Jenis Amfibi HASIL DAN PEMBAHASAN

15 15

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Jenis Amfibi

Hasil penelitian tentang jenis dan komposisi komunitas amfibi di Desa Batu mbelin Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli serdang yang telah dilakukan selama 4 minggu di dapatkan 5 famili, 7 genus dan 17 jenis Tabel 4.1 Tabel 4.1 Jenis Amfibi di Desa Batu Mbelin Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Family Genus Spesies Nama Indonesia Lokasi 1 2 3 1. Bufonidae 1. Bufo 1. Bufo asper Kodok puru-sungai - + - 2. Bufo divergens Kodok peters + - - 3. Bufo juxtasper Kodok puru-besar + - + 4. Bufo melanostictus Kodok puru-asia - + + 2. Leptophrine 5. Leptophrine Barbonica Kodok jam-pasir + - + 2. Dicroglossidae 3. Fejervarya 6. Fejervarya Cancrivora Katak hijau - + - 7. Fejervarya Limnocharis Katak tegalan + + - 4. Limnonectes 8. Limnonectes blythii Katak panggul + - - 9. Limnonectes kuhlii Bangkong tuli + + + 5. Occidozyga 10. Occidozyga sp. Bancet rawa + - - 3. Microhylidae 6. Microhyla 11. Microhyla Bedmorei Percil bedmore’s - - + 12. Microhyla Heymonsi Percil bintil-hitam - - + 4. Ranidae 7. Huia 13. Huia sumatrana Kongkang jeram-sumatra + - - 8. Rana 14. Rana chalconota Kongkang kolam + + + 15. Rana hosii Kongkang racun + + + 16. Rana siberut Kongkang siberut + - - 5. Rhacophoridae 9. Polypedates 17. Polypedates leucomystax Katak pohon-bergaris - - + Jumlah Jenis 11 7 10 Keterangan: Lokasi 1: Sungai di hutan, Lokasi 2: Sungai di pinggiran hutan, Lokasi 3: Sungai di pemukiman penduduk. + ditemukan, - tidak di temukan. Universitas Sumatera Utara 16 16 Jumlah jenis amfibi yang ditemukan pada lokasi I 11 spesies, lokasi III 10 spesies dan lokasi II 7 spesies. Banyaknya jumlah jenis amfibi pada lokasi I dikarenakan lokasi ini terdapat di hutan yang masih memiliki faktor fisik lingkungan yang terjaga, yaitu suhu air 21 C dan kelembaban 91 Lampiran C. Menurut Goin et, al 1978 secara umum ordo anura memiliki batas toleransi suhu pada kisaran 3-27 C. Mistar 2003 menambahkan habitat yang paling disukai oleh amfibi adalah daerah berhutan karena membutuhkan kelembaban yang stabil, dan ada juga yang tidak pernah meninggalkan perairan sama sekali. Famili Dicroglossidae memiliki genus terbanyak 3 genus, yaitu Fejervarya, Limnonectes dan Occidozyga. Hal ini disebabkan famili ini hidup di daerah berlumpur dan perairan yang telah tercemar yang menyebabkan persebaran famili ini menjadi luas. Limnonectes merupakan salah satu genus famili ini yang memiliki adaptasi yang tinggi yang dapat hidup di berbagai tempat. Putra 2012 menyatakan genus Limnonectes tersebar merata pada habitat sungai, sesuai karakter spesifik habitatnya yang berada di perairan mengalir. Selanjutnya Iskandar 1998 menyatakan bahwa famili Digroglossidae adalah famili yang memiliki persebaran yang luas yang berpusat di Indonesia dan Papua Nugini. Genus Bufo 4 genus merupakan yang terbanyak didapat disebabkan genus ini memiliki habitat yang beragam mulai dari hutan primer, sekunder hingga pemukiman masyarakat. Bufo melanostictus merupakan contoh spesies dari genus Bufo yang memiliki habitat di pemukiman masyarakat, yang sering ditemukan di rerumputan halaman rumah. Jenis Limnonectes kuhlii, R. hosii dan R. chalconota merupakan amfibi yang selalu dijumpai disetiap lokasi. Hal ini disebabkan karena spesies ini memiliki habitat di pinggiran sungai yang memiliki dasar berbatu dan dangkal sehingga memiliki arus yang lambat sampai sedang. Mistar 2008 menyatakan bahwa Limnonectes kuhlii umum