berat awal BA, kemudian dioven dengan suhu 103 ± 2°C selama 24 jam sampai beratnya konstan. Nilai kadar air
papan dapat dihitung dengan rumus :
100 Keterangan :
BA : Berat awal gr
BKO : Berat kering oven gr
c. Pengembangan Linear dan Tebal Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm diukur dimensinya
pada kondisi kering udara. Dimensi lebar diukur pada kedua sisinya kemudian dirata-ratakan D
1
, sedangkan tebal diukur pada pusat contoh uji. Selanjutnya contoh uji direndam dalam air dingin selama
2 jam dan 24 jam, kemudian diukur kembali dimensinya D
2
. Nilai pengembangan tebal dan linear papan dapat dihitung dengan rumus:
₁ ₀
₀ 100
Keterangan: D
: Dimensi awal cm D
1
: Dimensi setelah perendaman cm
d.Daya Serap Air Pengujian daya serap air dilakukan bersamaan dengan
pengujian pengembangan linear dan tebal. Contoh uji ditimbang kemudian direndam dalam air dingin selama 2 jam dan
24 jam, kemudian contoh uji ditimbang kembali. Nilai daya serap dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
₂ ₁
₁ 100
Keterangan: B
1
: Berat contoh uji sebelum perendaman gr B
2
: Berat contoh uji setelah perendaman gr 2.
Sifat Mekanis Papan Semen a. Keteguhan Lentur atau Modulus of Elasticity MOE
Pengujian dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machine
UTM merk
Instron. Contoh
uji berukuran
5 cm × 20 cm × 1 cm pada kondisi kering udara dibentangkan dengan jarak sangga 15 cm seperti terlihat pada Gambar 3.
Pembebanan dilakukan di tengah-tengah jarak sangga. Kemudian ukur besarnya beban yang mampu ditahan oleh contoh uji tersebut
sampai batas proporsi. Pada pengujian ini kecepatan pembebanan sebesar 6 mmmenit. Nilai MOE dihitung dengan rumus:
∆ ³ 4∆ ,³
Keterangan : MOE
: Modulus of Elasticity kgfcm
2
∆ P
: perubahan beban yang digunakan kgf L
: jarak sangga cm ∆
y : perubahan defleksi setiap perubahan beban cm
b : lebar contoh uji cm
h : tebal contoh uji cm
Keterangan : P = Beban
L = Panjang bentang b. Keteguhan Patah atau Modulus of Rupture MOR
Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine UTM merk Instron. Contoh uji berukuran
5 cm x 20 cm x 1 cm pada kondisi kering udara dibentangkan dengan jarak sangga 15 kali tebal nominal, tetapi tidak kurang dari 15 cm
seperti tertera pada gambar 3 dan kemudian pembebanan dilakukan di tengah-tengah jarak sangga. Pada pengujian ini, pembebanan pada
pengujian MOE dilanjutkan sampai contoh uji mengalami kerusakan patah dengan kecepatan pembebanan 6 mmmenit. Nilai MOR
dihitung dengan menggunakan rumus:
- 3
2 ,² Keterangan:
MOR : Modulus patah kgfcm²
P : Beban sampai patah kgf
L : Panjang bentang cm
b : Lebar contoj uji cm
h : Tebal contoh uji cm
Gambar 4 Pengujian MOE dan MOR. P
L2 L2
L = 15 cm Contoh Uji
c. Keteguhan Rekat Internal Internal Bond Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm direkatkan pada
dua buah median blok besikayu dengan menggunakan perekat epoxy Gambar 4 dan dibiarkan mengering selama 24 jam. Kedua
median ditarik tegak lurus permukaan contoh uji sampai beban maksimum contoh uji rusak. Nilai keteguhan rekat internal dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
1 Keterangan:
IB : Keteguhan rekat internal kgfcm²
P : Beban maksimum saat ikatan partikel lepas kgf
A : Luas permukaan contoh uji cm²
Gambar 5 Pengujian Internal Bond.
d.Kuat Pegang Sekrup Pada titik pertemuan diagonal contoh uji berukuran
4 cm x 7,5 cm x 1 cm dipasang sekrup berdiameter 3,1 mm dan panjang 13 mm hingga kedalaman 8 mm. Sekrup kemudian ditarik
ke atas hingga beban maksimum yaitu sampai sekrup tercabut. Kuat pegang sekrup dinyatakan oleh besarnya beban maksimum yang
dicapai dalam satuan kg. Posisi sekrup dapat dilihat pada Gambar 5 di bawah ini.
5 cm Blok kayu
Blok Kayu Contoh Uji
Gambar 6 Pengujian Kuat Pegang Sekrup.
3.4 Metode Analisis Data