anak buah kapal. Kapal jaring insang dioperasikan oleh sekitar 6-8 orang nelayan dengan pembagian kerja 1 orang nahkoda, 1 orang navigator dan sisanya adalah
anak buah kapal. Kapal pancing dioperasikan oleh sekitar 4-8 orang nelayan
dengan pembagian kerja 1 orang nahkoda, 1 orang navigator dan sisanya adalah anak buah kapal.
4.2.2 Volume produksi perikanan
Produksi perikanan berdasarkan alat tangkap yang didaratkan di PPS Belawan setiap tahunnya 2005-2009 berubah-ubah seperti yang terdapat di
Tabel 7. Berdasarkan Tabel 7 terlihat bahwa hasil tangkapan pukat cincin
mengalami penurunan rata-rata sebesar 11,14 dan penurunan paling drastis terjadi pada tahun 2006. Hasil tangkapan pukat ikan mengalami penurunan rata-
rata sebesar 10,25 dan penurunan paling drastis terjadi pada tahun 2006. Hasil tangkapan jaring insang mengalami penurunan rata-rata sebesar 5,24 dan
penurunan paling drastis terjadi pada tahun 2008. Hasil tangkapan pancing
mengalami penurunan rata-rata sebesar 18,61 dan penurunan paling drastis terjadi pada tahun 2009. Hasil tangkapan pukat udang mengalami penurunan rata-
rata sebesar 22,08 dan penurunan paling drastis terjadi pada tahun 2006. Secara umum produksi perikanan laut menurut jenis alat tangkap di PPS Belawan
pada tahun 2005-2009 mengalami penurunan. Penurunan paling besar terjadi
pada alat tangkap pukat udang, sedangkan penurunan yang tidak terlalu signifikan terjadi pada alat tangkap jaring insang.
Tabel 7 Produksi perikanan laut menurut jenis alat tangkap di PPS Belawan
periode 2005-2009
Jenis alat tangkap
Produksi ton pada tahun Perkem-
bangan 2005
2006 2007
2008 2009
Pukat ikan Pukat udang
Pukat cincin Jaring insang
Pancing 27.776
7.228 35.363
901 187
18.312 2.134
20.864 855
427 14.654
3.522 19.696
922 340
13.253 5.468
20.699 796
315 20.702
11.710 24.318
709 146
-10,25 -22,08
-11,14 -5,24
-18,61 Jumlah ton
71.455 42.592
39.134 40.531
57.585 Sumber : PPS Belawan, 2010 diolah
Tabel 7 juga menunjukkan bahwa alat tangkap pukat cincin, pukat ikan dan pukat udang merupakan alat tangkap yang menyumbangkan hasil tangkapan yang
tinggi setiap tahunnya. Pukat cincin merupakan penyumbang hasil tangkapan
tertinggi yang didaratkan di PPS Belawan setiap tahunnya yang kemudian disusul oleh pukat ikan dan pukat udang, sedangkan hasil tangkapan yang paling sedikit
dihasilkan oleh alat tangkap pancing.
4.2.3 Daerah penangkapan ikan
Daerah penangkapan ikan bagi nelayan-nelayan yang melaut dari PPS Belawan adalah perairan Selat Malaka mulai dari koordinat 2
o
27’ 51’’ LU - 5
o
55’42’’ LU dan 97
o
10’46’’ BT - 100
o
53’50’’ BT berjarak sekitar 15 mil sampai 120 mil laut dari PPS Belawan.
Alat tangkap yang beroperasi di daerah penangkapan ini adalah pukat cincin, pukat ikan, pukat udang, jaring insang dan
pancing. Alat tangkap yang hasil tangkapannya mendominasi di daerah
penangkapan ini adalah pukat cincin, pukat ikan dan pukat udang, sedangkan hasil tangkapan jaring insang dan pancing cenderung lebih sedikit.