dijumpai di sungai berarus lambat pada hutan sekunder hingga primer. Mistar 2008 menyatakan R. hosii tergolong katak yang umum dijumpai di sekitar sungai berarus sedang hingga deras. R. chalconota merupakan spesies yang sering djumpai diberbagai tipe habitat. Siregar 2010 menyatakan bahwa tingginya R. chalconota disebabkan spesies ini dijumpai pada berbagai jenis habitat seperti di kolam, di rerumputan, herba di bawah hutan dan Universitas Sumatera Utara 17 17 di genangan-genangan air berarus lambat. Mistar 2003 menyatakan bahwa spesies ini hidup dalam hutan primer hingga ke hutan sekunder dan sering didapatkan di sekitar pemukiman dan biasanya bersuara di semak atau pohon kecil, dan sering dijumpai di kolam-kolam tepi sungai atau genangan air. Inger et. al 2007 menanbahkan bahwa R. chalconota merupakan katak yang berbiak di sepanjang aliran sungai. B. divergens, L. blythii, Huia sumatrana dan R. siberut merupakan jenis amfibi yang hanya ditemukan di lokasi I. Hal ini dikarenakan B. divergens banyak ditemukan di lantai hutan. Mistar 2003 menjelaskan B. divergens hidup dilantai hutan primer sampai hutan sekunder. Huia Sumatrana hidup di daerah hutan dan sungai yang memiliki dasar yang berbatu dan cukup dalam yang menyebabkan arus sedang sampai deras. Mistar 2003 menjelaskan bahwa Huia sumatrana menempati habitat pinggiran sungai beraliran deras di hutan primer sampai hutan sekunder. L. blythii banyak menempati wilayah daerah pinggir sungai yang berpasir dan berbatu. Mistar 2003 menyatakan bahwa L. kuhlii terdapat di sungai-sungai sampai anak sungai, jika musim kawin sang jantan akan menggali lubang dipasir atau kerikil halus dimana betina akan meletakkan telurnya. R. siberut hidup di daerah sungai yang memiliki kondisi berbatu dan tidak terlalu dalam sehingga menyebabkan arus menjadi sedang. Mistar 2003 menyatakan bahwa R. siberut hidup di sungai-sungai sedang sampai anak sungai yang tidak terlalu deras. B. asper dan F. cancrivora merupakan jenis amfibi yang hanya ditemukan di lokasi II. Hal ini dikarenakan B. asper lebih banyak ditemukan pada daerah sungai yang berarus deras dan daerah hutan yang telah dieksplorasi manusia. Mistar 2003 menyatakan bahwa B. asper hidup dari hutan sekunder sampai hutan primer yang memiliki sungai berarus deras dan berbatu. F. cancrivora lebih banyak ditemukan di daerah yang telah dikonversi menjadi lahan-lahan perkebunan oleh manusia dan sedikit dijumpai di hutan. Mistar 2003 menyatakan bahwa spesies ini hidup di habitat sungai yang telah terganggu, oleh karenanya spesies ini jarang ditemukan dihutan serta dapat ditemukan didaerah rawa dan sawah-sawah. Universitas Sumatera Utara 18 18 Microhyla bedmorei, M. heymonsi dan Polypedates leucomystax merupakan spesies yang hanya ditemukan di lokasi III. M. bedmorei dan M. heymonsi merupakan spesies katak yang berukuran mini sehingga sering dianggap sebagai katak muda. Kedua spesies ini sering menempati daerah dataran rendah dan menyukai tempat yang lembab dan berair. Mistar 2003 menyatakan bahwa kedua spesies ini sukar ditemukan dan bahkan sering dianggap sebagai anak katak spesies katak ini aktif di malam hari disekitar air, umumnya dijumpai di lantai hutan dan di serasah daun. P. leucomystax hidup di sungai yang berarus lambat, genangan-genangan air dan banyak ditemukan di rerumputan sekitar pemukiman masyarakat. Mistar 2003 menyatakan P. leucomystax ini sering mendekati hunian manusia, karena tertarik oleh serangga di sekeliling lampu. 4.2. Deskripsi Jenis-Jenis Amfibi 4.2.1. Famili