hijau kebiruan, maka proses destilasi dihentikan. Lalu destilat dititrasi dengan HCl 0,1 N sampai terjadi perubahan warna merah muda. Volume titran dibaca dan
dicatat. Larutan blanko dianalisis seperti contoh. Kadar protein dihitung dengan rumus sebagai berikut :
N =
Keterangan : Fp = Faktor pengenceran fk = 6,25
3.4.1.5 Analisis kadar karbohidrat AOAC 1995
Analisis karbohidrat dilakukan secara by difference, yaitu hasil pengurangan dari 100 dengan kadar air, kadar abu, kadar protein dan kadar lemak, sehingga
kadar karbohidrat tergantung pada faktor pengurangannya. Hal ini karena karbohidrat sangat berpengaruh terhadap zat gizi lainnya. Analisis karbohidrat
dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Karbohidrat = 100 - kadar air + kadar abu + kadar lemak + kadar protein
3.4.2 Rendemen Kitosan Cangkang Udang Vannamei Litopenaeus vannamei
Rendemen merupakan persentasi dari perbandingan serbuk kitosan terhadap bobot kulit udang sebelum mengalami perlakuan. Perhitungan persentase
rendemen dengan rumus sebagai berikut:
3.4.3 Derajat Deasetilasi Domsay 1985
Kitosan sebanyak 0,2 gram digerus dengan KBr dalam mortar agate sampai homogen, kemudian dimasukkan dalam cetakan pelet, dicetak dengan
dipadatkan dan divakum sampai optimum, selanjutnya pelet ditempatkan dalam sel dan dimasukkan ke dalam tempat sel pada spektrofotometer inframerah IR-
408 yang sudah dinyalakan dan stabil, Kemudian tombol pendeteksian ditekan, akan muncul histogram FTIR pada rekorder yang memunculkankan puncak-
puncak dari gugus fungsi yang terdapat pada sampel kitosan. Histogram yang diperoleh dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif misalnya
analisis kuantitatif derajat deasetilasi dari kitosan. Pengukuran derajat deasetilasi berdasarkan kurva yang tergambar oleh
spektrofotometer. Puncak tertinggi P dan puncak terendah P dicatat dan
diukur dengan garis dasar yang dipilih. Nisbah absorbansi dihitung dengan rumus:
Keterangan: P
dengan panjang gelombang 1.655cm = Jarak antara garis dasar dengan garis singgung antara dua puncak tertinggi
-1
atau 3.450 cm
-1
P = Jarak antara garis dasar dengan lembah terendah dengan panjang gelombang .
1.655cm
-1
atau 3.450 cm
-1
Perbandingan absorbansi pada 1.655cm .
-1
dengan absorbansi 3.450 cm
-1
digandakan satu per standar N-deasetilasi kitosan 1,33. Dengan mengukuran absorbansi pada puncak yang berhubungan, nilai persen N-deasetilasi dapat
dihitung dengan rumus:
Keterangan: A
1.655
= Absorbansi pada panjang gelombang 1.655 cm
-1
A .
3.450
= Absorbansi pada panjang gelombang 3.450 cm
-1
1,33 = konstanta untuk derajat deasetilasi yang sempurna. .
Log P A=
P
A
1.655
1 N-deasetilasi = 1- X
A
3.450
1,33
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penelitian Pendahuluan
Pada penelitian pendahuluan dilakukan uji proksimat kulit udang. Uji proksimat kulit udang yang dilakukan pada penelitian ini meliputi penentuan
kadar air, kadar lemak, kadar protein dan kadar abu. Berdasarkan uji proksimat, kulit udang vanamei memiliki kadar air yakni 15,04 bb. Kadar air cangkang
udang Penaeus notabilis berdasarkan penelitian Emmanuel et al. 2008 sebesar 13,3. Perbedaan kadar air tersebut dipengaruhi oleh perbedaan jenis
udang dan tingkat kekeringan sampel yang digunakan pada penelitian. Berdasarkan uji proksimat, kulit udang vanamei memiliki kadar lemak
sebesar 0,57 bb, hal ini menunjukan bahwa kadar lemak pada kulit udang tergolong rendah. Menurut literatur kadar lemak pada kulit udang yakni 9,8 bk
Ravichandran et al. 2009. Perbedaan kadar lemak dipengaruhi oleh jenis udang dan fase hidup udang saat panen. Udang pada fase molting mengandung
kadar lemak yang lebih tinggi Cuzon dan Guillaume 2001 dalam Rini 2010. Hasil analisis kadar protein dan kadar abu kulit udang vanamei menunjukkan
nilai yang relatif sama dengan hasil penelitian Ravichandran et al. 2009. Komposisi kimia kulit udang vanamei hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Komposisi kimia kulit udang hasil uji proksimat Komposisi
Jumlah bb
Air 15,04
Abu 18,02
Protein 34,69
Lemak Karbohidrat
0,57 31,75
Keterangan: bb = berat basah Kadar protein kulit udang vanamei sebesar 34,69 bb. Menurut penelitain
yang dilakukan oleh Kim et al. 2011 kadar protein cangkang udang Litopenaeus vannamei
sebesar 40,35 bb. Kadar abu pada kulit udang vannamei sebesar 18,02 bk. Nilai kadar abu ini lebih rendah dibandingkan