Volume produksi perikanan Keadaan Umum Perikanan

Gambar 40 Peta potensi DPI. 59 6 PEMBAHASAN

6.1 Variabilitas Jumlah Hasil Tangkapan

Ikan yang paling banyak tertangkap pada bulan Agustus-September 2010 adalah tetengkek Megalaspis cordyla, layang Decapterus russelli, dan selar hijau Atule mate sebagaimana yang disajikan pada Tabel 8. Tetengkek dan layang banyak tertangkap karena alat tangkap yang menangkapnya ada 2 jenis yakni pukat cincin dan pukat ikan. Pukat cincin dan pukat ikan merupakan alat tangkap yang terbanyak jumlahnya beroperasi di PPS Belawan Tabel 5 dan dioperasikan di daerah dekat pantai pada kolom perairan yang merupakan daerah penyebaran tetengkek dan layang. Sreenivasan 1978 mengatakan, ikan tetengkek Megalaspis cordyla umumnya memijah pada bulan Desember hingga Juli dan mulai intensif pada saat musim hujan. Pada saat penelitian Agustus – September merupakan bulan yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi sehingga pada bulan tersebut diduga banyak tertangkap ikan tetengkek Megalaspis cordyla yang akan memijah secara bergerombol. Hariati et al 2005 mengatakan, ikan layang memulai masa pemijahannya pada bulan April sampai dengan Oktober dengan puncaknya pada bulan Oktober sehingga diduga ikan yang akan memijah secara bergerombol banyak tertangkap pada saat penelitian. Selar hijau banyak tertangkap oleh pukat cincin yang merupakan alat tangkap terbanyak di PPS Belawan Tabel 5 dan meskipun ikan ini memijah pada bulan April-Mei dan Januari-Februari, jumlahnya tetap banyak tertangkap karena banyaknya alat tangkap yang menangkapnya. Ikan yang paling sedikit tertangkap adalah kurau Eleutheronema tetradactylum. Menurut Pember 2006, ikan kurau Eleutheronema tetradactylum memijah pada bulan September hingga Desember. Hal ini mengakibatkan jumlah ikan yang beruaya pada bulan Agustus relatif sedikit sehingga pada saat penelitian ini dilakukan, ikan ini tertangkap dengan jumlah sedikit. Selain itu, alat tangkap yang digunakan hanya jaring insang dengan jumlah yang relatif sedikit Tabel 5.