Nelayan yang mengoperasikan pukat cincin, pukat ikan dan pukat udang menggunakan kapal yang berukuran di atas 30 GT dan melakukan penangkapan
di sekitar perairan yang jauh dari pantai. Kapal-kapal ini menggunakan rumpon untuk mengumpulkan ikan dan dilengkapi dengan GPS Global Positioning
System untuk menandai koordinat rumpon-rumpon tersebut dan melakukan penangkapan secara berulang di koordinat yang sudah ditandai.
Nelayan yang mengoperasikan jaring insang dan pancing menggunakan kapal yang berukuran di bawah 10 GT dan melakukan operasi penangkapan di
sekitar perairan pantai. Kapal-kapal ini tidak dilengkapi dengan GPS sehingga nelayannya menggunakan insting dalam menentukan daerah penangkapannya.
5 HASIL PENELITIAN
5. 1 Hasil Tangkapan 5.1.1 Jumlah hasil tangkapan
Data hasil tangkapan dikumpulkan dari 16 kapal penangkapan yang terdiri dari pukat ikan, pukat udang, pukat cincin dan jaring insang. Hasil tangkapan ini
memiliki sebaran yang berbeda untuk berat dan rata-rata ukuran panjangnya. Jumlah tangkapan keseluruhan untuk bulan Agustus sampai dengan awal
September mencapai 120.021 kg dengan hasil tangkapannya terdiri dari 28 jenis ikan yang ditampilkan pada Tabel 8 dan Lampiran 1.
Tabel 8 Persentase ikan yang tertangkap berdasarkan jumlah
No. Jenis ikan
Nama umum Nama ilmiah
Jumlah kg
Persen- tase
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
27 28
Cencaru Selayang
Selar gelek Tongkol
Selar kuning Cumi-cumi
Perak Kuring
Kakao Biji nangka
Angkoli Gulamah
Gembung Angbak
Sotong Kabu-kabu
Tenggiri Bumbungan
Ekor merah Kerapu
Cincang rebung Pari
Kekek Cualay
Bawal Kakap
Pekcu Kuro
Tetengkek Layang
Selar hijau Madidihang
Selar kuning Cumi-cumi
Perak Kembung perempuan
Bentong Kuniran
Biji nangka Gulamah
Banyar Mata besarswanggi
Sotong Beloso
Tenggiri Pepetek
Selanget Kerapu
Japuh Pari
Peperek topang Layur
Bawal hitam Kakap merah
Gerot-gerot Kurau
Megalaspis cordyla Decapterus russelli
Atule mate Thunnus albacares
Selaroides leptolepis Loligo spp
Pentaprion longimanus Rastrelliger brachysoma
Selar crumenophtalmus Upeneus tragula
Upeneus molluccensis Pennahia argentata
Rastrelliger kanagurta Priacanthus tayenus
Sephia sp Saurida undosquamis
Scomberomorus commersoni Gazza sp
Anodontostoma chacunda Epinephelus sp
Dussumieria acuta Dasyatis sp
Leiognathus equulus Trichiurus lepturus
Formio niger Lutjanus argentimaculatus
Pomadasys argenteus Eleutheronema tetradactylum
56.500 14.900
9.100 8.700
6.500 5.200
3.900 3.570
3.000 1.950
1.120 1.100
713 600
600 500
410 400
300 230
200 170
120
70 60
50 50
8 47,075
12,414 7,582
7,249 5,416
4,333 3,249
2,974 2,500
1,625 0,933
0,917 0,594
0,500 0,500
0,417 0,342
0,333 0,250
0,192 0,167
0,142 0,100
0,058 0,050
0,042 0,042
0,007
Jumlah 120.021
100
Jenis ikan yang dominan tertangkap dalam penelitian ini adalah ikan tetengkek Megalaspis cordyla dengan jumlah tangkapan sebanyak 56.500 kg.
82,83
11,78 51,70
10,35 20
40 60
80 100
Pukat Ikan Pukat Udang
Pukat Cincin Jaring Insang
CP UE
k g
t r
ip u
n it
Alat Tangkap